Mohon tunggu...
Malya Medina
Malya Medina Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka

Penyuka Musik, Film, Mempelajari Kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sistem Komunikasi Dakwah di Era Digital dalam Mengatasi Hoax pada Media Youtube

12 Juli 2023   21:44 Diperbarui: 12 Juli 2023   21:51 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah membawa masyarakat menuju pada era dan realitas baru yang lazim dikenal dengan era digital dan realitas virtual. Era globalisasi yang ditandai dengan kemajuan teknologi seperti sekarang harus menuntut da'i memiliki kecakapan dalam mengelola teknologi sebagai media dakwahnya. Da'i tidak boleh hanya menunggu "masalah datang" untuk berdakwah. Ziauddin Sardar menyebut bahwa da'i harus "jemput bola" guna membangun interaksi, komunikasi. Dengan media teknologi, da'i mampu melakukan masivikasi kajian dan syiar kepada seluruh umat muslim dengan lebih praktis. Sudah tidak dapat dipungkiri lagi, pada zaman modern ini sebagian besar manusia di negara maju dan sebagaian lainnya bergantung kepada teknologi komunikasi, terutama media komunikasi massa.

Tingkat kebutuhan terhadap teknologi ini telah demikian menjadi suatu yang menentukan. Baik dalam interaksi antar individu, komunitas, lembaga maupun hanya sekedar mencari hiburan dan alternatif untuk mendapatkan informasi (Budiantoro, 2018). Memasuki  zaman  media  sosial  seperti  sekarang  ini,  untuk  mendapatkan  informasi  keagamaan setiap orang tinggal mengakses pada saluran yang tersedia salah satunya ialah youtube. Komunikasi  yang  terjadi  di  youtube melalui chat dan berbalas komentar antar pengguna youtube tersebut, meskipun bisa jadi yang saling  berbalas  pendapat  atau  respon  atas  konten  yang  ditayangkan dilakukan  tidak  langsung oleh  dai  tersebut  tetapi  diwakili  oleh  admin  akun  youtube  tersebut  atau  jammah  lain  yang sependapat atau sepaham dengan konten dakwah yang ditayangkannya (Robert & Brown, 2004).

Siapa  yang  memiliki  media  massa,  itulah  yang  menguasai  informasi  dan  dapat  dengan mudah  mempengaruhi  audien.  Di  era perkembangan  teknologi  informasi,  si  pemilik  media massa   tidak   dengan   mudah   mempengaruhi   audien.

Dalam al-Quran banyak sekali diungkapkan kisah yang penuh "ibrah" terkait dengan dakwah dalam al-qur'an. Seperti salah satu kisah menceritakan tentang Nabi Yusuf, Allah SWT berfirman:

"Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal. Al-Quran itu bukanlah cerita yang dibuat-buat, akan tetapi, membenarkan (kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjelaskan segala sesuatu, dan sebagai petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman". (Q.S Yusuf [12]: 111).

 

Islam merupakan pedoman kehidupan, yang telah menyediakan berbagai panduan atau petunjuk dalam seluruh wilayah komunikasi manusia. Karenanya, panduan atau petunjuk Islam sudah selayaknya dijadikan sebagai prinsip-prinsip ketika prinsip-prinsip tersebut dijadikan sebagai pedoman (Tahir et al., 2021). Kajian literature mengenai urgensi prinsip komunikasi Islam dalam mengatasi hoax di era 4.0 menjadi sebuah topik yang penting dan relevan untuk dibahas di era digital saat ini. Di era 4.0, informasi dan teknologi semakin berkembang pesat, sehingga memudahkan penyebaran informasi dan berita yang tidak benar atau hoax. Relasi sosial yang terjalin diantara masyarakat maya memiliki kontak sosial dan hubungan komunikasi. Semakin canggihnya pemasaran dakwah dapat masuk dalam semua lini maupun saluran komunikasi. Saat ini situs dakwah di era disruptif semakin bervariasi (Rustandi, 2020).

Hoax merupakan informasi atau berita yang berisi hal-hal yang belum pasti atau yang benar-benar bukan merupakan fakta yang terjadi ( kemenkominfo ). Dalam mengatasi penyebaran hoax, diperlukan strategi komunikasi yang tepat seperti memverifikasi informasi sebelum menyebarkannya, memperkuat kebenaran informasi melalui berbagai sumber yang dapat dipercaya, dan menyebarkan informasi dengan bijak dan bertanggung jawab. Strategi komunikasi yang tepat dalam mengatasi penyebaran hoax di era digital. Diperlukan beberapa strategi, seperti memverifikasi informasi sebelum menyebarkannya, memperkuat kebenaran informasi melalui berbagai sumber yang dapat dipercaya, dan menyebarkan informasi dengan bijak dan bertanggung jawab agar dapat mencegah penyebaran hoax.

Islam sangat menjunjung tinggi kejujuran, nilai -- nilai kebenaran dan sangat menentang adanya pemberitaan/ucapan yang tidak di dasarkan fakta apalagi mengikuti bahkan turut menyebarkan sesuatu yang belum jelas faktanya seperti yang termasuk dalam surat Al -- Isra' ayat 36 :

Artinya : Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamutidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatandan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun