Mohon tunggu...
Malta Nur Doa
Malta Nur Doa Mohon Tunggu... Konsultan - Konsultan di Bidang Pemasaran dan Periklanan. Pengalaman di Agency Multinational selama 6 tahun.

Dengan pengalaman hampir 6 tahun di dunia Media Agency, PR Agency dan Riset. Saya punya passion untuk mengembangkan mendukung gerakan social clean energy, sepeda dan education. Saat ini saya bekerja di IPG Mediabrands Indonesia. Silahkan cek profileku di link berikut : https://www.linkedin.com/profile/view?id=84697214

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Cara Ampuh Menurunkan Nilai Dollar dalam Waktu Singkat

10 September 2015   14:07 Diperbarui: 10 September 2015   16:10 1360
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penurunan nilai rupiah telah berlangsung sejak awal tahun melemah 6 persen. Bahkan negara dengan kekuatan ekonomi terbesar saat ini China juga mengalami penurunan nilai mata uang terhadap dollar. Hingga tulisan ini dibuat nilai 1US$ terhadap rupiah adalah sebesar Rp 14.322. Sejak China menurunkan nilai mata uangnya nilai rupiah ikut mengalami penurunan.

Nilai pelemahan rupiah ternyata berbanding terbalik dengan pertumbuhan ekonomi di Indonesia yang sampai kuartal II tahun 2015 ini tumbuh sebesar 4,67 persen (sumber : BI). Nilai inflasi pun masih tergolong aman dan peningkatan infrastruktur pun mulai dipercepat.

Kemarin (9/9) Jokowi mengeluarkan paket kebijakan ekonomi baru untuk mempercepat dan menguatkan perekonomian di Indonesia. Dengan harapan para investor dan nilai mata uang rupiah terus menguat. Pagi hari ini (10/9) IHSG masih mencatat pembukaan yang menurun artinya paket kebijakan ekonomi yang diumumkan belum mendapatkan respon positif yang diharapkan.

Patut dihargai bagaimana pencapaian pemerintah sejauh ini untuk memperkuat nilai mata uang rupiah. Pada dasarnya banyak pihak juga yang mendapatkan keuntungan dari pelemahan nilai tukar rupiah ini yakni para Tenaga Kerja Indonesia di luar negeri dan para eksportir. Mereka jika ditanya tentu akan memiliki pandangan positif atas pelemahan rupiah saat ini. Namun, karena ekonomi di Indonesia neraca perdagangan didominasi oleh pasar import maka pelemahan rupiah berdampak lebih besar di Indonesia.

Ketika banyak pihak, ahli ekonomi dan pemerintah telah berupaya melakukan kebijakan dengan maksimal. Masih ada satu kebijakan tertunda yang sebenarnya dapat langsung membuat nilai dollar anjlok ke titik hanya belasan rupiah. Kebijakan tersebut adalah redenominasi. Apa itu redenominasi? Penyederhanaan denominasi (pecahan) mata uang menjadi pecahan lebih sedikit dengan cara mengurangi digit (angka 0) tanpa mengurangi nilai mata uang tersebut. Misalnya merubah nilai Rp 1,000 menjadi Rp 1 atau merubah nilai Rp 100 menjadi Rp 1.

Banyak tempat di kota besar sebenarnya sudah memberlakukan redenominasi sejak awal. Ketika masuk ke cafe seperti Starbucks, J.Co dan tenants yang lainnya. Mereka mencantumkan daftar harga barangnya dengan mengurangi nilai rupiah sesungguhnya. Misalnya harga barang kopi yang harusnya dibayarkan adalah Rp 50.000 ditulis Rp 50 dalam tabel menunya. Begitu mulai banyak tempat sudah menggunakan dan mempopulerkan istilah redenominasi. Dalam transaksi melalui jual beli online pun istilah redenominasi sudah populer digunakan dengan misalnya menuliskan harga barang Rp 100.000 ditulis 100k.

Jika pemerintah hanya ingin memenuhi tujuan populis memenuhi harapan untuk menurunkan nilai dollar. Maka dengan menetapkan kebijakan redenominasi ini dijamin dalam waktu sehari pun nilai dollar pada grafik kurs rupiah dan dollar akan jatuh ke titik terendahnya. Dari yang Rp 14.322 akan berubah menjadi hanya Rp 14. Begitupun dengan nilai mata uang lainnya.

Kebijakan ini sebenarnya sudah ada dalam proposal pemerintah. Tinggal menunggu momentum saja kapan kebijakan ini akan diterapkan. Akankah ini menjadi kebijakan misteri yang dipersiapkan untuk membuat ekonomi Indonesia meroket di bulan September 2015. Mari kita tunggu kebijakan pemerintah selanjutnya dan selalu berharap yang terbaik untuk ekonomi Indonesia.

 

Mohon tunggu...

Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun