Seni pertunjukan adalah seni yang mengandalkan unsur gerak, suara, dan visual sebagai media ekspresi. Seni pertunjukan meliputi berbagai jenis karya seni, seperti tari, teater, musik, pantomim, wayang, dan lain-lain. Seni pertunjukan memiliki beberapa fungsi, antara lain sebagai sarana hiburan, pendidikan, komunikasi, kritik sosial, dan pelestarian budaya.
Seni pertunjukan juga memiliki nilai estetika yang dapat dinikmati oleh penonton maupun pelaku seni. Seni pertunjukan memerlukan kreativitas, keterampilan, dan kerjasama dari para seniman yang terlibat dalam proses penciptaan dan pementasan. Seni pertunjukan merupakan salah satu bentuk kekayaan budaya bangsa yang perlu dilestarikan dan dikembangkan.ss
Teater absurd adalah jenis teater yang menampilkan situasi yang tidak masuk akal, tidak logis, dan tidak beraturan. Teater absurd berasal dari aliran filsafat eksistensialisme yang menganggap kehidupan manusia tidak memiliki makna dan tujuan. Teater absurd mencoba menggambarkan kondisi manusia yang terasing, kesepian, dan bingung di dunia yang kacau dan tidak beraturan. Beberapa ciri khas teater absurd adalah sebagai berikut:
- Dialog yang tidak koheren, penuh dengan kata-kata yang tidak berhubungan, ulangan, dan kontradiksi.
- Plot yang tidak jelas, tidak ada awal, tengah, atau akhir yang pasti.
- Karakter yang tidak memiliki identitas, nama, atau latar belakang yang jelas.
- Latar dan properti yang sederhana, minimalis, atau tidak realistis.
- Humor yang gelap, ironis, atau satir.
Beberapa contoh karya teater absurd adalah Waiting for Godot karya Samuel Beckett, The Bald Soprano karya Eugene Ionesco, dan Rhinoceros karya Eugene Ionesco.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H