Salat Tarawih dengan landasan Iman
Salat Tarawih Ramadan malam ini merupakan malam ke-lima. Seperti biasanya menunaikan salat tarawih di Masjid Almuhajirin Hankam Pondok Rajeg Cibinong. Salat tarawih dilaksanakan 8 rakaat ditambah witir 3 rakaat.
Malam ini ceramah kultum diisi oleh Ustad DR. Ibrahim Sueb. Pak Ustad bercerita tentang jamaah ada yang kapok salat tarawih.
Dikisahkan ada seorang mahasiswa perguruan tinggi Islam diperintahkan oleh dosen untuk salat tarawih disuatu masjid. Ketika rakaat pertama, Imam salat membaca surat Al-baqarah, dalam hati si mahasiswa, sepertinya Imam Salat hanya akan membacakan beberpa ayat saja, namun si mahasiswa tersebut terkaget Sang Imam membacakan satu juz, begitu di rakaat berikutnya dibacakan satu juz, tengah malam pukul dua belas, salat tarawih baru selesai 8 rakaat, dan salat istirahat sejenak.
Di sela-sela istirahat Mahasiswa menghampir seorang Kakek yang sedang istirahat, terjadilah dialog antara mahasiswa dan Kakek
Mahasiswa: Kakek sudah berapa lama ikut salat tarawih di masjid ini, tanya mahasiswa.
Kakek : Nak, saya salah di masjid ini sudah 10 tahun
Mahasiswa: Terkaget dalam hatinya berguman, saya saja baru satu malam sudah kapok. Bertanyalah ke Kakek, Kakek kuat salat tarawih di masjid ini sepanjamg malam?
Kakek: Nak, saya salat disini tidak mengandalkan fisik, tetapi saya mengandalkan kekuatan Iman. Jadi salat lah dengan kekuatan iman dan jangan mengandalkan apa-apa selain Allah
Mahasiswa : Ya Kek, terima kasih nasehatnya, dalam hati sambil beristighfar.
Hikmah yang dapat dipetik adalah dalan kehidupan ini, jangan terlalu berharap kepada yang lain. Selalulah berpegang pada kekuatan Iman.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H