Usai Sudah, 70 Tahun Kiprah Toko Buku Gunung Agung, 1953-2023
Beberapa hari ini pemberitaan di Media Online  sedang diramaikan dengan tajuk berita tentang Toko Buku Gunung Agung, bahkan di penelusuran mesin pencari google dinyatakan sebagai Top News.
Berikut ini 10 Tajuk Media Online terbit pada 22 Mei 2023 yang berkaitan dengan penutupan Toko Buku Gunung Agung.
1. Kompas. Toko Buku Gunung Agung Kwitang, Riwayatmu Kini...2. CNB Indonesia. Toko Gunung Agung Pamit, Warga Sedih dan Pasrah, Ini Katanya. 3. BC News. Toko buku Gunung Agung tutup, bagaimana retail yang 'berkontribusi' bagi literatur Indonesia ini kehilangan masa Jayanya. 4. Detik finance. Bye bye Gunung Agung. 5. Oke Finance. Menguak Siapa Pemilik Toko Buku Gunung Agung yang Bakal Tutup Seluruh Gerai Tahun Ini. 6. Nostalgia di Toko Gunung Agung Kwitang, Bukan Sekadar Toko Buku...7. Tutup di Usia 70 Tahun, Begini Sejarah Toko Buku Gunung Agung. 8. Toko Buku Gunung Agung Tutup Seluruh Gerai pada Akhir 2023, Warganet Bagikan Kenangan Manis. 9. Republika. In Picture: Senjakala Toko Buku Gunung Agung. 10. Toko Buku Gunung Agung Bangkrut, Begini Sejarahnya dari Berdiri Hingga Tutup .
Toko Buku Gunung Agung bagi saya tidaklah asing lagi, sejak SMP, saya telah mengenal Toko Buku Gunung Agung dan pada eranya ketika SMP dan SMA saya sering datang ke Toko Gunung Agung yang berada di Kwitang.
Penutupan Toko Buku Gunung Agung sebenarnya sudah mulai dilakukan sejak tahun 2013 akibat besarnya biaya operasional  perusahaan, ditambah lagi ketika masa pandemi Covid di tahun 2020-2022, sehingga memuncak di tahun 2023. Di mana beban operasional tidak sesuai dengan pencapaian penjualanan usaha setiap tahunnya.
Toko Buku Gunung Agung didirikan pada 8 September 1953 oleh Tjo Wie Tay lebih dikenal dengan nama Haji Masagung, lahir di Jatinegara, Jakarta, 8 September 1927. Toko Buku Gunung Agung diawali dengan menjual buku, surat kabar, dan majalah. Nama tokonya adalah Thay San Kongsie. Lalu berkembang menjadi Firma Gunung Agung dengan tambahan kegiatan penerbitan dan impor buku. Setelah meninggalnya Masaagung, pada tanggal 24 September 1990 bisnisnya diambil alih oleh anak bungsunya Ketut Masagung
Mengutip dari sumber berita online Tirto, 8 Maret 2019 dengan Tajuk Haji Masagung dan Bisnis bukunya di sebutkan bahwa: Masagung lahir di Batavia, 8 September 1927 dengan nama Tjo Wiw Tay. Wafat di Jakart, 24 September 1990.
 1945. Merintis usaha toko buku impor, agen rokok dan bir bersama rekannya
1953. Membuka toko buku dan penerbitan sendiri di Kwitang yang dinamai Toko Buku Gunung Agung
1958. Gunung Agung dipercaya pemerintah untuk menggelar pameran buku  Indonesia di Malaka dan Singapura
1966. Penerbit Gunung Agung dipercaya menerbitkan terjemahan otobiografi Presiden Soekarno Penyambung Lidah Rakyat Indonesia
Koran Tempo dengan Tajuk Gunung Agung Bangkrut, Â Daftar 10 Toko Buku yang Masih Bertahan, adalah:
- Gramedia dengan 100 cabangnya di seluruh Indonesia
- Book and Beyond dengan 26 cabang di Jakarta, Medan, Palembang, Makassar, sampai Balikpapan
- Kinokuniya berada di Grand Indonesia. Toko buku ini berasal dari Jepang
- Aksara Kemang. Berada di Jalan Kemang Raya no. 88 Jakarta, berfungsi juga sebagai ruang komunitas
- Toko Buku Sriwidari, Berada di Solo, berdiri sejak tahun 1990 an
- Togamas. Dirikan di Malang pada 15 Desember 1990 oleh Johan Budhie Sava dan Swandayani.
- Toko Buku Kwitang
- Kios Buku Terban. Berada di sepanjang jalan Kahar Muzakir Terban, Yogyakarta.
- Shooping Center Jakarta
- Baseman Blok M Jakarta
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H