Â
Penguatan Kompetensi Pustakawan Menghadapi Era Disrupsi, Rakornas Bidang Perpustakaan 2022.
Tulisan ini merupakan bagian bahan paparan Pengurus Pusat Ikatan Pustakawan Indonesia yang disampaikan pada Rapat Koordinasi Bidang Perpustakaan Tahun 2022 yang diselenggarakan di Jakarta 29-30 Maret 2022 dengan tema Transformasi Perpustakaan Untuk mewujudkan Ekosistem Digital Nasional.
T. Syamsul Bahri selaku Ketuan Umum Ikatan Pustakawan Indonesia dalam paparannya menyampaikan bahwa " Menghadapi era disrupsi, pustakawan harus mengubah untuk melayani informasi kepada pemustaka. Layanan yang inovatif per;u dilakukan untuk merespon disrupsi digital, serta diperlukan kompetensi pustakawan yang memadai. Jakarta 30 MAret 2022.
Era Disrupsi
Presiden RI Joko Widodo pada momentum Peringatan Hari Kebangkitan Nasional 20 Mei 2021 meluncurkan Program Literasi Digital Nasional. Program itu merupakan bagian dari upaya percepatan transformasi digital khususnya terkait pengembangan sumber daya manusia digital. Era Disrupsi merupakan eranya  Inovasi dan kreativitas, yaitu menggantikan teknologi lama yang seba fisik dengan teknologi digital yang menghasilkan sesuatu yang benar-benar baru dan lebih efisien
Era disrupsi sangat terkait dengan teknologi yang mengubah model pelayanan perpustakaan yang ada dan juga memenuhi  harapan pemustaka
Era disrupsi merupakan masa dimana setiap profesi meninjau perannya dalam masyarakat. Begitu juga dengan Pustakawan dituntut untuk meningkatkan kompetensinya.
Â
Peran Pustakawan
Peran pustakawan di era ini harus semakin terasa oleh masyarakat. Pustakawan harus menjadi mentor, fasilitator,motivator, bahkan menginspirasi untuk mengembangkan imajinasi, kreativitas,karakter, dan kerja sama tim yang dibutuhkan di masa depan. Â Pustakawan Harus Berperan Dalam Meningkatkan Kompetensi Perpustakaan Yang Dibutuhkan Oleh Masyarakat Di Abad 21, Seperti Berpikir Kritis,kreativitas, Komunikasi, Kolaborasi, dan Pemecahan Masalah.
Kompetensi Pustakawan
1. . Kemampuan menggabungkan format digital dan koleksi tercetak
2. Akses informasi dengan berbagai  format
3. Gunakan non-tekstual informasi, seperti gambar, suara,gambar bergerak
4. Menggunakan dan mengembangkan jejaring sosial untuk mendapatkan manfaat yang maksimal,
5. Berkomunikasi dengan orang lain melalui berbagai teknologi, seperti  telepon,Skype, IM, whatsapp, facebook, instragram, email, referensi maya,dll
Dalam era disrupsi Pustakawan harus mengubah sikap dan perilaku, dan mengubah cara untuk memberikan informasi kepada pemustaka. Perpustakaan terus melakukan terobosan dalam memberikan layanan yang inovatif juga perlu dilakukan untuk merespon disrupsi digital. dan Organisasi sangat penting untuk merencanakan strategi, kebijakan, budaya, sistem dan proses kerja yang dibutuhkan untuk diterapkan di era disrupsi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H