Siang ini (16/02) saya mendapatkan hadiah istimewa dari Mas Destiya (pustakawan Pusbiola yang sedang kuliah S3 Â Komunikasi di Unpad) berupa buku dengan judul Absurditas Komunikasi : membumikan konsep dan teori komunikasi secara populer karya Prof. Deddy Mulyana.. Â Diterbitkan oleh Arti Bumi Intaran tahun 2023 dengan no ISBN 978-623-8026-17-3.Â
Buku ini merupakan kumpulan 67 tulisan artikel yanag pernah dimuat di media massa, Prof. Deddy Mulyana dalam pengantar penulis menyampaikan bahwa  semua artikel dalam buku ini, meski  pernah terbit dalam sejumlah surat kabar dan majalah, telah saya modifikasi dengan kadar berlainan, jadi sedikit banyak berbedadengan artikel asilinya, termasuk judul untuk sebagian artikel.
Alhamdulillah, saya mengenal dan menjadi mahasiswa Prof. Prof. Deddy Mulyana ketika kuliah di Jurusan Ilmu Perpustakaan, Fakultas Komunikasi Universitas Padjadjaran tahun 1997. Prof. Â Deddy Mulyana adalah spesialis komunikasi lintas budaya dan komunikasi Kesehatan, tetapi topik-topik sosial-budaya, politik, bisnis, agama, media serta ketokohan diminatinya. Dengan keluasan pengetahuannya ia mengupas topik-topik tersebut dengan judul-judul yang eye catching, membuat orang penasaran, meski teoritis, tulisan-tulisannya terasa ringan dan mencerahkan, ide-idenya mewakili pembacanya, sesuai dengan ungkapan "Kau tahu yang kumau", demikian ungkap Dr. Siti Karlinah,MS.i, Dosen dan Ketua Program Dokter Ilmu Komunikasi(2022-2006) dalam halaman cover belakang buku tersebut. Â Â
Yang menarik perhatian dari buku barunya Prof Deddy Mulyana ini adalah tiga tulisan artikelnya membahas berita yang sedang viral di masyarakat yang tentang "Sambo", artikel pertama berjudul Etnometodologi kasus sambo (halaman 1), artikel kedua berjudul Dramaturgi peradilan Sambo (halaman 7) dan artikel kelima berjudul Lie Detector pun bisa berbohong (halaman 25) Â
Saya sendiri memilih membaca pertama kali membaca buku ini dengan judul "Komunikasi Digital antarbudaya" halaman 99. Budaya digital adalah suatu gempa budaya, budaya ini didukung oleh kemajuan TI terutana internet dan media sosial.Â
Dalam banyak kasus, teknologi komunikasi membuat kita lebih mudah dan terdorong untuk terlibat dalam perselisihan, konflik, kebencian, hoaks dan fitnah.Â
Kita harus memiliki kompetensi antar budaya dan literasi digital untuk berkomunikasi dengan orang lain yang berbeda budaya. Saya memilih artikel ini karena pada saat yang bersamaan saya sedang mendali tentang fenomena pesatnya media sosial di era digital dan peran pustakawan dalam mengahdapi tantangan di era digital.
Masih 66 artikel lagi yang akan saya tuntaskan untuk dibaca, pastinya bisa membuat menemani dikala ngopi di malam hari...
Seruput kopi di pagi hari
Rasanya sungguh nikmat sekali
Salam sehat dan selalu diberkahi
Tetap semangat terus berliterasi
(jumat, 17 Februari 2023. Pusbiola, Lantai 3 Gedung C)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H