Berbicara tentang kopi Perpustakaan Nasional mempunyai koleksi tentang kopi sebanyak 610 judul terdiri dari berbagai jenis bahan perpustakaan. Perpustakaan Nasional sendiri mengoleksi sekitar 5.380 bahan grafis dan campuran/ yang terdiri dari foto dan lukisan. Lukisan yang dikoleksi ada yang dari cat air, cat minyak dan pewarna lainnya. Salah satu lukisannya adalah lukisan rumah gubernur Jenderal Willem Hendrik van Ossenberg di jalan Jaccatra yang dilukis menggunakan tinta cina di atas kertas/ dan dilukis oleh Rach pada tahun 1775.
Sejak ditemukan pada abad ke 9 di Ethiopia, Afrika Timur oleh Khaldi penggembala kambing suku Galla, kopi sudah menjadi komoditas yang menarik ditengah masyarakat saat itu. Pada abad ke-15 bahkan kopi sudah dijadikan bangsa Arab sebagai pengganti minuman anggur. Hingga pada abad 17 dimana kopi sampai di negara eropa dan skandinavia/ hingga pada abad ke-18 bangsa Eropa melakukan petualangan mengelilingi dunia yang salah satunya mendapatkan kopi untuk diekspor kembali ke Eropa. Di Nusantara kopi di bawa oleh Gubernur Belanda di Malabar, India lalu dibudidayakan di Kedawung (dekat Batavia/Jakarta) pada 1696.
Kopi yang diseduh dengan air panas dan disajikan di gelas atau cangkir, ternyata tak hanya nikmat diseruput. Secangkir kopi juga bisa menjadi karya seni bernilai tinggi. Bermain dengan bubuk kopi dan rasio air untuk membuat gradasi warna kecokelatan yang beragam, ada pula yang menggunakan sisa kopi untuk melahirkan keindahan yang tak disangka-sangka.Â
Pameran ini menjadi bukti bahwa kopi ternyata tak hanya seni dalam cangkir tetapi menjelma menjadi media lain yang dituangkan dalam kanvas.keindahan gradasi dari warna kopi ternyata mampu menggugah rasa kagum kita terhadap karya-karya terbaik yang dipamerkkan disini.
Selamat kepada para seniman yang karyanya dipamerkan.
Selamat berpameran
Sumber tulisan
Katalog Pameran Coffee in Culture Heritage 2.Â
Tim Pusbiola Muhammad Ansyari Tantawi Nasution, Ervina Nurjanah, Niswa Nabilah Sri Bintang Alam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H