Â
Alhamdulillah malam ini (11/09) saya dapat mengikuti acara diskusi suara IPTEK mengenang Almarhum BJ Habibie Serial Diskusi Khusus ke-8 (Serial Diskusi Iptek Voice ke-74), dengan narasumber Ibu Dewi Odjar dan dipandu oleh Bapak Wendy Aritenang. Dalam paparannya Bu Dewi menyampaikan tentang perjalanan kariesnya sebagai ASN, pesan Habibie, pengembangan SDM di BPPT (kualitas dan kuantitas), Karakter SDM Unggul Berbasis IPTEK & IMTAK, taraf kecerdasan, tes kecerdasan, tes perilaku kerja dan kepribadian, pengembangan SDM-IPTEK Bea Siswa luar negeri. Dasar pengusulan program OFP, Kebutuhan training LPND dan Puspitek 10 tahun ke depan.
Perjalanan Karier Bu Dewi sebagai ASN: 1. BPPT 1981 -- 1998 (17 tahun). Â 2. RISTEK Â 1998 -- 2007 (9 tahun). 3.BSN (1) 2008 -- 2013 (5 tahun). BSN (2) 2014 - 2016 (3 tahun). BSN (3) 2016 - 2022 (5 tahun). Bu Dewi adalah pengelola bea siswa luar negeri era Pak Habibie, OFP, STAID, STMDP, terakhir jadi LPDP
Bu Dewi menyampaikan tentang Pesan Habibie
1. Pentingnya Sumber Daya Manusia
2. SDM Unggul & Terbarukan
3. IPTEK & IMTAK
4. Kesalahan Dalam Pengembangan SDM Â Irreversible
5. Berawal di Akhir dan berakhir di Awal
Pengembangan SDM DI BPPT (Kuantitas & Kualitas)
- Rekrumen sesuai dengan persyaratan kebutuhan Pegawai (Prioritas di Bid. Iptek)
- Seleksi Pegawai dilakukan secara bertahap dengan Standar Kelulusan di atas rata-rata
       a.  Pemeriksaan Psikologis (Psikotes/klasikal/massal).  b.  Wawancara. c.  Job-Test
- Penempatan  Pegawai di Unit Kerja
- Masa percobaan (minimal 3 Bulan)
- Pengangkatan pegawai sebagai CPNS/PNS
- Pengembangan pegawai Diklat; Rotasi; Mutasi dan Promosi
Bu Dewi juga menyampaikan Terobosan Pak Habibie di Bidang Pengembangan SDM IPTEK
1. Percepatan Peningkatkan Jumlah Ilmuwan (Sdm Iptek) Â Di Indonesia
2.Meningkatkan Kuantitas Dan Kualitas Sdm (S1, S2, S3) Di Lpnd Ristek
3. Mengirimkan Putera-Puteri Terbaik Bangsa , Lulusan Sma, Untuk Melanjutkan Pendidikan Di Berbagai Perguruan Tinggi Negara Maju
4. Pendanaan Program, Didanai Dengan Pinjaman Dari Bank DuniaÂ
5. Program Beasiswa Pertama Yang Dikelola Oleh Ofpiu/Bppt
Program Re-entry memang agak terlambat ditangani, karena sekembalinya Purna Karyasiswa dari tugas belajar langsung ditempatkan di LPND nya masing-masing.
Berdasarkan hasil Survey OECF di tahun 2002 tentang Purnakaryasiswa OFP, STMDP dan STAID, terdapat beberapa permasalahan terkait Re-entry, a.l.
1. Penempatan di unit kerja yang tidak sesuai dengan bidangnya
2. Penerimaan yang kurang baik dari pegawai yang tidak mendapat kesempatan memperoleh beasiswa luar negeri (merasa tersaingi)
3. Purnakaryasiswa tidak dilibatkan dalam kegiatan yang sedang berjalan
4. Tidak puas dengan gaji dan tunjangan yang diterima sebagai Pegawai Negeri
Program Re-entry ini memang tidak dibarengi dengan Kebijakan Pemerintah yang mendukung. Hal ini dapat dilihat dari besarnya alokasi anggaran iptek yang tetap kecil (tidak bertambah dari 0.2 %), sehingga LPND tidak sepenuhnya dapat mengembangkan iptek secara optimal.
Dalam kesempatan ini saya juga memberanikan diri untuk menyapaikan tentang koleksi BJ Habibie yang ada di Perpustakaan Nasional tersedia di OPAC Perpusnas. , koleksi di IPusna, dan koleksi yang ada di pangkalam data Indonesia One Search. Dan saya juga memberanikan diri untuk menyampaikan proyek perubahan saya tentang KINOS.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H