Mohon tunggu...
Suharyanto Mallawa
Suharyanto Mallawa Mohon Tunggu... Pustakawan - Pustakawan Perpusnas

Belajar Menulis Kepustakawanan dan Perpustakaan

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Lesson Learned Visitasi PKN II 2022: Narsum Dr. Velik V Wanggai

9 Agustus 2022   22:39 Diperbarui: 9 Agustus 2022   22:52 1732
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
          Sumber : Zoom Meeting PKN II - LAN

                                                                            

Pendahuluan

Agenda 4 Pelatihan Kepemimpinan Nasional TK II Tahun 2022 Angkatan XVI (09/08) merupakan Visitasi pembelajaran secara virtual yang dilakukan di Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional / Bappenas dengan mengusung Tema "Transformasi Ekonomi Nasional dalam Konteks Indonesia Sentris : mengelola strategi koloboratif dalam pembangunan daerah tertinggal, Kawasan perbatasan, pedesaan, dan transmigrasi. Dengan menhadirkan Narasumber Dr. Velix V. Wanggai, SIP, MPA. Staf Ahli Menteri PPN Bidang Pembangunan Sektor Unggulan dan Infrastruktur Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional / Bappenas Moderator: Dr. P. Marpaung, M.Sc.  Pembahasan dalam tema mencakup   (1) Tantangan Kewilayahan dan Potensi Daerah Tertinggal, Kawasan Perbatasan, Perdesaan, dan Transmigrasi  (2) Arah Kebijakan Pembangunan Daerah Tertinggal, Kawasan Perbatasan, Perdesaan, dan Transmigrasi dalam Rpjmn 2020-2024 (3) Teoritical Framework/Konsep Collaborative Planning dan Best Practice Pelaksanaan Collaborative Planning. Tantangan dalam transformasi ekonomi Indonesia dianataranya : memperkuat ekonomi luar jawa, memperkuat ekonomi desa, dan memperluas lapangan pekerjaan di perkotaan

Visitasi Kepemimpinan

Penguatan Transformasi Ekonomi Nasional dalam Konteks Indonesia Sentris harus mempertimbangkan beberapa hal :

Perencanaan Transformasi Ekonomi Nasional dilakukan dengan perencanaan yang matang dan komprehensif, penuh terobosan dan tidak dilakukan hanya sekedar business as usual. Diperlukan pemimpin yang mampu membuat terobosan-terobosan positif dan kontruktif

Visitasi Kepemimpinan

Penguatan Transformasi Ekonomi Nasional dalam Konteks Indonesia Sentris harus mempertimbangkan beberapa hal :

  • Perencanaan Transformasi Ekonomi Nasional dilakukan dengan perencanaan yang matang dan komprehensif, penuh terobosan dan tidak dilakukan hanya sekedar business as usual. Diperlukan pemimpin yang mampu membuat terobosan-terobosan positif dan kontruktif
  • Proses keseimbangan dari sektor ekonomi (primer dan sekunder)  dan diperlukannya hilirisasi dalam transformasi ekonomi nasional
  • Transformasi dalam pengembangan sektor SDM, sektor kesehatan, dan sektor pangan
  • Pentingnya pembangunan berkelancutan dengan pendekatan Green dan Blue Econony terhadap  dan mengikuti Tren Global
  • Isu Strategis Nasional terkait Pemindahan Ibu Kota Negara  ke Ibu Kota Nusantara Kalimantan Timur


Lesson Learned Visitasi

Self Mastery :

Energi kepemimpinan dan integritas yang sangat kuat terlihat dari kepemiminan yang diterapkan melalui kolaboratif. Membangun integritas dengan berkoordinasi ke berbagai stake holder, tIntegritas untuk melaksanakan ujuan bersama yang disepakati sebagai sumber masalah, motivasi, dilanjutkan dengan implementasi rencana aksi kolaborasi. Integritasyang  kuat ketika dituangkan dalam aturan-aturan yang mengatur dan mengikat (SOP, Perjanjian Kerjasama, dll).

Kepemimpinan  Strategis : 

Kepimpinan digital

  • Pengembangan digital platform dalam pengelolaan data desa dan adaanya Model pembelajarannya yang dikembangkan Digitalisasi Sarana kerja (e-working), Sarana pembelajaran (e-learning): Akademi Desa/LMS, peer dan tatap muka serta pengembangan infrastruktur jaringan di desa, database petani. Pimpinan mengembangkan  digital platform ke market place
  • Kepemimpinan kewirausaan
  • Transformasi ekonomi didukung dengan Model kewirausahaan sebagai produk unggulan  melalui pasar tani online, akses permodalan dari berbagai bank, korporasi petani (PokTan, BumDes). Pimpinan harus jeli dan cermat membuka peluang kewirausahaan
  • Organisasi pembelajaran
  • Implementasi organisasi pembelajaran berjalan sangat bagus hal ini dapat terlihat dari (1) Penyediaan Tenaga Penyuluh/Pendamping dan  Perguruan Tinggi dan SMK, (2) Program Pelatihan, (3) Melakukan kegiatan berbasis riset (research based) sebagai sumber informasi hingga dijadikan referensi. Pimpinan mempunyai tanggung jawab dalam organisasi pembelajaran dan mempuyai gagasan dan terobosan dalam pengembangan organiasi pembelajaran

Manajemen Strategis 

Manajemen Strategis sektor publik

  • Penguatan perencanaan dan regulasi dalam pencapaian tujuan organisasi seperti memhami Prioritas Pembangunan Nasional dalam Mengembangkan Wilayah untuk Mengurangi Kesenjangan dan Menjamin Pemerataan. Pimpinan yang memahami regulasi seperti PP No. 78 Tahun 2014 tentang Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal dan regulasi lainnya.

Isu Strategis

1. Isu strategis nya (1) Percepatan Pembangunan ekonomi di kawasan perbatasan Aruk, Motaain, Skouw. (2) Model kolaborasi tidak dapat diseragamkan untuk seluruh  Kawasan. Pemimpin membutuhkan strategi kolaborasi berbeda yang disesuaikan dengan karakteristik masing-masing wilayah. (3) Food Estate yang akan menjadi acuan bersama dalam pengembangan Food Estate.

2. Marketing Sektor Publik

Pengembangan wilayah dan pemerataan didukung dengan adanya Pendampingan dari Dunia Usaha, Kolaborasi Jaringan Komunitas Bisnis, Pendampingan dari Startup. Pimpinan yang dapat menerapkan marketing institusinya

3. Public Private Parthership (PPP)

  • Pengembangan pulau kecil terluar, rawan pangan, daerah perbatasan, dan pasca konflik yang dilakukan oleh pelaku usaha atau mitra. Pimpinan dalam memutuskan  penerapan  PPP haruslah berpihak untuk kepentingan publik

Rekomendasi 

1. Pencapaian Bapenas sangat unggul dalam hal praktik kolaborasi dengan  Menyusun Model Kolaborasi Pembangunan Daerah Tertinggal Tahun 2020-2024. Model ini dapat dikembangkan di instansi atau unit lainnya. Seperti membuat Model Kolaborasi pembangunan perpustakaan di Seluruh Indonesia

2. Strategi Pengembangan Wilayah Inklusif dan berdaya saing terus dikembangan dan disosialisaikan keberbagai instansi dan unit kerja yang dapat dicontoh sebagai model strategi pembangunan. Seperti Strategi peningkatan budaya baca dan peningkatan literasi masyarakat oleh Perpustakaan Nasional

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun