Mohon tunggu...
Suharyanto Mallawa
Suharyanto Mallawa Mohon Tunggu... Pustakawan - Pustakawan Perpusnas

Belajar Menulis Kepustakawanan dan Perpustakaan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Literasi Berdaya Berkarya Menyala Bersama: Peluncuran Buku

26 Juli 2022   22:42 Diperbarui: 26 Juli 2022   22:54 493
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Poster Peluncuran Buku (Sumber: Nyalanasia)

Berdaya Berkarya Menyala Bersama merupakan tema yang diangkat dalam acara Peluncuran Buku Gerakan Sekolah Menulis Buku Bersama (GSMB) yang diprakarsai oleh Nyalanesia Program Pengembangan Literasi Nasional, dengan founder Lenang Manggala dan Penggerak Literasi Nasional Yulianti Basri.

Nyalanesia hadir untuk bersama-sama menciptakan ekosistem literasi dan pendidikan yang berkemajuan. Sebuah ekosistem yang didukung oleh teknologi terintegrasi, yang didesain untuk mampu menciptakan akselerasi bagi tercapainya segenap harap dan visi.

Acara ini dilaksanakan pada hari Selasa, 26 Juli 2022 di Ruang Teater Lantai 2 Gedung Perpustakaan Nasional Jalan Medan Merdeka Selatan No. 11 Jakarta Pusat. Peserta acara terdiri dari murid sekolah SD dan SMP, guru, kepala sekolah, dan penggiat literasi dari wilayah Kalimantan, Tengah, Sumatera Barat, Muaro Jambi, Muaro BungoJambi, dan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi sebanyak 150 orang.

Tema  kegiatan Berdaya Bersama  Menyala Bersama ini mempunyai makna yang sangat penting di mana kita selalu didorong untuk terus berkarya dan dilakukan secara Bersama-sama atau kolaborasi, tema ini merupakan bagian dari literasi inklusi sosial, dan mendorong untuk berkreativitas tanpa batas dan berinovasi tanpa henti.

Acara peluncuran buku disi dengan pembacaan puisi olehSastrawan Taufik Ismail, sebelumnya disampaikan kata sambutan dari Lenang Manggala selaku Founder Nyalanesia dan Suharyanto selaku Kepala Pusat Bibliografi dan Pengolahan Bahan Perpustakaan. Juga pembacaan puisi  karya Taufik Ismail dengan judul "Seorang  Tukang rambutan pada isterinya"oleh Siswa Brigita Jessica Mutiara Cindy.

Pembacaan puisi Buku Itu Cahaya (Dokpri)
Pembacaan puisi Buku Itu Cahaya (Dokpri)

Taufik Ismail membacakan tiga puisi karyanya yaitu Buku Itu Cahaya, Membaca Buku dan Mengarang Kakak Adik Kandung tak terpisahkan, dan Kita merindukan anak-anak Indonesia. Secara Spontan Suharyanto juga turut membacakan puisi karya Taufiq Ismail denga judul  Buku itu Cahaya, bait pertama berisi

Buku adalah guru

Tempat kita bertanya

Yang sangatlah sabarnya

Cara menjawabnya

Dalam sambutannya Suharyanto menyampaikan Perpustakaan Nasional RI mengucapkan terima kasih dan salam hormat kepada Nyalanesia atas terselenggaranya acara ini, 

Perpustakaan Nasional RI, merasa bangga  Bapak/Ibu sekalian, yang tidak pernah lelah bergerak Bersama dalam menciptakan ekosistem literasi dan pendidikan berkelanjutan serta selalu berinovasi mengembangkan literasi terutama di sekitar lingkungan sekolah yang menjadi otoritas bapak/Ibu. 

Disampaikan juga tentang  Peran Perpustakaan Nasional dalam upaya peningkatan literasi dan dunia perbukuan yaitu melalui pemberian  layanan ISBN, Perpusnas Press, Akademi Literasi, Perpustakaan berbasis inkkusi sosial, Pendidikan dan

Perpustakaa Nasional  sangat mendukung niat, usaha dan semangat melatih dan mengembangkan budaya literasi, kegiatan hebat dan luar biasa dari bapak/ibu ini merupakan ibadah dunia akhirat yang insya Allah bermanfaat bagi sesama dan senantiasa mendapat Ridlo dari Allah SWT.

Selamat dan sukses atas penyelenggaraan acara peluncuran Buku Bersama Guru dan Siswa. Selamat untuk Nyalanesia serta ucapan selamat bagi para siswa, guru, dan penggerak literasi yang telah mengikuti acara ini.

Dalam kesempata ini Suharyanto membacakan pantun literasi

Seruput teh di pagi hari

Hangatkan jiwa nikmat sekali

Mari kita tingkatkan literasi

Terus berkarya dan berinovasi

Pada sesi testimoni Suharyanto menyampaikan

Literasi adalah jantungnya pendidikan. Maka cara paling efektif untuk memajukan pendidikan adalah dengan memperkuat budaya literasi di berbagai dimensi, sejak dini. 

Dalam konteks Gerakan Literasi Nasional, para siswa, guru dan kepala sekolah memegang peranan yang sangat penting untuk meningkatkan kegemaran membaca dan gairah berkarya bangsa kita. Hal ini memang membutuhkan kerja-kerja kreatif, ketulusan dan komitmen yang tinggi. 

Kita mesti bersyukur dengan inovasi program literasi Nyalanesia yang terbukti berhasil memfasilitasi ratusan ribu siswa dan guru berkarya dan menerbitkan buku bersama.

Saya selaku Kepala Pusat Bibliografi dan Pengolahan Bahan Perpustakaan  dan Ketua Komisi Penerbitan Ikatan Pustakawan Indonesia  sangat mendukung inisiatif ini, dan berharap dapat terus dikembangkan secara terus-menerus. Hingga akhirnya, peningkatan budaya literasi bangsa ini, bisa kita wujudkan bersama.

Teruslah berkarya

Kreativitas tanpa batas

Inovasi tiada henti

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun