Mohon tunggu...
Suharyanto Mallawa
Suharyanto Mallawa Mohon Tunggu... Pustakawan - Pustakawan Perpusnas

Belajar Menulis Kepustakawanan dan Perpustakaan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Healing ke Citayam Fashion Week SCBD

17 Juli 2022   14:17 Diperbarui: 21 Juli 2022   06:19 1689
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Citayam Fashion Week/Dokpri

Jagad Media Sosial terutama TikTok sedang diramaikan dengan unggahan video anak remaja yang berkumpul di wilayah SCBD,  Sudirman Central Business District,  kawasan bisnis di Jakarta Selatan, SCBD bahkan diplesetkan menjadi Kawasan Sudirman Citayam Bojong Gede Depok, yaitu tempat kongkow remaja-remaja dari wilayah Citayam, Bojong Gede dan Depok. Kawasan SCBD juga dikenal dengan sebutan Citayam Fashion Week (CFW). Di media sosial remaja yang terkenal di TikTok seperti Jeje Slebew, Roy, Kurma dan Bonge.

Pagii ini (16/07) saya bersama istri, Muliati, Healing sejenak ke SCBD. Perjalanan dengan commuter Line (kereta) dari Stasiun Citayam ke Stasiun Manggarai. Stasiun yang dilalui Depok Lama, Depok Baru, Pondok Cina, UI, Pancasila, Lenteng Agung, Tanjung Barat, Pasar Minggu, Pasar Minggu Baru, Kalibata, Cawang, Tebet, dan transit  di stasiun  Manggarai, pindah kereta menuju Stasiun Sudirman City atau dukuh atas.  

Keseruan di CFW di hari minggu ini sungguh menyenangkan  dapat berkeliling dan berfoto ria di seputaran SCBD sampai ke bundaran HI sambil menikmati suasana pagi di sekitaran gedung-gedung  pencakar langit dan yang pasti dapat mencoba menjadi model cat walk di penyebrangan zebra crooss dan juga seruput kopi janji jiwa.

Citayam Fashion Week/Dokpri
Citayam Fashion Week/Dokpri

Fenomena sosial

Bila diamati viralnya CFW ini sebagai fenomena sosial tidak terlepas dari peran media sosial terutama TikTok di mana para remaja yang nongkrong di CFW selalu mengunggah ke TikTok, setelah itu baru diberitakan oleh media massa baik cetak maupun sosial.

Hal liannya yang membuat viral tak lain karena adanya kebijakan pemerintah tentang PPKM level 1 untuk wilayah Jakarta, sehingga dimungkikan masyarakat unum untuk berkegiatan di ruang publik dengan tetap menerapkan prokes

Disaat bersamaan juga saat ini merupakan waktu libur sekolah hingga dimanfaatkan para remaja untuk berliburan dengan nuansa yang batu dan kekinian.

Di lain sisi fenomena ini bisa jadi sebagai bentuk kemerdekaan dari para remaja setelah 2 tahum massa kritis Pandemi Covid-19 dengan aturan PPKM level 3 di mana seluruh kegiatan dilakuka di rumah termasuk proses belajar dan mengajar di sekolah.

Fakta

Fakta menariknya SCBD adalah

1. Sebagai bentuk kreativitas para remaja

2. Promosi produk Usaha Mikro Kecil dan Menengah

3.  Berputarnya roda perekonomian terutama di sektor Mikro, Kecil, dan Menengah

4. Jakarta sebagai ruang publik bagi seluruh masyarakat Indonesia

5. Penguatan ekonomi Indonesia di masa pandemi Covid-19

6. Tempat hiburan yang murah meriah dan sangat terjangkau oleh berbagai kalangan

7. Tempat berkumpulnya segala lapisan masyarakat dari segala lapisan dan juga usia

8. Ajang kuliner nusantara : ketoprak, bubur ayam, bubur kacang, hijau, starling, batagor, es potong dan masih banyak yang lainnya

Apa yang harus dilakukan

Kegiatan CFW perlu diimbangi dengan berbagai hal

1. Perlu kesadaran para remaja untuk menjaga kebersihan lingkungan disekitar SCBD

2. Peran berbagai pemangku kepentingan termasuk orang tua untuk mendampingi dan mengawasi para anak remaja agar tidak melangkah ke arah yang tidak baik

3. Prokes harus tetap dijalankan sesuai dengan aturan PPKM, hal ini sangat penting untuk memcegah meningkatnya Covid-19

4. Para pemangku kepentingan bisa hadir secara langsung untuk memberikan pendampingan dan pengawasan terhadap segala aktivitas para remaja terutama dari segi keagamaan.

Hal yang dapat dilakukan kedepannya

1. Kampanye kehidupan sosial, agar para renaja terhindar dari perbuatan yang melanggar aturan apalagi tindak kekerasan dan kejahatan.

2. Pemerintah baik daerah maupun pusat dapat bersinergi untuk mengarahkan dan memfasilitasi kreativitas para remaja

3. Penguatan Literasi, penggiat literasi dan duta baca Indonesia bisa mengambil peran  dengan hadir langsung di SCBD dengan kampanye membaca dan menulis, bisa juga melakukan teater membaca di tengah-tengah para remaja yang sedang beraktivitas.

SCBD perlu juga diakronimkan dengan istilah yang lain yaitu

S = Suasananya sunguh indah, nyaman dan menawan

C = Cerdaskan anak-anak remaja dengan berbagai kreativitasnya

B = Berbagai kalangan dapat menikmati lokasi ini

D = Didik dan bimbing para remaja ke hal-hal positif dan bermanfaat  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun