Mohon tunggu...
Suharyanto Mallawa
Suharyanto Mallawa Mohon Tunggu... Pustakawan - Pustakawan Perpusnas

Belajar Menulis Kepustakawanan dan Perpustakaan

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Kemping, Komik, dan Perpustakaan

16 April 2022   22:01 Diperbarui: 17 April 2022   18:47 822
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ada dua sahabat saya ketika SMP, yaitu Ahmad Sholeh (Mamak) dan Rakhmat Hidayat (Dayat), persahabatan kami sudah seperti saudara  kami saling bergantian menginap di rumah masing-masing dengan alasan belajar kelompok.   Keduanya  sudah meninggal. Mamak meninggal di tahun 2021 dan Dayat meninggal di tahun 2022. Selain belajar bersama, kami juga sesekali mencari hiburan menonton film layar tancap dan juga di Bioskop Sandra di Jalan pitara Depok. Kegiatan lainnya saya dengan teman-teman juga berlatih dan bermain drama.   Sedangkan teman sebangku saya bernama Imam, Imam adalah sosok yang agak pendiam, pandai dan suka membantu kalau urusan belajar dan tugas dari Guru. Secara adminstrasi sekolah, saya mulai diterima di SMPN 1 Depok pada tanggal 18 Juli 1983 di kelas 1 B dengan nomor induk 83841076. Kepala Sekolah pak Sutarna. Alamat rumah saya Jalan Sarikaya 3 nomor 146.  Alhamdulillah setelah lulus SMP, saya bisa diterima masuk di SMA N 1 Depok yang merupakan sekolah favorit saat itu dan sampai sekarang masih menjadi SMA yang favorit.

Ada pengalaman lainnya ketika SMP dulu, Berbicara tentang WS Rendra dan Bengkel Teaternya, ada hal yang tidak bisa terlupakan oleh saya,  di sekitaran tahun 1985-1987 (kelas 2 SMP - kelas 1 SMA di Depok), tempat tinggal orang tua saya di jalan Srikaya Perumnas Depok bertetanggaan dengan Bengkel Teater Rendra yang baru saja pindah dari Yogyakarta. Rendra menyewa rumah di Jalan Srikaya (persis sederetan dengan rumah saya yang waktu itu di jalan Srikaya).untuk dijadikan tempat latihan para pemainnya, dan saya hampir setiap saat bisa menyaksikan latihan para pemaiannya. Selain  menonton "gratis" latihan dramanya, saya juga berinteraksi dan sangat familiar dengan para pemainnya, hal.ini karena para pemainnya sebagian besar kalau makan siang atau malam di rumah saya. Ibu saya membuka usaha warung makan khusus untuk para pemain bengkel teater. Alhamdulillah, dikurun waktu itu secara tidak langsung saya bisa belajar banyak tentang seni pertunjukkan dan juga seni musik, paling tidak saya mempunyai pengalaman mengenal sosok orang hebat di dunia sastra WS Rendra, dan juga Adi Kurdi, Sawung Jabo, Sito Srengenge. Dan ketika itu sedang mempersiapkan pementasan Oidipus Sang Raja.

Masa SMA

Masih berkecimpung  dengan dunia perbukuan, pada saat  kelas 2 SMA, saya diminta oleh guru Bahasa Indonesia untuk membantu mengelola Perpustakaan SMA N 1 Depok, sebagai bekal untuk mengelola perpustakaan sekolah, saya mengunjungi dan belajar langsung ke Perpustakaan Nasional, saya tercatat sebagai anggota perpustakaan dengan nomor anggota 9000905924.  Dengan melihat secara langsung penataan perpustakaan di Perpustakaan Nasional dan pastinya juga meminjam buku (bahasa kerennya praktik kerja / magang) mandiri, bisa menjadi bekal dalam mengelola  perpustakaan sekolah.

Disisi lain kesempatan  saya dengan teman-teman  SMA N 1 Depok Heru, Iskandar alias Aday dan Japri  membuka bisnis jual beli buku-buku pelajaran SMA, buku-buku nya dibeli di Pasar Senen Jakarta, dan dijual ke teman-teman SMA N 1 dan beberapa juga ada pesanan buku dari guru. Hasil dari usaha jualan buku sebagian saya tabung dan saya gunakan untuk biaya jalan-jalan ke tempat wisata. Ketika itu saya dan teman-teman SMA (Aday, Heru, Japri) kami pergi ke Yogyakarta sekedar untuk mengisi waktu liburan sekolah. Oya ketika SMA saya berjualan jajan yang dibuat Ibu saya dan saya jualannya ketika jam istirahat, jadi ketika jam istirahat teman-teman yang lain bermain saya asik menjajakan lontong, bakwan, dan tahu isi. Suatu ketika saya juga pernah mendapat teguran dari guru karena berjualan di dalam kelas. Setelah kelas 1, saya memilih jurusan Biologi dan mulai lebih fokus pada pelajaran sekolah dan masih tetap berbisnis buku pelajaran dan mengelola taman bacaan, yang sudah mulai dikelola secara bersama-sama olehteman-teman SMA.    

Selepas lulus SMA, dengan kondisi keluarga yang penuh cobaan hidup dan rumah tempat tinggal berpindah-pindah (kontraktor, ngontrak sana, ngontrak sini) hal ini berpengaruh pada koleksi taman bacaan yang berceceran, lalu Sebagian koleksi diberikan ke teman-teman, dan juga ada yang dijual. Selama tahun 1989- pertengahan tahun 1990 saya sudah tidak lagi mengurusi sewaan buku tapi masih beberapa kali berkunjung ke Perpustakaan Nasional untuk melihat paneran dan membaca buku. Dan juga berupaya dijalani dengan mencari pekerjaan, kursus Bahasa inggris, dan yang utama membantu orang tua membuat kue dan jualan kue, saya masih ingat sekali waktu itu membuat gulungan kue pisang molen.   

Cerita Pak De Sartim

Dalam obrolon santai di pagi hari (14/04), saya bertanya ke Pak De Sartim (sebutan untuk Mas Sartim Kakak Ipar saya), Saya : "pakde masih ingat ga dulu waktu Yanto buka taman bacaan Ketika SMP". Pakde Sartim : "ya masih ingat, dulu Om Yan mulai kelas 1 SMP (tahun 1983) bikin taman bacaan dan menyewakan komik untuk anak-anak (sebutan untuk pembaca) disekitaran perumahan (tempat tinggal saya di Jalan Srikarya Perumnas Depok 1 tepatnya di samping SMA N 1 Depok), anak-anak yang baca ditempat gratis dan yang dibawa pulang baru bayar. Anak-anak baca komiknya di teras rumah dan juga ada yang di bawah pohon di depan rumah.  Om Yan selain menyewakan komik juga jualan buah-buah, seingat saya buah kecapi, nah dari hasil sewaan komik dan jualan kecapi itu dipakai lagi buat beli komik-komik yang baru.

Demikian kenangan bergelut dengan dunia perbukuan. Dengan bekal ini pula, saya memutuskan untuk kuliah mengambil jurusan ilmu perpustakaan. Alhamdulillah pada tahun 1990 saya diterima kuliah D2 di Jurusan Perpustakaan di Institut Pertanian Bogor. Tulisan berikut nya cerita tentang ilmu perpustakaan...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun