Mohon tunggu...
Suharyanto Mallawa
Suharyanto Mallawa Mohon Tunggu... Pustakawan - Pustakawan Perpusnas

Belajar Menulis Kepustakawanan dan Perpustakaan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Ngobrol santai bersama Profesor Sulistyo Basuki

3 Juli 2019   06:09 Diperbarui: 4 Juli 2019   22:05 191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Diskusi hangat bersama Profesor Sulistyo, saya tuangkan dalam tulisan"Ngobrol santai bersama Profesor Sulistyo Basuki". Obrolan santai yang ditemani dengan jus alpukat (jus kesukaanya Prof. Sulis) dan roti abon dari Papua. Sesungguhnya ini bukan sekedar obrolan, lebih dari itu, ini merupakan kuliah dari Sang Profesor ke pustakawan yang masih harus banyak belajar dari siapa pun, terlebih belajar dari Pak Prof. Sulistyo Basuki dan juga Tim DDC, Pak Ade, Bu Mulni, bu Lucya, Pak Widharto, dan Bu Sri Mulyani .Obrolan dengan Prof. Sulistyo dimulai dari membahas tentang koleksi Perpustakaan Nasional, organisasi profesi pustakawan di Indonesia, sejarah Perpustakaan Nasional sampai ke obrolan isu yang sedang hangat, yaitu "Satu Data Indonesia.

tim-ddc-15-5d1e128f0d823026a32e0382.jpg
tim-ddc-15-5d1e128f0d823026a32e0382.jpg
Senin, 1 Juli 2019, pukul 13.00 wib, penulis kedatangan tamu kehormatan, Bapak Prof. Sulistyo Basuki. Beliau baru saja selesai mencari rujukan bahan tulisannya di lantai 7 gedung C, layanan surat kabar Perpustakaan Nasional di jalan salemba.

Perbincangan kami, diawali dengan pernyataan dari Prof. Sulistyo yang mengatakan bahwa "kondisi  koleksi  surat kabar yang ada di lantai 7 sangat memprihatinkan dan kurang mendapat perhatian".  Prof. Sulis, mengusulkan agar koleksi surat kabar di Perpusnas mendapat prioritas dalam kegiatan preservasi. Penulis menyampaikan bahwa koleksi-koleksi tersebut secara bertahap akan dialih mediakan dalam bentuk digital.

Kuliah perpustakaan

Pada kesempatan kali ini Prof. Sulistyo memberikan "kuliah"tentang organisasi profesi pustakawan di Indonssia. Beliau mengatakan bahwa organisasi profesi pustakawan di Indonesia sudah ada sejak tahun 1949 dan pada tahun 1953, berdiri organisasi profesi pustakawan  dengan nama Asosiasi Pustakawan Indonesia. Berikut penulis sampaikan kutipan paragraf tulisan beliau yang disampaikan ke penulis melalui email tertanggal 21 Juni 2019.

"Antara th 1945 sd 1949 Indonesia sibuk menghadapi Belanda, antara lain serangan pecahnya Perang Kemerekaan 1 (1947, Belanda menyebutknya Aksi Polisionil 1) serta Perang kemerdekaan 2 (disebit Aksi Polisionil).  Pada masa itu perpustakaan masih buka terutama perpustakaan umum (misal Openbare leeszal) dan perpustakaan perguruan tinggi. Pada masa ini didirikanlah Vereeniging van Bibliothecarisen van Indonesie (Bibliothecarisen, 1949) yang memiliki persamaan organisastoris dengan Vereeniging tot Bevordering van het Bibliothekwezen bentukan th 1971 ( Vereeniging tot  Bevorderen, 1920). Berkedudukan di  Jakarta. Organisasi tsb memiliki 5 seksi yaitu Seksi Ilmu Alam, Ilmu-ilmu Sosial dan Ekonomi, Ilmu Budaua, Ilmu Perang dan Perpustakaan. Kegiatan ini hanya berlangsung sampai permulaan th 1950 an"

Pembuatan buku


Dalam pertemuan ini, penulis menyampaikan gagasan untuk membuat buku tentang sejarah dan perkembangan organisasi pustakawan di Indonesia, usulan judul buku tersebut adalah"67 Tahun Organisasi Profesi Kepustakawanan di Indonesia : 1953-2018. Kemudian Prof. Sulistyo, menyarankan judulnya dirubah menjadi "70 tahun asosiasi pustakawan di Indonesia : 1949-2019".

65-tahun-kepustakawanan-5d1e15420d823001cb341823.jpg
65-tahun-kepustakawanan-5d1e15420d823001cb341823.jpg
Draf buku yang penulis usulkan terdiri dari beberapa bagian. 

Daftar Isi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun