Mohon tunggu...
Malisa Ladini
Malisa Ladini Mohon Tunggu... Administrasi - Mahasiswa S3

Political Science. Bachelor: Semarang State University. Master: Diponegoro University.

Selanjutnya

Tutup

Nature

Optimalisasi AI dalam Penggunaan Drone dan Sensor di Bidang Pertanian dalam Pembangunan Sistem Pangan Indonesia 2030 Lebih Baik

31 Oktober 2024   16:15 Diperbarui: 31 Oktober 2024   16:15 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

Kita perlu mempersiapkan diri untuk membangun system pangan Indonesia di 2030 sedari sekarang dengan optimalisasi AI dalam penggunaan drone dan sensor di bidang pertanian. Kita tahu bahwa pertanian merupakan industri yang yang bergantung pada cuaca, tanah, serta lingkungan. Teknologi AI dalam penggunaan  drone dan sensor diperlukan dalam menjelaskan persoalan pertanian secara detail.
kegunaan  drone ialah sebagai pemindaian atau melakukan (scanning) wilayah dengan cepat, juga sensor yang berkualitas tinggi untuk pemanfaat berbagai aplikasi. Apalikasi tersebut tentunya yang berhubungan dengan pemetaan tanaman, uji tanah, survey area lingkungan, pemantauan terhadap peternakan, dan melakukan pengawasan infrastruktur yang berkaitan dalam kinerja pertanian sehari-hari.

 

Pusat Riset Tanaman Pangan (PRTP) Organisasi Riset Pertanian dan Pangan (ORPP) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) juga sudah akrab dengan penggunaan AI dan mengadakan seminar bertajuk "Teknologi AI dalam Pengembangan Drone dan Sensor serta Aplikasinya di Bidang Pertanian".[5] Penggabungan drone dan sensor diharapkan dapat menjadi solusi inovatif dalam mengatasi tantangan pangan. 

 

Teknologi AI memiliki keunggulan di bidang sensor dan juga scanning dengan hasil yang berkualitas untuk dapat melakukan kinerja pertanian dengan cepat, akurat, dan tentunya real time. AI juga dapat melakukan identifikasi tanaman sehingga mendukung produktivitas. Sehingga harapan produktivitas tanaman pangan dapat ditingkatkan. Ada segudang manafaat jika pertanian kita fokus dengan menggunakan teknologi AI untuk melakukan monitoring lahan pertanian, mengidentifikasi kesuburan tanah, pertumbuhan berbagai spesies tanaman. Dari teknologi AI ini lah para petani dapat membuat Keputusan dan mengambil Tindakan dalam membudidayakan sektor pertanian dengan harapan terjadi produktivitas. AI merupakan replikasi dari kecerdasan manusia yang dituangkan dalam system computer. Sedangkan sensor automasi juga dilekatkan pada drone sebagai kamera untuk menghasilkan informasi. Hal ini yang nantinya akan membantu para petani dalam pengambilan Keputusan soal budidaya.

 

Penggunaan AI dengan menggunakan teknologi drone dan sensor memang membutuhkan biaya yang sangat mahal. Dalam penerapannya memang perlu pemanfaatan berbagai steakholder. Terlebih kita juga sudah melewati masa industri 4.o untuk melakukan monitoring tanaman, deteksi serangan OTP (Organisme Pengganggu Tanaman) dan melakukan pengecekan adakah kontaminasi galur. Teknologi ini juga dapat memprediksi hasil panen dengan genotip paling unggul dan memililiki seleksi ketat pada varietas tertentu.

 

 

Deposisi Permenungan Ketahanan Pangan Indonesia: Kita Perlu Effort Lebih dengan Pemanfaatan AI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun