Mohon tunggu...
Malisa Ladini
Malisa Ladini Mohon Tunggu... Administrasi - Mahasiswa S3

Political Science. Bachelor: Semarang State University. Master: Diponegoro University.

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Inilah Rahasia Mahakarya Banjarnegara, Kawah Sikidang Menggema

30 Juni 2016   14:25 Diperbarui: 3 Juli 2016   23:29 187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Halo pariwisata Indonesia? Tampaknya perlu adanya sapaan untuk itu. Terlebih hari-hari ini, sebab pecinta travelling sungguh meningkat. Terlebih keinginan untuk backpacker juga sangat tinggi. Sudahkah ke Banjarnegara? Tentu bagi yang belum sangat ingin, dan yang sudah tentu ingin mengulang momen yang pernah ada bukan? Ya, sebab hamparan wisata alam, budaya, makanan khas, festival, dan segalanya yang ada di Banjarnegara selalu menggelitik hati kita untuk menyambanginya.

Selalu ada cerita tentang cinta dalam sebuah magnet yang menjadi sebuah rahasia, akan keindahan. Baik itu keindahan dalam bentuk seni, alam, rupa, bentuk, dan estetik lainnya. Terhampar kini sebuah kawah yang menjadi saksi akan keanehan Bumi Pertiwi. Kawah Sikidang? Ya, dari sebutannya saja sudah antik bukan?

Alkisah tentang seorang putri yang indah rupa bernama Shinta Dewi. Ia hidup di sebuah istana megah dengan sekeliling taman yang anggun dengan bunga-bunga. Kecantikannya mengundang para lelaki ingin meminangnya. Tapi syaratnya begitu berat, sebab ia meminta mas kawin yang jumlahnya begitu besar. Tak ayal, para lelaki berpikir berulang kali untuk meminangnya. Namun tidak bagi Pangeran Kidang Gerungan. Ia bersedia membayar berapa pun mas kawin yang diminta Sang Putri. Alhasil tawaran Pangeran Kidang Gerungan yang disampaikan oleh pesuruhnya pun diterima.

Sang Putri tidak berpikir panjang akan bibit, bebet, bobot Sang Pangeran sebab ia sudah menerima perjanjian mas kawin dengan jumlah besar. Itu membuatnya menyesal di akhir, sebab ternyata Pangeran Kidang Gerungan ialah sosok manusia berkepala Kidang (hewan). Sang Putri pun gusar, ia memberikan syarat Sang Pangeran untuk membuat sumur yang begitu dalam. Dan disanggupi sebab ia sangat sakti, Sang Putri pun kesal, dan menyuruh para dayang dan pengawal untuk menimbun Pangeran Kidang Gerungan dengan tanah. Sang Pangeran berusaha keluar, dan akhirnya sumurnya meledak. Sebelum nafas terakhirnya, Sang Pangeran bersumpah bahwa keturunan Shinta Dewi akan berambut gimbal. Sementara sumur yang meledak itu menjadi kawah yang mengeluarkan belerang dan uap panas yang diberi nama Kawah Sikidang.

Rahasia Mahakarya Alam Banjarnegara

Tidak berlebihan jika Kawah Sikidang disebut menjadi salah satu Mahakarya Sang Pencipta yang begitu unik dan penuh rahasia. Hamparan tanah berbatu dengan semburan uap panas yang mengandung belerang turut menjadi panorama yang kian harmoni. Sepintas kita dapat langsung bersyukur akan hamparan dataran dengan kawah yang terus menyembur begitu hebatnya. Bahkan di sepanjang jalan pun banyak sekali aliran air panas yang keluar dari celah berbatu.

Kawah Sikidang merupakan sebuah kawah yang berada di Kawasan Dieng Plateau. Kawah Sikidang sendiri memiliki keistimewaan dibandingkan dengan kawah yang lainnya, sebab berada di hamparan tanah datar. Sehingga pengunjung dapat leluasa melihat letupan kawah belerang yang muncul di setiap kawasan ini. Biasanya sebuah kawah berada di puncak gunung sehingga sulit sekali mencapainya. Kawah-kawah kecil ini dapat berpindah tempat seperti Kijang sehingga dinamakan Sikidang. Ini erat hubungannya dengan legenda yang dipercaya masyarakat setempat karena memang dibuktikan dengan keturunan masyarakat yang memiliki rambut gimbal.

Bahkan di Banjarnegara ada sebuah event yang rutin dilaksanakan yaitu untuk memotong anak-anak berambut gimbal. Dieng Culture Festival merupakan fenomena unik pemotongan rambut gimbal (ini dilaksanakan apabila seorang anak sudah meminta potong sendiri), setelah pemotongan, biasanya rambut akan tumbuh secara normal. Selain kegiatan pemotongan rambut gimbal ini, event pendukung lainnya yang dapat disaksikan oleh para pengunjung yaitu atraksi budaya, penerbangan lampion, kembang api, dan jazz di atas awan.

Akses kesana cukup mudah, sebab sudah ada jalan aspal yang memang sudah disediakan, meski terkadang macet jika banyak pengunjungnya. Bisa dilihat melalui peta sebagai berikut:

budparbanjarnegara.com/pariwisata/objek-wisata/peta-wisata/
budparbanjarnegara.com/pariwisata/objek-wisata/peta-wisata/
Paras elok Kawah Sikidang juga bisa kita saksikan setelah kita ke arah Selatan Kawasan Wisata Dieng. Berjarak sekitar 800 meter dari Obyek Wisata Telaga Warna atau sekitar 1,5 km dari Lokasi Wisata Obyek Wisata Candi Arjuna. Setiap semburan lumpur kawah yang mendidih mengepulkan uap panas yang dapat kita rasakan ketika kita berada di sana. Semburan itu juga berwarna abu-abu dan uapnya berwarna putih dengan aroma belerag yang sungguh menyegat. Indah sekali, dan keunikan itu tak berhenti di sini.

img-20160102-wa0022-5774c8a2309773be086f90c2.jpg
img-20160102-wa0022-5774c8a2309773be086f90c2.jpg
Menyusuri Kawah Sikidang dari Kawasan Dieng Plateau, udara sejuk dan pemandangan yang masih perawan akan menyambut kita. Sesekali tentu langkah kita akan terhenti ketika berada di kawasan tersebut karena banyak penjual yang menjajakan berbagai makanan khas yang ada di sana. Seperti keripik misalnya, disana ada berbagai macam keripik yang terbuat dari ubi, talas, dan lainnya. Berbagai sayur-mayur yang terlihat segar dimata akan membuat kita terperangah juga. Sayur-mayur itu seperti kentang Dieng dengan banyak varian yaitu kentang kuning biasa, kentang merah ataupun kentang ungu, buah carica Dieng, terung belanda, purwaceng, dan tersedia juga cabe khas Dieng yaitu cabai Dieng yang sering disebut-sebut orang lokal sebagai cabe Gendot dan aneka sayur juga tersedia di sini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun