Mohon tunggu...
MALIONEWS
MALIONEWS Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance aja dah..

Baca sebuah cerita yang memuat informasi gaya MALIONEWS. Jangan hanya baca saja, tetapi menulislah.

Selanjutnya

Tutup

Film

Review Film | "Mantan Manten", Berbalut Tradisi Jawa

12 April 2019   03:14 Diperbarui: 12 April 2019   05:03 228
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Budhe Marjanti, credit image instagram @mantan.manten 

Mantan Manten bisa menjadi prioritas untuk menikmati liburan akhir pekan bulan April ini. Karena film yang bergenre percintaan ini akan membuka hati siapa pun untuk terinspirasi. Konflik antara orang-orang terdekat seperti yang dialami setiap orang dikehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia.

 "Yang pertama melambangkan lemparan kasih sayang langsung ke hati pasangan, dengan menerima lemparan adalah bukti kemurnian hati calon pasangan. Yang kedua segala yang kotor luluh lenyap seiring jatuhnya daun sirih ke atas tanah," jelas Paes (dukun manten) tentang makna prosesi pernikahan dalam adat Jawa. 

Dalam trailer Mantan Maten yang diunggah di YouTube oleh Visinema Pictures sudah ditonton lebih dari 4 juta penonton. Antusiasme ini, pasti karena cerita yang diangkat adalah kejadian yang mungkin sering ditemui atau bahkan salah satu yang terjadi pada diri sendiri dalam menjalani hidup. Sebelum menonton film Mantan Manten boleh membaca review berikut ini.

Judul

Mantan Manten

Production

Visinema Pictures

Producer

Anggia Kharisma, Kori Adyaning

Sutradara

Farishad Latjuba

Penulis naskah

Farishad Latjuba, Jenny Jusuf

Cast

Atiqah Hasiholan sebagai Yasnina Putri.

Yasnina Putri adalah wanita yang memiliki sifat tegar, pantang menyerah, dan pekerja keras. Setiap masalah yang dihadapi oleh Yasnina akan dicarikan jalan keluar hingga mendapatkan sesuai harapan. Yasnina Putri yang diperanankan oleh Atiqah Hasiholan begitu memukau, tingkah yang ditunjukan menghayati hingga raut muka saat menampilkan sebuah perasaan terlihat alami.

Arifin Putra sebagai Surya.

Surya adalah pria yang peduli namun penakut, tidak berani mengambil keputusan dengan cepat dan selalu berpikir panjang. Saat masalah datang Surya selalu menghilang dengan tanpa kabar. Diperankan oleh Ariifin Putra begitu tampan dan idaman para wanita. Terlihat sangat serasi berpasangan dengan Yasnina Putri.

Tutie Kirana sebagai Koes Marjanti.

Koes Marjanti atau sering dipanggil Budhe Marjanti adalah Paes (dukun manten) yang sedang mencari penerusnya. Sebab, menjadi seorang dukun manten harus turun-temurun. Sifat Budhe Marjanti keras tetapi begitu penyayang dan bertanggungjawab. Diperankan oleh aktor Tutie Kirana begitu menyatu dalam cerita di film Mantan Manten.

Tyo Pakusadewo sebagai Arifin Iskandar.

Menjadi sosok antagonis, Arifin Iskandar memiliki watak yang tidak bertanggungjawab. Diperankan oleh aktor senior Tyo Pakusadewo yang memiliki wajah sangar sangat cocok memerankan tokoh Arifin Iskandar.

Marthino Lio sebagai Ardy.

Ardy adalah rekan kerja yang sangat peduli dengan orang terdekatnya. Diperankan oleh Marthino Lio sebagai Ardy memiliki kharisma yang sangat mendukung. Wajahnya yang rupawan tidak kalah oleh Surya.

Oxcel sebagai Salma.

Salma adalah wanita cantik yang berdarah biru. Memiliki pendidikan tinggi diluar negeri dengan penampilan yang sangat modis. Menjadi teman ngobrol yang enak dan asyik. Salma diperankan oleh Oxcel dengan kemampuan akting yang mumpuni untuk memerankan tokoh Salma.

Dodit Mulyanto sebagai Darto.

Darto adalah anak tetangga dari Budhe Marjati. Tingkah dan perilaku Darto memang sangat cocok diperankan oleh Dodit Mulyanto. Film Mantan Manten menyuguhkan adegan lucu yang muncul dari tokoh Darto.

Setting Waktu

Film Mantan Manten memiliki setting waktu sekitar 7 Bulan. Dari mulai keterpurukan Yasnina Putri dari pekerjaanya hingga aset yang dimiliki hilang. Lalu, akhirnya Yasnina harus ke Tawangmangu belajar menjadi dukun manten.

Setting Tempat

Tempat yang diambil ada tiga yaitu diluar negeri, ibu kota, dan Tawangmangu. Setting tempat yang paling banyak berperan ada di Tawangmangu.

Durasi Film

Sekita 90 menit Film Mantan Manten memberikan inspirasi dalam menjalani kehidupan ini. Mulai dari keikhlasan, sabar, dan terus berjuang.

Alur Cerita

Eksposition pada Film Mantan Manten terlihat dari pengenalan dari tokoh-tokoh. Berjalanan dengan aktivitas masing-masing tokoh. Lalu, konflik awal dimulai tidak lama dari pengenalan tokoh. Bahkan bisa dibilang konflik dari awal film sudah muncul. Puncaknya diakhir film begitu terasa, bagi para kaum melankolis harus sedia tissu karena akan membuat jantung berdetak hingga air mata membasahi pipi.

Film Mantan Manten sacara keseluruhan memiliki nilai yang banyak memuat budaya, adat istiadat yang perlu dilestarikan apapun yang terjadi. Humor yang dimunculkan menjadi peregang jantung yang berbedar-debar. Nilai budaya di Film Mantan Manten sangat kayak untuk dimaknai.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun