Mohon tunggu...
Muhammad Malindo
Muhammad Malindo Mohon Tunggu... Penulis - Pekerja Kata

Suka kopi, kata, musik, rindu, dan puisi.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Apa itu Katumpak Tetehe?

13 Juli 2024   21:04 Diperbarui: 13 Juli 2024   21:10 208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Adapun bentuk dari perahu tersebut memang terbilang ideal. Sengaja didesain berdasarkan niat manusia untuk bisa berlayar jauh sekeluarga. Sehingga di mana pun orang Bajo menetap, di situlah soppek mereka berlabuh. 

Tak bisa dipungkiri memang. Masa soppek ditandai dengan konsep kampung Bajo yang bukanlah daratan tempat rumah pada umumnya didirikan. Setiap ada perairan laut bagi banyak soppek berlabuh dalam waktu tertentu, itulah perkampungan Bajo.

Nah orang Bajo di Dusun Mekko sama sekali tak pernah melupakan masa hidup yang demikian. Terlalu banyak kenangan dalam rumah yang setia dibawa berlayar ke mana pun itu. Salah satu kebiasaan yang masih ada hingga kini ialah mengonsumsi Katumpak Tetehe.

Yang dari dulu sampai sekarang sebutan untuk jenis makanan itu tetap saja Katumpak Tetehe. Tak peduli jenis ketupat versi Bajo tersebut yang berbentuk bulat pipih atau non-persegi ketupat. Kondisi hidup dalam soppek di lautan memang mengharuskan adanya ide pembuatan ketupat secara khusus. 

Sekarang, memang penutup lubang cangkang hewan laut untuk Katumpak Tetehe sudah menggunakan pucuk daun kelapa. Namun, pada mulanya tidak demikian. Asal ada beras dalam soppek, orang Bajo tetap bisa membuat ketupat kesukaan mereka.

Beras tetap harus dimasukkan ke dalam cangkang tripneustes gratilla yang sudah dilubangi sebelumnya. Penutup lubang pada cangkang hewan tersebut bisa menggunakan bagian tubuh ikan, seperti sirip dan ekor misalnya.

Baru setelah itu Katumpak Tetehe dimatangkan melalui proses pengukusan.

Dengan begitu orang Bajo selalu mudah mengonsumsi ketupat favoritnya selagi ada beras dalam soppek. Jauh jarak antara soppek dan pucuk daun kelapa tak menjadi penghalang. Tangan mereka juga barangkali jarang terlatih menganyam dedaunan untuk kemasan ketupat. 

Itu sebabnya ada ide  Katumpak Tetehe dalam soppek di lautan. Ditemukan dengan satu  berprinsip bahwa tak ada janur, cangkang pun jadi.

 Tabe.

Mekko 2024

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun