Mohon tunggu...
Muhammad Malindo
Muhammad Malindo Mohon Tunggu... Penulis - Pekerja Kata

Suka kopi, kata, musik, rindu, dan puisi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sepotong Kalbu di Malam Rabu

25 Juni 2024   18:45 Diperbarui: 25 Juni 2024   18:52 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seperti tak ada kalbu
yang paling menggebu
selain rindu di malam Rabu

Bintang berpijar seperti
butir gula pasir yang tak
sengaja larut hanya untuk
tiada di air kopi

Risiko mencintaimu dengan hati
yang kurang hati-hati
ialah sakit sendiri

Seperti tak ada garis
yang paling sadis
selain bekas trauma di ujung alis

Kenangan mengalun lengai
bagai musik dansa yang diputar
sembunyi-sembunyi tak berpartitur
Nikmat di bunyi, berat di sunyi

Tapi aku tahu butuh kamu tanpa
harus ada rasa yang dicoba-coba

Kita adalah makna yang melata
di bawah kata karena cinta
yang terlanjur ditindas fakta

Mekko 2023

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun