Mohon tunggu...
Muhammad Malindo
Muhammad Malindo Mohon Tunggu... Penulis - Pekerja Kata

Suka kopi, kata, musik, rindu, dan puisi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Malam Kamis

6 April 2023   16:10 Diperbarui: 6 April 2023   16:12 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Belum ada hujan di malam Kamis
Belum ada judul rinduku malam ini
Gerimis ditunggu tiada berdesis
Bulan ungu di ekor sepoi melintas miring
Tenggelam jangkrik dalam nyanyian sakau
Musim pun berayun di rerumputan ilalang
Berkali-kali ranting patah di lubuk hutan bakau
Bunyinya yang sayup kena inti jantung sunyi
Lalu jaring laba-laba tembok yang terhuyung
Nyaris bagai pinggul orang tipis goyang pargoy

Selalu ingin kucatat sejarah suara demi suara  
Rahasia di balik pecahnya embun di rambutmu
Gesekan daun daun tomat di kaki jendela
Degup malam di dasar cangkir kopi
Atau asal muasal kata yang paling cinta
Puisi yang hanya mampu kueja dalam doa

Mekko 2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun