Mohon tunggu...
Muhammad Ali Muwafiq
Muhammad Ali Muwafiq Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Seorang penggemar sepakbola, politik dan terkadang suka bermain musik

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Defisit Nasionalisme: Momok Menakutkan bagi Eksistensi Suatu Negara

23 Oktober 2023   14:41 Diperbarui: 23 Oktober 2023   14:50 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Secara etimologi nasionalisme berasal dari kata latin natio yang berakar pada kata "nascor" yang mempunyai arti "saya lahir". Nasionalisme adalah suatu perasaan cinta terhadap bangsa. Berdirinya suatu negara dipicu oleh semangat kebangsaan. Tanpa semangat kebangsaan tidak akan pernah lahir suatu negara.

Rasa nasionalisme dapat dipicu oleh kesadaran akan kesamaan nasib, budaya, tradisi, bahasa dan kesamaan lain yang akhirnya membuat mereka merasa perlu membentuk organisasi dalam skala besar untuk mewujudkan cita-cita bersama dalam rangka mencapai kesejahteraan dan kemakmuran.

Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara peran nasionalisme sangat penting karena tanpa nasionalisme eksistensi dan keutuhan negara dapat terancam. Nasionalisme adalah jantung dari segala perjuangan yang dilakukan oleh rakyat kepada bangsanya.

Cinta adalah sebuah keniscayaan. Tanpa rasa cinta tidak akan ada yang mau sengsara. Siapa yang rela berkorban harta, tenaga, pikiran bahkan nyawa sekalipun? Bukankah semua itu adalah kesengsaraan?

Nyata lah perkataan diatas. Akan tetapi segala kesengsaraan itu akan terasa manis apabila didasari oleh kecintaan.

Sekumpulan rakyat jikalau sudah tertanam rasa cinta terhadap bangsanya segala penderitaan dan kesengsaraan akan dengan ikhlas dijalani. Mereka akan bangga atas pengorbanan yang telah dilakukan untuk bangsa yang dicintainya.

Nasionalisme kian membumbung tinggi tatkala berbagai prestasi dicapai oleh pemerintahan bangsanya. Seperti terjaminnya kesejahteraan ekonomi, kualitas pendidikan, angka korupsi yang rendah dan sederet prestasi lain.

Akan tetapi nasionalisme akan berkurang tatkala sederet masalah dan keburukan yang membuat malu rakyat terus dilakukan oleh pemerintahnya. Seakan tidak ada lagi alasan untuk mencintai negara. Perasaan malu akan terasa ketika bersanding dengan orang-orang dari negara lain yang masing-masing membanggakan bangsa dan negaranya.

Perasaan pesimis muncul tatkala meratapi nasib bangsanya. Rasa iba kepada para pahlawan yang telah berjuang memerdekakan bangsa kini melihat dari bawah batu nisan. Melihat bangsa yang dulu diperjuangkan kini dirusak oleh para koruptor dan orang-orang yang menjual bangsanya sendiri kepada bangsa lain.

Menyusutnya nasionalisme rakyat membuat sumbangsih kepada negara menjadi berkurang. Lama kelamaan mereka akan kehilangan kecintaan dan kebanggaan terhadap bangsa dan negaranya. Bahkan rakyat tidak akan segan untuk meninggalkan negaranya sendiri.

Tidak ada cara lain untuk membangkitkan kembali rasa nasionalisme yang telah terkikis selain memperbaiki pemerintahan dan mengurangi segala problematika yang ada di suatu negara agar nasionalisme rakyat dapat tumbuh kembali.

Semua orang dapat memilih kewarganegaraan. Tetapi semua orang tidak dapat memilih bangsa. Karena bangsa adalah identitas. Walaupun seribu kali berpindah kewarganegaraan identitas bangsa tidak akan pernah hilang dan seseorang akan tetap dikenal sebagai bagian dari suatu bangsa dimana ia ditakdirkan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun