Mohon tunggu...
Maulana Malik I
Maulana Malik I Mohon Tunggu... Human Resources - Seorang Mahasiswa S1 Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Universitas Negeri Jakarta. Keseharian saya adalah membaca buku dan bercita-cita untuk masuk dalam tatanan perpolitikan tanah air untuk mengganti sistem yang usang.

Gross Sein Heist Massen Bewegen Konnen Besarlah seseorang yang mampu menggerakan massa! - Adolf Hitler

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Dunia di Tengah Pusaran Pandemi Global: Siasat Ekonomi Politik Internasional dalam Pengendalian Pasar

11 Mei 2020   03:43 Diperbarui: 11 Mei 2020   03:42 330
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seorang Ekonom Amerika Serikat, Robert Shiller akhirnya angkat bicara mengenai prediksi resesi ekonomi global[6]. Shiller mengatakan bahwa yang terjadi sekarang tak sama dengan apa yang terjadi di Amerika pada tahun 1930-an (The Great Depression), karena ia beranggapan bahwa hal yang mendasari terjadinya resesi ekonomi global pada saat sekarang merupakan pandemi, yang hanya akan bertahan satu hingga dua tahun saja. Perbuatan masyarakat yang paranoid membuat ekonomi akan terlihat suram sekarang. Akan tetapi, ia tidak menafikan bahwa kondisi sekarang mungkin lebih buruk daripada depresi.

Di tengah badai pandemi global seperti sekarang, banyak negara-negara yang ingin bertahan pada status quo dengan cara; mempertahankan pertumbuhan ekonomi lewat prospek perdagangan internasional dan investasi yang mandek. Semua kemungkinan dihantam untuk memenuhi target pertumbuhan ekonomi yang sangat ambisius. Padahal di masa-masa kelam seperti ini selamat dari badai pandemi ini pun sudah cukup. Dalam hal ini rezim perdagangan internasional memiliki peran penting untuk mengatur peran dalam sector perdagangan lintas negara dengan tujuan mengendalikan pasar, mengimbangin supply dan demand agar tidak terjadi krisis ekonomi dan perdagangan global. Sudahkah WTO mengambil peran dalam upaya penanganan ekonomi dan pandemi hari ini?

World Trade Organization (WTO) dan Proyek Pengendalian Pasar

World Trade Organization (WTO) memproyeksikan tren ekonomi politik global akan lebih buruk akibat dampak pandemic covid -19. Hal ini diakibatkan pengaruh disrupsi ekonomi global yang cenderung tidak dapat diprediksi hingga hari ini, pangsa pasar yang saling sikut --kebijakan proteksionisme- mengakibatkan banyak negara dihantui oleh pesimisme dan adanya paradigma kegagalan negara modern.

Melihat fundamen teoretis institusi internasional, negara akan dihadapkan oleh dua pilihan yang dapat melihat institusi internasional sebagai intergovernmentalisme atau supranasionalisme. Kesepakatan yang dihadirkan dalam melihat WTO sebagai institusi internasional, menggunakan paradigma supranasionalisme yang artinya tiap-tiap negara anggota membentuk secara gradual organisasi tersebut dan membentuk rezim yang lebih tinggi dari negara untuk proses integrasi[7]. 

Jika pada dasarnya WTO telah dinisbihkan dalam mengatur arus ekonomi global, prediksi The Economist penurunan indeks ekonomi global menjadi 1,9% seperti Analisis diatas seharusnya dapat dihindari karena WTO dapat dengan mudah mengatur hal tersebut.

Usaha-usaha yang terdampak dari adanya pandemi covid -19 ini dalam bidang akomodasi, usaha makanan, manufaktur dan properti. Ditambah kebijakan Lockdown/Isolasi Penuh membuat perusahaan-perusahaan gulung tikar. Sejak Wuhan Lockdown, pasar global tidak terkendali karena sulitnya akses impor. Dalam hal ini perlu kiranya WTO menerapkan kebijakan sesama anggotanya untuk melakukan relaksasi impor dan ekspor dalam hal persyaratan administratif, agar wacana pengendalian pasar dapat direalisasikan secara komprehensif.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun