NU di masa lalu dengan bangga mendeklarasikan jihad melawan kolonialisme dan tidak bersikap partisan terhadap rezim politik tertentu. Namun, kini terlihat Nu dengan bangga mendeklarasikan kesiapan mengelola tambang.Â
Kenapa saya menulis "Nu" dengan huruf 'u' kecil? Ini mungkin mencerminkan kekecewaan saya terhadap NU yang mulai kehilangan marwahnya, perlu kiranya kita kembali mengingat dan mempertahankan nilai-nilai luhur yang telah menjadi identitas selama ini. Pengabaian terhadap nilai-nilai luhur dan memilih kepentingan politik dan ekonomi dapat mencederai nilai yang dibawa oleh guru-guru kita dan tentu mambuat NU kehilangan kepercayaan publik terhadap NU sebagai lembaga yang seharusnya menjaga kebenaran dan keadilan sosial.
Terakhir, pentingnya objektivitas dalam melihat kebenaran seperti kunci yang menghindari jebakan bias dan manipulasi. Kiai As'ad mengajarkan bahwa kita tak boleh simpulkan kebenaran semata-mata dari pandangan subjektif atau emosional, tapi harus beralas pada fakta dan logika yang obyektif. Ini mengingatkan kita untuk tetap bersuara dalam mempertahankan nilai-nilai yang benar, tanpa terpengaruh oleh keistimewaan atau kedekatan dengan penguasa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H