Mohon tunggu...
Malik Ibrohim
Malik Ibrohim Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Seorang Mahasiswa di IAIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Amerika Serikat Mempersiapkan Perang Total Melawan Dunia Islam

20 Oktober 2012   02:59 Diperbarui: 24 Juni 2015   22:37 1909
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seperti dilansir oleh BBC, sekitar bulan Mei lalu, akhirnya tokoh-tokoh militer Amerika Serikat membuka kedoknya sendiri. Di Akademi militer Sekolah Staf Gabungan Angkatan Bersenjata di Norfolk, Virginia, mereka sedang mempersiapkan pemimpin masa depan. Jenis pemimpin masa depan Amerika Serikat itu, yang akan melakukan perang total melawan 1,4 miliar Muslim diseluruh dunia.

Para pemimpin militer Amerika Serikat itu, tidak ada lagi terminologi dalam benak mereka yang disebut Islam moderat. Semua penganut Islam, dipandang oleh mereka sebagai ancaman bagi Amerika Serikat. Inilah pandangan para pemimpin militer dan politik di masa  depan Amerika Serikat, yang sekarang ini dipersiapkan di Akademi Militer – Sekolah Staf Gabungan Angkatan Bersenjata di Norfolk, Virginia.

Ancaman masa depan  bagi keamanan Amerika Serikat, bukan lagi kelompok-kelompok bersenjata, teroris, jihadis, dan kaum ekstrimis. Tetapi semua penganut atau pemeluk Islam dipandang sebagai ancaman, yang sangat membahayakan keamanan Amerika Serikat. Menghadapi ancaman ini, para pemimpin masa depan Amerika Serikat itu, bahkan dibolehkan meninggalkan  konvensi Jenewa, di mana dibolehkan menyerang sasaran sipil. Tidak lagi dipedulikan.

Letnan  Kolonel Mattew Dooley, salah satu tokoh militer, yang mengajar di Sekolah Staf Gabungan Angkatan Bersenjata di Norfolk itu, menggambarkan perang total, bahkan para pemimpin baru Amerika yang sedang dididik di Norfolk itu, disuguhi sebuah opsi menggunakan bom atom, yang akan digunakan memusnahkan kota-kota di negeri-negeri Muslim di seluruh dunia.

Mattew Dooley, tak kurang-kurang, begitu sangat luar biasa ketakutannya terhadap dunia Muslim, serta harus memusnahkan kota Maakkah dan Madinah, yang dipandang sebagai ‘episentrum’ (pusat) ancaman terhadap Amerika Serikat.

Makkah dan Madinah yang setiap tahun dikunjungi jutaan orang berkumpul, dan melaksanakan ibadah haji itu, harus direduksi (dihancurkan), agar tidak lagi menjadi tempat berkumpulnya Muslimin di seluruh dunia. Bahkan, Amerika Serikat akan menggunakan bom atom, seperti ketika Amerika Serikat menghancurkan Hiroshima dan Nagasaki dalam Perang Dunia II.

Betapapun, Saudi Arabia, pemerintahannya sudah tunduk dibawah pengaruh Amerika Serikat, tetapi para pemimpin militer Amerika Serikat, masih menempatkan posisi Arab Saudi, tetap menjadi sumber ancaman keamanan nasional Amerika. Arab Saudi yang disebut sebagai sumber lahirnya faham ‘Wahabi’ itu, dalam persepsi para pemimpin Amerika adalah ancaman yang sangat menakutkan.

Tidak ada pilihan lain, dibenak para pemimpin Amerika Serikat, yang sekarang sedang dipersiapkan di Sekolah Gabungan Angkatan Bersenjata Amerika itu, kecuali menghancurkan secara total. Menghancurkan dengan menggunakan kekuatan nuklir. Inilah sebuah skenario masa depan yang sedang dipersiapkan terhadap dunia Islam oleh Amerika Serikat.

Para pemimpin  masa depan Amerika Serikat itu, hanya melihat satu pilihan, yaitu menggunakan kekuatan militer, menghadapi kekuatan 1,4 miliar Muslim, yang menyebar di seluruh dunia. Amerika Serikat akan menggunakan kekuatan militer yang dimilikinya, mereduksi atau mengeliminasi  (menghapus) ancaman secara total dari Muslim di seluruh dunia, yang dipandang sebagai ancaman masa depan Amerika Serikat.

Pandangan ini sudah lama, dan dimulai ketika Presiden George Bush, mendeklarasikan perang ‘war on terror’, usai peristiwa 11 September 2001, yang dimaksudkan permakluman perang terhadap dunia Islam. Kemudian, Amerika Serikat melakukan invasi (pendudukan) militer ke Afghanistan dan Irak. Perang dengan segala implikasinya yang melibatkan sekutu-kutunya.

Para pemimpin Amerika Serikat, banyak dipengaruhi kelompok ‘Neo-kon’ (Neo-konservatif), gabungan antara kelompok ‘hawk’ (elang), yang merupakan kumpulan tokoh garis keras dari Yahudi dan Kristen,  yang telah mengumandangkan perang dingin sejak zamannya Soviet. Mereka inilah yang mendorong Bush melakukan invasi militer ke Afghanistan dan Irak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun