Mohon tunggu...
Malik Ibnu Zaman
Malik Ibnu Zaman Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Lepas

Suka baca buku

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Hantu Setengah Badan

19 Maret 2021   17:56 Diperbarui: 19 Maret 2021   18:05 2029
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya sendiri tidak tahu mengenai tempat tersebut dulunya seperti apa. Namun yang jelas setiap tempat pasti terdapat kenangan dan masa lalu di dalamnya. Di tempat tersebut kini telah berdiri sebuah bangunan tempat penggilingan padi sekaligus tempat penjemuran padi. 

Tak jauh dari bangunan tersebut sekitar 150 meter terdapat sebuah bukit yang bisa dikatakan jarang dijamah oleh manusia, bukit tersebut tersebut diapit oleh dua kabupaten. Dengan kata lain bukit tersebut merupakan daerah perbatasan.

Ketika malam hari suasana tempat tersebut berubah menjadi sepi, bahkan sejak senja. Rumah-rumah penduduk di sekitaran tempat penggilingan tersebut jarang, dan bisa dihitung dengan jari, lebih banyak sawah-sawah yang begitu luas sejauh mata memandang. Hantu yang sering menampakan di sekitar tempat tersebut adalah hantu potongan tubuh yang tidak utuh, ada yang berupa setengah badan, lidah, kepala, paha, tangan.

Ada beberapa orang yang rumahnya di sekitaran tempat penggilingan padi tersebut melihat penampakan. Cerita pertama datang dari salah satu tetangga yang rumahnya berdiri sebelum tempat penggilingan padi tersebut dibangun, ia adalah seorang Ustadz dan sering pulang malam dikarenakan mengisi sebuah pengajian. 

Menurut penuturan beliau waktu itu jam sudah menunjukan jam 12 malam lebih hampir mendekati jam 1 dan beliau melihat penampakan kepala terbang dari pohon kelapa di samping tempat penggilingan padi tersebut terbang menuju bangunan tempat penggilingan padi tersebut. Kejadian tersebut bukan hanya sekali saja. 

Hampir setiap malam ketika beliau pulang di atas jam 12 malam, selalu melihat penampakan hantu tersebut mulai dari lidah terbang atau hantu setengah badan yang mondar-mandir di depan pintu tempat penggilingan padi.

Pernah satu kali beliau melihat penampakan hantu setengah badan. Kejadiannya saat bulan puasa, menjelang adzan Maghrib. Waktu itu beliau sehabis mengisi pengajian di Masjid. Beliau dikejutkan dengan penampakan hantu setengah badan tersebut dan anehnya memakai sarung.

Menurut penuturan dari beberapa orang yang pernah melihat penampakan hantu setengah badan ini muncul dari salah satu pertigaan tak jauh dari tempat tersebut berjarak sekitar 100 meter kemudian berjalan menuju tempat penggilingan padi. Para warga sekitar pun menyimpulkan bahwa mungkin hantu tersebut sedang mencari potongan tubuhnya yang lain. 

Selain itu ada juga salah seorang warga sekitar tempat tersebut melihat pemandangan yang menakutkan, sebut saja namanya Tisna, malam itu dia sehabis pulang dari rumah mertuanya dan waktu itu sedang banyak pikiran, rumahnya tidak jauh dari tempat penggilingan padi tersebut, dan ketika dia menengok ke arah tempat tersebut padi, tempat penggilingan padi tersebut berubah menjadi sebuah markas tentara dengan gaya arsitektur khas Belanda.

Para warga di sekitar tempat penggilingan padi tersebut juga sekitar jam 12 malam sering mendengar suara suara aneh, seperti suara gesekan kaki dan aspal, suara jeritan ataupun tangisan, dan suara tulang yang berderit gesekan antar tulang konon katanya suara gesekan tulang tersebut adalah hantu bernama jerangkong. 

Ada salah seorang yang dikenal sebagai orang pintar maksudnya memiliki kemampuan supranatural mengatakan bahwa tempat penggilingan padi tersebut adalah tempat berkumpulnya atau bermainnya para hantu.

Ada beberapa hal yang menjadikan suatu bangunan itu menjadi angker atau wingit yaitu tidak dislameti, seperti yang kita ketahui bersama dalam adat Jawa itu ada yang namanya buka kaki, boyongan, dan lain sebagainya. Dalam acara tersebut adalah ucapan permohonan doa keselamatan yaitu pembacaan tahlil, ayat suci Al-Qur'an. 

Tempat penggilingan padi tersebut pun tidak diadakan proses selamatan, mungkin pemilik tempat penggilingan padi tersebut mengira slametan hanya dilakukan pada bangunan sebatas rumah saja.

Cerita pengalaman di atas pastinya membuat bulu kuduk merinding. Ketika melihat penampakan hantu jangan takut, ketika kalian mengalami ketakutan justru malah akan menambah kekuatan para hantu, yang harus dilakukan ketika melihat penampakan hantu adalah berdoa, dalam Islam jika melihat penampakan jin/ hantu maka mengucapkan kalimat 

(A'uudzubillaah himinas syaitoon nirrojiim) yang artinya "Aku berlindung kepada Allah dari godaan setan yang terkutuk." Dan yang perlu kita ingat adalah bahwa hanya kepada Allah SWT kita meminta pertolongan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun