Mohon tunggu...
Malikha Mufidah
Malikha Mufidah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Islam Negeri Raden Mas said Surakarta

Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Jurusan Akuntansi Syari'ah

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Metodologi Studi Islam Dalam Meneliti Perubahan Paradigma Penggunaan Media Sosial di Kalangan Remaja Muslim

30 September 2024   10:20 Diperbarui: 15 Oktober 2024   12:58 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam beberapa tahun terakhir perubahan sangat cepat terjadi dalam teknologi digital, khususnya sosial media, yang telah mengubah banyak aspek kehidupan, di era digital saat ini media sosial telah menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari, terutama bagi remaja. Penggunaan media sosial di kalangan remaja muslim telah mengalami perubahan yang signifikan, platform seperti Whatsapp, Instagram, TikTok, dan Twiter tidak hanya berfungsi sebagai sarana komunikasi, tetapi juga sebagai alat untuk membentuk suatu identitas pribadi dan tempat untuk mengekspresikan diri. 

Di kalangan remaja muslim penggunaan media sosial menyimpan suatu dinamika yang unik, fenomena ini memerlukan pendekatan meteodologis yang komprehensif untuk memahami bagaimana media sosial mempengaruhi dan di pengaruhi oleh nilai-nilai Islam dalam kehidupan sehari-hari mereka. Untuk memahami perubahan ini, penting untuk menerapkan metodologi studi Islam yang dapat menjelaskan bagaimana ajaran agama berinteraksi dengan praktik media sosial sehari-hari.

Mengapa Harus Metodologi Studi Islam?

Ada dari kalian pasti yang bertanya-tanya mengapa harus metodologi studi Islam yang digunakan? Kenapa bukan metode yang lain saja padahal banyak metode-metode yang bisa di pakai untuk melakukan sebuah pendekatan?.

Dalam metodologi studi Islam menyediakan perspektif yang komprehensif untuk menganalisis bagaimana prinsip-prinsip keagamaan dapat memengaruhi dan dipengaruhi oleh fenomena modern seperti media sosial. Nah dalam metodologi studi Islam menawarkan sebuah kerangka yang unik untuk menganalisis interaksi antara ajaran agama dan praktik modern, pendekatan ini tidak hanya mempertimbangkan aspek religius tetapi juga faktor sosial dan budaya yang mempengaruhi perilaku. Dalam konteks media sosial metodologi ini membantu menjelaskan bagaimana remaja muslim mengintegrasi nilai-nilai agama mereka dalam penggunaan platform digital, dan juga dengan pendekatan ini kita dapat mengevaluasi bagaimana remaja muslim menyesuaikan penggunaan media sosial mereka dengan nilai-nilai Islam yang mereka anut.

Dari perspektif pandangan metodologi studi Islam penting untuk memadukan pendekatan normatif yaitu melalui segala sesuatu yang berhubungan tentang agama dengan pendekatan empirik yang berbasis pada realitas sosial yang terjadi. Metodologi studi Islam melibatkan beberapa aspek terhadap suber-sumber utama Islam seperti Al Quran dan hadist, namun juga memerlukan pendekatan sosiologis, antropogis, dan psikologis untuk memeahami secara benar perilaku remaja muslim dalam dunia maya. Salah satu contohnya penerapannya dengan melihat bagaimana media sosial dapat digunakan sebagai alat dakwah dan pembelajaran agama, sekarang kan banyak ulama dan pendakwah yang menggunakan platform seperti Instagram, YouTube, atau TikTok untuk menyebarkan ajaran agama Isam secara lebih luas dan interaktif.

Pendekatan Secara Kualitatif: Wawancara dan Observasi Studi Kasus

Untuk memahami dinamika ini pendekatan metode secara kualitatif melalui wawancara mendalam dengan remaja muslim dapat memberikan sebuah wawasan berharga tentang bagaimana mereka memilih dan menyaring konten media sosial. Pertanyaan mengenai cara mereka mengatasi konten yang tidak sesuai dengan ajaran Islam atau bagaimana cara mereka mengatasi tantangan yang sering muncul dari norma sosial yang sering kali bertentangan dengan ajaran agama, ketika mereka mampu menyebarkanluaskan pesan-pesan positif dapat menggambarkan strategi mereka dalam menavigasi ruang digital.

Observasi secara langsung terhadap aktivitas media sosial remaja muslim juga dapat memberikan data empiris tentang perilaku mereka, studi kasus tentang kelompok-kelompok remaja yang aktif di media sosial dapat mengungkapkan bagaimana norma-norma agama diterjemahkan ke dalam tindakan digital sehari-hari. Juga dengan melalui pengamatan terhadap pola posting, jenis konten yang dibagikan, dan interaksi dengan pengguna lain maka peneliti dapat mengidentifikasi tren yang menunjukkan perubahan dalam paradigma penggunaan  media sosial.

Pendekatan Secara Kuantitatif: Survei dan Analisis Data

Selain pendekatan kualitatif, metode kuantitatif seperti survei juga dapat digunakan untuk mengumpulkan data yang lebih luas mengenai sikap dan perilaku remaja muslim terhadap media sosial, survei dapat memberikan data statistik tentang frekuensi penggunaan, jenis platform yang paling sering digunakan, serta presepsi mereka terhadap dampak media sosial pada kehidupan merek, data ini memberikan gambaran umum tentang pola penggunaan dan sikap remaja muslim terhadap media sosial.

Analisis data dari survei ini dapat diintegrasikan untuk mengevaluasi bagaimana remaja muslim merespon berbagai jenis konten dan kampanye yang beredar di media sosial. Analisis data dari survei dapat dikombinasikan juga dengan analisis konten untuk menunjukkan perubahan dalam cara remaja muslim mengakses informasi agama dan bagaimana mereka beradaptasi dengan perkembangan media sosial. Hal ini dapat mengungkapkan bagaimana media sosial mempengaruhi kepercayaan dan praktik perilaku mereka.

Jadi kesimpulannya, menggunakan metodologi studi Islam untuk mengidentifikasi perubahan paradigma dalam penggunaa media sosial oleh remaja muslim menawarkan pemahaman yang lebih dalam mengenai hubungan antara teknologi dan agama, mengidentifikasi perubahan paradigma dalam penggunaan media sosial di kalangan media sosial memerlukan pendekatan metodologis  yang komprehensif. Dengan memadukan teknik-teknik kualitatif dan kuantitatif serta mempertimbangkan perspektif Islam, kita dapat lebih memahami bagaimana media sosial membentuk dan dipengaruhi oleh nilai-nilai keagamaan dan juga kita dapat lebih baik  dalam memahami bagaimana remaja muslim memanfaatkan media sosial untuk mempertahankan dan menyebarluaskan nilai-nilai agama mereka.

Penelitian dalam bidang ini tidak hanya memberikan wawasan tentang perilaku digital remaja muslim, tetapi juga membantu merancang strategi yang mendukung penggunaan media sosial yang positif dan sesuai dengan ajaran Islam dan juga menawarkan solusi untuk mengatasi tantangan yang dihadapi dalam era digital ini.

Sebagai penutup, penting untuk terus mengevaluasi dan mengadaptasi metodologi studi Islan dalam konteks yang terus berkembang ini. Dengan demikian, kita dapat memastikan bahwa pendekatan yang kita lakukan tetap relavan dan efektif dalam memahami dinamika kompleks antara agama dan teknologi dalam kehidupan remaja muslim.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun