Kemudian sampah jenis kantong plastik sebanyak 16 persen. Plastik kemasan berbentuk sachet yang mayoritas dari produk Unilever dan P&G menyumbang 6 persen. Mayoritas sampah lainnya ada berupa kain, kaca, sandal, botol PET, gelas, karton, dan styrofoam.
UPAYA MENGURANGI LIMBAH PLASTIK
Pada tahun 2018, Danone berkomitmen dalam upaya keberlanjutan mereka berjanji untuk mengurangi lebih banyak sampah plastik di tahun 2025.
Mereka juga berkomitmen untuk meningkatkan penggunaan jenis plastik yang dapat didaur ulang hingga 50 persen di tahun 2025.
Dalam komitmennya itu Danone mendapatkan sebuah penghargaan atas kampaye kesadaran dan pengumpulan sampah #BijakBerplastik dan pembuatan botol plastik pertama di Indonesia yang seluruh bahannya dari bahan daur ulang.
AQUA merupakan perusahaan pertama Indonesia yang mendapatkan sertifikasi "Beneficial Corporations" atau B Corp dari B Lab berdasarkan dampak mereka terhadap sosial dan lingkungan.
AQUA mendapatkan sertifikasi tersebut di tahun 2018 dan mendapatkannya lagi di tahun 2021.
Namun, sertifikasi itu diragukan kredibilitasnya karena beberapa bulan ke belakang B Lab sedang dilakukan pengawasan atas dugaan greenwashing.
Greenwashing adalah strategi pemasaran atau komunikasi suatu perusahaan untuk memberikan citra ramah lingkungan, baik dari segi produk atau nilai tanpa perusahaan tersebut melakukan kegiatan yang benar-benar berdampak kepada kelestarian lingkungan.
Selain itu, B Lab sempat menerima kritikan dari beberapa perusahaan B Corp karena memberikan sertifikasi kepada perusahaan kopi Nespresso’s  yang merupakan anak perusahaan Nestle. Nespresso's memiliki rekam jejak terkait hak asasi manusia dan model bisnis ekstraktif.
Narasi terkait daur ulang sampah plastik ramai digaungkan oleh banyak perusahaan untuk memberikan citra ramah lingkungan kepada perusahaan tersebut.
Namun, minggu lalu Center for Climate Integrity (CCI) mengeluarkan laporan yang sedikit mengejutkan. Baca laporan disini.