Tidur menjadi salah satu bagian penting dalam kebelangsungan suatu makhluk hidup. Kenapa? karena tidur memiliki manfaat yang begitu besar, seperti untuk metabolisme tubuh, memproses memori, dan membantu proses pembelajaran.
Manusia dan hewan memiliki caranya tersendiri untuk tidur, entah itu dari waktu tidurnya, fase sebelum tidur, dan lain sebagainya. Maka dari itu disini penulis akan membahas mengenai Bagaimana Hewan Tidur.
Kenapa Hewan Tidur?
Para peneliti percaya bahwa tidur memiliki peranan penting dalam proses evolusi. Saat hewan tertidur kemampuan mereka untuk mempertahankan diri dari predator dan mencari makanan menjadi terbatas.
Sama halnya seperti manusia, hewan tidur untuk mendapatkan manfaat-manfaat seperti metabolisme tubuh, meningkatkan memori jangka panjang, hingga membantu otak untuk merestrukturisasi setelah cedera.
Tidur juga bisa melindungi beberapa spesies hewan dari ancaman predator dan ancaman lainnya dengan membuat mereka tidak aktif pada malam hari yang dimana rentan untuk dimangsa.
Tidur Hewan Berbeda-beda
Gajah, macan, singa, hingga kelalawar. Hewan-hewan tersebut satu sama lainnya memiliki perbedaannya masing-masing, mulai dari makanan, habitat, dan cara mereka hidup. Akan tetapi, terdapat satu perbedaan  yang cukup unik dari semua hewan-hewan tersebut, yaitu total waktu mereka tidur.
Gajah memerlukan separuh waktu tidur manusia, yakni empat jam setiap harinya. Macan dan singa menghabiskan lima belas jam waktu tidur. Kelalawar coklat membutuhkan waktu tidur sekitar sembilan belas jam setiap harinya.Â
Kemudian ada hewan yang berasal dari keluarga yang sama, namun kebutuhan tidur mereka sangat berbeda. Â Tupai dan degu sama-sama hewan pengerat tetapi waktu tidur mereka sangat berbeda. Tupai tidur hingga 15,9 jam dan degu tidur hanya 7,7 jam saja.
Lalu apa yang membuat hewan-hewan tersebut memiliki kebutuhan tidur yang berbeda?
Hubungan antara ukuran dan kerumitan sistem saraf serta total massa tubuh menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi total waktu tidur hewan. Namun, dugaan yang paling kuat yang menjadi penyebab waktu tidur hewan berbeda-beda yaitu ukuran tubuh hewan, makanan yang mereka makan, sistem metabolisme tubuh, dan habitat yang mereka tempati.Â
Hewan bertubuh kecil memiliki metabolisme yang lebih cepat dibandingkan dengan hewan bertubuh besar, yang artinya mereka menghabiskan energi lebih banyak dari hewan yang metabolismenya lambat. Energi mereka akan terkuras dengan cepat yang membuat mereka tidur lebih sering.
Apakah Hewan Bermimpi?
Sama halnya dengan manusia ternyata hewan juga mengalami fase bermimpi atau fase REM. Namun tidak semua hewan bisa merasakan fase tersebut. Hanya spesies burung dan mamalia yang mengalami fase mimpi layaknya manusia.
Meskipun dikatakan semua mamalia mengalami fase bermimpi. Ada sebuah anomali cukup unik yang membuat mamalia tidak bisa bermimpi dalam situasi tertentu.
Anomali ini terjadi pada ordo cetacea atau mamalia laut (lumba-lumba, paus orca, anjing laut) yang dimana tidak memiliki fase bermimpi seperti mamalia lainnya.
Dari sudut pandang tertentu, itu masuk akal. Ketika suatu organisme dalam fase bermimpi, otak melumpuhkan tubuhnya hingga membuat lemah dan diam.
Sedangkan berenang merupakan kemampuan vital mamalia laut karena harus naik ke permukaan untuk menghirup oksigen. Jika paralisis penuh menguasai mereka saat tidur, mereka tidak bisa berenang dan akan tenggelam.
Setelah diamati lebih jauh ternyata mamalia laut tidak sepenuhnya tidak memiliki fase bermimpi. Bagi mamalia laut yang menghabiskan waktu di darat dan di laut, mereka akan mengalami fase bermimpi saat sedang berada di darat.
Singa laut merupakan mamalia yang dapat hidup di darat dan laut. Saat sedang berada di darat mereka memiliki fase tidur NREM dan REM. Namun ketika memasuki lautan, mereka nyaris berhenti sepenuhnya dari fase tidur REM.
Anjing laut hanya sedikit menyicipi fase REM. Selama dua minggu berada di lautan, hanya sekitar 5 sampai 10 persen dari jumlah fase tidur REM yang mereka nikmati ketika di daratan.Â
Mamalia laut sebenarnya memiliki fase tidur REM, namun hanya dalam situasi dan kondisi tertentu saja. Sederhananya, fase tidur REM tampaknya tidak layak atau tidak dibutuhkan oleh mamalia laut ketika berada di lautan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI