Sama halnya dengan manusia ternyata hewan juga mengalami fase bermimpi atau fase REM. Namun tidak semua hewan bisa merasakan fase tersebut. Hanya spesies burung dan mamalia yang mengalami fase mimpi layaknya manusia.
Meskipun dikatakan semua mamalia mengalami fase bermimpi. Ada sebuah anomali cukup unik yang membuat mamalia tidak bisa bermimpi dalam situasi tertentu.
Anomali ini terjadi pada ordo cetacea atau mamalia laut (lumba-lumba, paus orca, anjing laut) yang dimana tidak memiliki fase bermimpi seperti mamalia lainnya.
Dari sudut pandang tertentu, itu masuk akal. Ketika suatu organisme dalam fase bermimpi, otak melumpuhkan tubuhnya hingga membuat lemah dan diam.
Sedangkan berenang merupakan kemampuan vital mamalia laut karena harus naik ke permukaan untuk menghirup oksigen. Jika paralisis penuh menguasai mereka saat tidur, mereka tidak bisa berenang dan akan tenggelam.
Setelah diamati lebih jauh ternyata mamalia laut tidak sepenuhnya tidak memiliki fase bermimpi. Bagi mamalia laut yang menghabiskan waktu di darat dan di laut, mereka akan mengalami fase bermimpi saat sedang berada di darat.
Singa laut merupakan mamalia yang dapat hidup di darat dan laut. Saat sedang berada di darat mereka memiliki fase tidur NREM dan REM. Namun ketika memasuki lautan, mereka nyaris berhenti sepenuhnya dari fase tidur REM.
Anjing laut hanya sedikit menyicipi fase REM. Selama dua minggu berada di lautan, hanya sekitar 5 sampai 10 persen dari jumlah fase tidur REM yang mereka nikmati ketika di daratan.Â
Mamalia laut sebenarnya memiliki fase tidur REM, namun hanya dalam situasi dan kondisi tertentu saja. Sederhananya, fase tidur REM tampaknya tidak layak atau tidak dibutuhkan oleh mamalia laut ketika berada di lautan.