Mohon tunggu...
Malik Fajar
Malik Fajar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Lagi suka menulis

Hii, Seorang blogger yang suka menulis hal-hal random di internet. Mungkin tulisannya tidak sebagus dan serapi penulis-penulis lain yang sudah menggeluti dunia penulisan sejak lama. Namun, kalian akan mendapatkan "sesuatu' di dalam tulisan ini.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Mengapa Kita Harus Tidur?

3 Maret 2023   10:37 Diperbarui: 3 Maret 2023   10:49 256
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo by Andrea Piacquadio: www.pexels.com

TIDUR, kegiatan yang bagi sebagian orang merupakan hal yang sepele tapi memiliki manfaat yang begituu... besar untuk makhluk hidup.

Banyak sekali dari kita yang mengorbankan waktu tidur untuk melakukan kegiatan lain seperti menyelesaikan pekerjaan kantor, membuat tugas makalah, ataupun bergadang hanya untuk menonton  tim sepakbola favorit.

Tahukah kamu, bahwa tidur bukan hanya sekedar untuk memberikan waktu istirahat kepada organ-organ di dalam tubuh kita. Tidur merupakan sesuatu yang kompleks dan juga penting.

Di sini penulis akan sedikit menjelaskan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan tidur.

Tidur dan Manfaatnya

Apa yang terjadi ketika mesin digunakan selama 24 jam tanpa henti? Yaa betul. Mesin akan mengalami overheat dan akan berdampak kepada kinerja mesin tersebut. 

Begitu juga dengan organ-organ pada tumbuh manusia. Apabila dibiarkan terus menerus bekerja akan terjadi penurunan fungsi dari organ tersebut.

Pada saat tidurlah organ tubuh mendapatkan waktu untuk beristirahat. Saat tidur, organ tubuh seperti otak, jantung, dan paru-paru akan menurunkan aktivitasnya.

Selain untuk memberikan waktu istirahat organ tubuh, ternyata tidur memiliki manfaat yang sangat banyak dan mungkin sedikit dari kita yang mengetahuinya.

Pertama, tidur dapat memperkaya beragam fungsi otak, termasuk kemampuan untuk belajar, mengingat, serta mengambil keputusan dan pilihan yang logis dan masuk akal.

Kedua, dalam sisi psikologis tidur bermanfaat untuk mengalibrasi ulang emosional kita di otak. Membuat kita dapat melawati berbagai jenis tantangan sosial dan psikologis dengan tenang dan kepala dingin.

Ketiga, tidur akan meningkatkan sistem imunitas, membantu melawan pertumbuhan sel-sel ganas, mencegas infeksi, dan menangkal berbagai macam penyakit. 

Selain itu, tidur mampu mengatur selera makan lebih jauh, dan waktu tidur yang memadai akan menjaga perkembangbiakan mikrobioma di usus kita.

Keempat, tidur yang cukup dapat memulihkan kesehatan mental kita. Kurang tidur dapat meningkatkan respon emosional negatif dan menurunkan emosional positif. 

Dengan melihat begitu banyaknya manfaat yang dihasilkan dari tidur yang cukup, kita tidak perlu lagi menanyakan apa manfaat tidur tersebut. Justru sebaliknya, adakah fungsi biologis lainnya yang tidak mendapatkan manfaat dari satu malam tidur nyenyak.

Tidur NREM dan Tidur REM

Manusia memiliki dua tipe tidur. Kedua tipe tidur tersebut yaitu tidur non-rapid eye movement (NREM) dan tidur rapid eye movement (REM). Seperti namanya, kedua tipe tidur tersebut dilihat dari cepat lambatnya pergerakan mata ketika tertidur.

 Aktivitas otak saat berada dalam tidur REM hampir identik dengan aktivitas otak saat kita terjaga. Oleh karena itu, fase tidur REM sering disebut juga fase bermimpi.

Saat berada dalam fase REM, tubuh akan lumpuh sepenuhnya. Pada fase tersebut otot-otot sadar tidak lagi merespon perintah dari otak. Jika tidur REM adalah fase tidur dimana kita bermimpi, tidur NREM adalah saat kita merasakan tidur nyenyak. 

Figure, page 82 in Matthew Walker's book Why We Sleep/saputrawhy.com
Figure, page 82 in Matthew Walker's book Why We Sleep/saputrawhy.com

Pada saat kita tertidur tubuh akan mengalami beberapa fase sebelum akhirnya benar-benar tertidur. 

Fase pertama, ketika kita mulai menutup mata. Pada saat fase ini kita akan mudah untuk terbangun dari tidur. Fase ini berlangsung antara 5-10 menit.

Kemudian masuk ke fase kedua, dimana kita sudah dalam keadaan setengah tidur. Detak jantung melambat dan suhu tubuh mulai menurun. Itu artinya kita sudah siap untuk masuk kedalam fase berikutnya. Fase ini berlangsung 10-25 menit.

Fase ketiga yaitu fase tidur nyenyak. Saat memasuki fase ini kita akan sulit untuk dibangunkan dan saat ada orang yang membangunkan, kita akan merasa bingung untuk beberapa saat.

Setelah masuk ke dalam fase tidur nyenyak, selanjutnya akan memasuki fase tidur REM atau fase bermimpi. Fase REM terjadi setelah 90 menit kita tertidur.

Periode pertama fase REM berlangsung 10 menit. Setiap periodenya akan berlangsung semakin lama dan pada periode terakhir akan berlangsung selama  1 jam.

Fase REM sangat penting untuk merangsang  area otak yang dimana membantu proses belajar dan peningkatan produksi protein. 

Dampak Kekurangan Waktu Tidur 

Ingatkah kalian, kapan terakhir kali bangun dari tidur dalam keadaan segar dan tidak perlu kafein untuk memulai hari? Jika jawabannya "tidak", kalian tidak sendiri. 

Dua pertiga populasi orang dewasa di seluruh negara maju gagal mendapatkan delapan jam tidur malam yang direkomendasikan. Rata-rata dari mereka berasal dari daerah industri yang bekerja tanpa kenal siang atau malam.

Dari data yang dikutip dari situs Sleep Foundation hampir setengah masyarakat amerika serikat tidur kurang dari 7 jam per malamnya. Dimana 44% lebih didominasi oleh pekerja industri seperti pekerja pabrik dan operator pabrik.

Masih banyak masyarakat yang mengesampingkan dampak dari kekurangan tidur. Mungkin mereka pikir bahwa kekurangan tidur hanya berdampak kepada kebugaran dan produktivitas mereka.

Padahal dampak kekurangan tidur jauh lebih besar dari yang mereka kira. Dampak besar dari kekurangan tidur tidak akan terasa dalam kurun waktu dekat.

Berikut adalah beberapa dampak kekurangan tidur yang harus kita ketahui:

1. Berat Badan Meningkat

Menurut hasil penelitian ditemukan bahwa kurangnya tidur berdampak terhadap berat badan seseorang. Orang akan jauh lebih lapar ketika mereka tidur 5-4 jam per malamnya. 

Penyebabnya karena leptin dan ghrelin. Tidur yang tidak memadai akan menurunkan konsentrasi hormon leptin yang memberi sinyal kenyal dan meningkatkan kadar hormon ghrelin yang memicu rasa lapar.

Apabila hal ini terus terjadi akan mengakibatkan penyakit yang berbahaya seperti diabetes atau serangan jantung.

2. Meningkatkan resiko terkena penyakit Demensia

Penyakit Demensia adalah penyakit yang berkaitan dengan kehilangan memori seperti alzheimer. Penyakit ini biasanya diderita oleh orang yang sudah lanjut usia.

Terdapat penelitian yang menyebutkan bahwa orang yang berumur antara 50-60 tahun yang tidur 6 jam atau kurang, memiliki resiko lebih besar terkena demensia di kemudian hari. 

Jika dibandingkan dengan orang yang memiliki tidur normal, orang yang kekurangan tidur memiliki kemungkinan 30% lebih besar didiagnosis terkena demensia.

3.  Menjadi lebih Emosional

Orang yang kekurangan tidur keesokan harinya cenderung akan lebih emosional. Biasanya mereka akan menjadi pemarah, mudah tersinggung, sulit berkonsentrasi, dan terkadang selalu beraksi berlebihan ketika hal-hal tidak sesuai dengan keinginannya.

Studi menunjukan bahwa orang yang kurang tidur terdapat peningkatan pada mood negatif (marah, frustasi, mudah tersinggung, perasaan sedih) dan penurunan pada mood positif.

Setelah membaca ini kita tidak perlu lagi bertanya apa sih manfaat dari tidur atau kenapa sih harus tidur. Karena sudah jelas bahwa tidur ini merupakan bagian penting bagi seluruh organ tubuh manusia. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun