Mungkin kalian akan berpikir mana ada ikan yang hidup di tengah gurun pasir. Hal tersebut sangat tidak masuk akal dan sulit untuk di percaya karena seperti yang kita ketahui cuaca di gurun pasir sangat panas dan juga gersang untuk di tinggali oleh ikan.
Namun terdapat satu jenis ikan yang mampu hidup di cuaca seperti itu. Ikan itu adalah Ikan Devils Holes Pupfish.
APA ITU IKAN DEVILS HOLES PUPFISH
Ikan bernama latin Cyprinodon diabolis adalah sejenis ikan berukuran kecil yang memiliki warna biru terang di sekujur tubuhnya, mata hitam pekat, dan ukuran kepala yang besar untuk seukuran ikan kecil. Rata-rata ukuran panjang ikan pupfish dewasa hanya 35 mm. Ikan ini biasanya memakan berbagai jenis alga yang tubuh di permukaan air.
Warna biru pekat dan dua sirip di bagian atas dan bawah tubuh ikan devil holes pupfish menjadi sebuah keunikan yang tidak di miliki oleh ikan pupfish yang lain. Keunikan yang lain dari ikan ini adalah ikan ini hanya dapat dijumpai di satu tempat yaitu goa yang berada di death valley di tengah-tengah gurun pasir. Yang membuatnya menjadi ikan paling langka di dunia.
Karena habitatnya yang tidak biasa membuat ikan devils holes pupfish terus berovolusi agar mampu bertahan di tempat yang memiliki suhu yang panas.
DIMANA DAPAT MENEMUKAN IKAN DEVILS HOLE PUPFISH
Keberadaan ikan devils holes pupfish ini membuat beberapa ahli kebingungan. Bagaimana tidak, ikan ini hanya dapat ditemukan di sebuah gua yang berada di gurun pasir yang jauh dari lautan ataupun sungai.
Dari penelitian yang dilakukan oleh para ilmuan mengenai keberadaan ikan devils hole pupfish. Para peneliti belum mengetahui dengan pasti bagaimana satu spesies ikan bisa berada di sebuah gua di tengah gurun. Namun peneliti memperkirakan bahwa ikan ini sudah "terperangkap" di dalam gua selama hampir 60.000 tahun.
Kalian dapat menemukan ikan ini di Gua Devils Hole yang merupakan bagian dari Taman Nasional Death Valley yang berada di perbatasan California dan Nevada, Amerika Serikat.
Gua ini memiliki satu pintu masuk yang sangat kecil yang biasa digunakan oleh para ilmuan untuk memantau perkembangan ikan devils hole pupfish. Penerangan yang ada di gua tersebut berasal dari cahaya matahari yang masuk dari pintu masuk gua.
Gua ini memiliki cabang yang begitu banyak dan untuk kedalamannya sendiri belum diketahui dengan pasti. Sehingga masih banyak bagian yang belum terjamah oleh tangan manusia.
PENEMUAN IKAN DEVILS HOLE PUPFISH
Penemuan ikan paling langka di dunia ini merupakan sebuah ketidaksengajaan dari sekelompok orang yang mencari emas. Cerita penemuan ikan ini berasal dari seorang penulis Amerika Serikat yaitu William Lewis Manly pada tahun 1849.Â
Dia dan sekelompok temannya memutuskan untuk berkelana ke sebuah tambang emas di California Utara. Perjalanan yang dilakukan oleh Manly tidak semudah yang dibayangkan. Rombongan pencari emas ini harus melalui sebuah jurang yang begitu dalam dan juga lahan luas yang tidak bisa di huni di Benua Amerika yang hanya ada bebatuan dan hamparan tanah kering. Lahan yang luas itu sekarang dikenal dengan nama Death Valley.
Saat berada di Death Valley, rombongan mememukan sebuah gua di antara tebing yang di dalamnya terdapat kolam air  hangat nan jernih yang dikelilingi oleh bebatuan dan juga pasir. Kolam ini menyimpan keajaiban biota air yang mana dihuni oleh mahluk ukuran kecil yang tidak bisa ditemukan di tempat mana pun. Biota air itu adalah ikan devils hole pupfish.
DI AMBANG KEPUNAHAN
Karena keberadaannya yang ekslusif yang hanya bisa ditemukan di tempat tertentu. Membuat ikan ini memiliki jumlah yang terbatas. Setiap tahunnya dilakukan dua kali sensus untuk menghitung jumalah ikan devils hole pupfish yang tersisa. Pada tahun 2013, hanya ditemukan sebanyak 35 ekor ikan devils hole di dalam gua. Angka tersebut merupakan angka terendah sejak ikan ini ditemukan.
Untuk mencegah penurunan yang terus berlanjut setiap tahunnya,dibuat sebuah gua tiruan untuk dijadikan tempat obsersevasi yang diberi nama Ash Meadows Fish Conservation Facility. Tempatnya tidak jauh dari habitat asli ikan devils hole pupfish.
Selain membuat tempat observasi, akses masuk ke dalam gua devils hole juga di perketat dengan memasang pagar di sekeliling gua. Hal tersebut dipicu karena adanya peristiwa penerobosan yang dilakukan sekelompok remaja yang mabuk pada 2016.
Di tempat observasi ini dibuat semirip mungkin dengan lingkungan asli dari ikan devils hole pupfish. Mulai dari suhu air, ekosistem, hingga biotanya.
Ikan devils hole yang akan bertelur akan dipindahkan ke tempat observasi ini untuk dirawat, hingga telur-telurnya menetas. Kemudian dikembalikan lagi ke habitat aslinya.
Pada tahun 2022, dilansir dari nasional park service jumlah ikan devils hole pupfish yang tersisa berjumlah 175 ekor. Jumlah ini merupakan kenaikan yang signifikan dan merupakan jumlah tertinggi sejak 22 tahun yang lalu. Meningkatnya jumlah ikan devils hole ini salah satunya berkat adanya tempat observasi.
Ikan devils hole pupfish merupakan ikan yang paling unik dan langka di dunia, namun sayang jumlahnya tidak begitu banyak. Dengan adanya tempat-tempat observasi yang ada diharapkan mampu mempertahankan atau bahkan menambah jumlah ikan devils hole ini.
Karena apabila mengalami kepunahan sangat disayangkan sekali. Anak dan cucu kita tidak akan tahu mengenai ikan unik satu ini. Kita sesama makhluk hidup harus saling menjaga karena kita ini saling berkaitan satu sama lain entah itu manusia, hewan, maupun tumbuhan.
Terima Kasih.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H