3. Ki Urang, Â satu dari dua meriam yang dirampas dari kapal orang Parenggi (orang-orang Eropa).
4. Ki Jajak Tua, meriam yang dipakai pada peristiwa penyerbuan para pemberontak di Pailir. Peristiwa ini terjadi pada masa pemerintahan raja Abdul Kadir Kenari. Pada saat itu raja masih kecil menyaksikan peristiwa peperangan tersebut. Perang berhenti setelah ditengahi oleh Pangeran Jaketra. Di antara orang yang dikenal dalam peristiwa ini adalah Pangeran Abdul Kadir, Pangeran Kulon, Pangeran Jaketra, Pangeran Papatih, Pangeran Singareja dan Tubagus Prabangsa. Meriam ini pernah dipakai dalam satu peristiwa peperangan bersama dengan meriam Ki Kalantaka dan beberapa meriam lainnya.
Meriam digunakan untuk melawan penjajahan Belanda. Ini menunjukkan Kesultanan Islam Banten sangat keras menghadapi agresi Belanda. Semangat keislaman ini berbarengan dengan semangat perlawanan terhadap kezaliman dan ketidakadilan. Di bawah pengaruh kerajaan, rakyat Banten bersama kerajaan melakukan perlawanan gigih terhadap agresi Belanda.
Sultan mengobarkan perlawanan karena kaum penjajah telah bertindak zalim dan tidak adil terhadap masyarakat pribumi. Banten merupakan salah satu wilayah yang paling keras perlawanannya terhadap penjajahan Belanda.
Islamisasi di Banten sangat gencar dilakukan Sunan Gunung Jati atau Syarif Hidayatullah yang merupakan salah satu Wali Songo. Syarif Hidayatullah adalah yang mendirikan Kesultanan Islam di Banten dengan gelar Fatahillah. Bersama 98 muridnya dari Cirebon, Fatahillah berhasil mengislamkan kawasan Banten Ilir dan pelabuhan Kerajaan Sunda-Pakwan. Pengaruh Islam kemudian meluas hingga sejumlah pelabuhan di pantau utara Jawa.
Di bawah Fatahillah, Banten mengalami kemajuan pesat di bidang perdagangan, militer dan ekonomi. Roda perekonomian terjadi di pelabuhan Karangantu. Pelabuhan ini merupakan yang terbesar sekaligus tertua dalam sejarah perdagangan internasional di Indonesia.
Meski Islam mendominasi sejarah Banten, ternyata ditemukan juga peninggalan dari zaman Hindu berupa Arca Nandi. Selain itu, Banten juga pernah dipengaruhi kebudayaan Cina dengan ditemukannya keramik dari Dinasti Ming, Dinasti Qing dan mata uang dari Dinasti Tang. (*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H