Mohon tunggu...
Mohamad Sastrawan
Mohamad Sastrawan Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Sekolah Tinggi Agama Islam Matraman

http://malikbewok.wordpress.com/

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Kesejahteraan dan Keadilan untuk Papua

10 November 2017   10:02 Diperbarui: 10 November 2017   10:05 1435
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: tribunnews.com

Potensi perkebunan Papua pun tidak kalah. Produksi dan area terbesar adalah kelapa sawit, kelapa, coklat, kopi dan karet. Kelapa sawit tercatat sebagai komoditas yang cukup tinggi karena ekspansi perkebunan sawit banyak dikembangkan di Papua. Setelah sawit, komoditas yang paling besar adalah karet dan tebut. Pada tahun 2013 saja, produksi karet mencapai 2.308 ton. Produksi tebu di Papua merupakan yang terbesar setelah Jawa, dengan hasil 500.000 hektar atau 47% total lahan tebu di luar Pulau Jawa.

Potensi perikanan dan kelautan di wilayah Papua sangat melimpah. Papua memiliki teritorial perairan yang luas, yang di dalamnya hidup beragam biota laut bernilai ekonomi tinggi. Sektor perikanan dan kelautan menjadi salah satu unggulan Papua sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD). Tidak heran jika kemudian, sektor ini berpeluang besar untuk terus dikembangkan. Sebagian besar produksi perikanan terdiri dari perikanan tangkap laut yang berada di sana.

Selain itu, ada pula potensi perikanan budidaya laut, tambak, kolam, karamba, jaring apung dan sawah (mina padi). Dua potensi ini sama-sama memberikan kontribusi besar bagi pembangunan di sana.

Selain pengembangan sektor primer, Papua juga memiliki potensi pengembangan sektor sekunder dan tersier. Sektor sekunder berupa industri pengolahan sektor unggulan (industri hilir) terutama buah merah, kakao dan kelapa. Selain itu, hasil pertanian dan perikanan juga menjadi pengembangan yang besar di sektor sekunder. Selain, ada pula hasil-hasil pertambangan yang begitu besar.

Sementara di sektor tersier, dikembangkan pariwisata yang mendatangkan pendapatan besar. Presiden Jokowi memberi perhatian dalam pembangunan infrastruktur, salah satunya adalah agar akses transportasi menjadi mudah. Dengan demikian, sektor pariwisata bisa digenjot untuk mendatangkan turis lokal ataupun mancanegara.

Dari demikian besarnya anggaran dan kekayaan alam Papua, maka sudah seharusnya semua pihak fokus pada perdamaian yang tegak atas prinsip keadilan. Kehadiran Presiden Jokowi saat merayakan Natal bersama, menjadi momentum strategis untuk lebih baik lagi menatap Papua di masa depan dengan optimis. Cahaya keadilan dan kedamaian akan selamanya bersinar di Bumi Papua. (*)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun