Mohon tunggu...
Malika Nasya Putri Zahira
Malika Nasya Putri Zahira Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi Jurnalistik UIN SGD

It's me! Haii^^ Selamat datang di Cheonsa World! Tempat dimana aku menggaungkan narasi-narasi yang seringkali tidak mau diatur. Tempat bertumbuhnya kisah kisah yang terlahir dari pola pikirku sendiri, entah dari sudut pandang manapun yang aku mau. Aku ingin berbagi sebuah perasaan lewat tulisan sastra, tentang suatu hal yang sederhana. Mungkin akan sedikit sulit dicerna bagi siapapun yang tergesa, karena aku tidak ingin dikenang sebagai sesuatu yang sederhana saja. Singkatnya, mari berpetualang di duniaku. Tidak apa-apa untuk berliterasi sejenak. Aku tahu duniamu riuh, tapi tidak semua istirahat adalah tentang menutup mata dan bangun sebelum matahari kembali ke singgasana. Mari bernostalgia, lalu berpetualang di realita. Karena semakin menua, semakin kita menjejak jauh dari dunia. Aku ingin dunia tau kalau aku masih mengabadikan sebagian peristiwa yang tidak pernah ingin aku lupa.

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence Pilihan

Kehadiran AI bagai Pisau Bermata Dua

2 Agustus 2023   15:58 Diperbarui: 3 Juni 2024   18:43 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://id.pinterest.com/pin/796433515377122176/Input sumber gambar

Memang, seiring berkembangnya zaman, semua terasa serba mudah. Apalagi dengan hadirnya fitur kecerdasan buatan alias AI ini di tengah-tengah masyarakat. Ada banyak sekali manfaat yang bisa kita rasakan, sekaligus beriringan dengan bahaya yang diam-diam mengintai. Ketika kita mengklik kata kunci untuk sebuah informasi, dalam waktu 5 menit saja akan langsung tertera rentetan kalimat yang kita inginkan tanpa perlu berpikir lebih lama. 

Kita bisa menganalisis data dengan lebih akurat dan dalam waktu yang sangat cepat. Fitur ini juga membuat pekerjaan kita lebih efisien dan membantu kita untuk menjadi lebih kreatif karena tersedianya berbagai informasi yang mendalam. Tapi, sadarkah bahwa fitur ini juga bisa menyebabkan kita menjadi ketergantungan pada teknologi? Perlahan tapi pasti, rasa ketergantungan ini akan berpengaruh pada berbagai aspek kehidupan. Kita seperti kehilangan ‘nyawa’ bila sewaktu-waktu teknologi sedang mengalami gangguan dan tidak bisa berperan seperti biasanya. 

Lalu, kita mendapat akses lebih mudah untuk mengenali pola kompleks dalam data. Seperti fitur pengenal wajah dan suara. Tentu itu semua tidak butuh proses yang rumit, sesuai dengan tipe masyarakat di era modern yang ingin segalanya serba instan. Tapi, tahukah kamu bahwa fitur ini sekarang bisa menjadi santapan empuk bagi para penjahat di dunia teknologi untuk meretas data seseorang demi sebuah tindakan kriminal.

Bukan hal yang sulit bagi para penipu ulung untuk meretas data pribadi seseorang yang tersambung ke dalam rekening digitalnya lalu menguras saldonya hingga tak tersisa. Atau bahkan, menggunakan fitur ini untuk melakukan transaksi ilegal dan melakukan eksploitasi online, seperti memeras dan mengancam seseorang. Risiko kebocoran data pribadi dan pelanggaran privasi tentu mengalami peningkatan, apalagi jika model AI-nya tidak terlindungi dengan baik. Membuat keamanan informasi kita yang terdata dalam dunia teknologi menjadi terancam. Meski begitu, kini sudah hadir fitur keamanan cyber dimana AI akan mengidentifikasi kegiatan mencurigakan dan melindungi infrastruktur teknologi dari serangan siber tak terduga. 

Hal yang terlihat sepele, seperti mengandalkan AI untuk melakukan keterampilan tertentu dengan versi yang lebih canggih, ternyata berdampak sangat besar bila penggunaannya menjamur dan tidak dibatasi. Bisa saja keterampilan, keahlian dan kreatifitas manusia berpotensi tergeser atau bahkan hilang sama sekali. Perlulah kita sebagai pengguna untuk menjaga keseimbangannya, supaya teknologi ini tidaklah berperan sebagai mata tajam pisau yang menjadi boomerang bagi umat manusia.

Selain dari semua hal di atas, berikut adalah berapa manfaat penerapan AI yang signifikan dalam beberapa bidang : 

  1. Memaksimalkan Proses Bisnis

Dengan menganilisis data terkait tren pasar, wawasan mendalam tentang kinerja bisnis, serta preferensi konsumen. AI pun dapat membantu perencanaan stok, permintaan serta strategi marketing. Memungkinkan bisnis untuk menyediakan penawaran yang lebih sesuai karena AI membantu mengelompokkan pelanggan berdasar karakteristik, mengidentifikasi masalah serta peluang untuk peningkatan, dan mengoptimalkan proses produksi dengan memantau kinerja mesin. 

  1. Diagnosis dan Pengobatan Medis

AI dapat menganalisis data medis, gambar radiologi seperti sinar-X atau CT scan dan riwayat pasien sehingga bisa mendeteksi penyakit secara dini, ini dapat meningkatkan peluang kesembuhan karena pasien mendapat diagnosis lebih cepat. Teknologi ini pun dapat digunakan untuk mengidentifikasi kandidat obat yang yang potensial melalui analisis data molekuler. Selain itu, dapat juga digunakan untuk memodelkan penyebaran penyakit infeksi membantu dalam perencanaan respons kesehatan masyarakat atau karantina. Bahkan dapat menganalisis data genetik terkait gen yang terkena penyakit tertentu lalu mengembangkan terapi berbasis gen.  

  1. Membantu Mengolah Data Penelitian dan Eksperimen

      4. Membantu Pengelolaan Lingkungan Pertanian dan Kehutanan 

Tentu masih banyak lagi manfaat dari kecerdasan buatan ini, yang penerapannya masih terus berkembang dan memberi kesempatan lebih besar untuk sektor lainnya. Selain itu, kita juga harus sadar akan beberapa bahaya yang juga menyertai perkembangan teknologi ini, yaitu : 

  1. Deepfake 

Sudah pernah dengar? Fitur ini dapat membuat sebuah video atau menciptakan audio palsu yang terlihat sangat nyata. Para penjahat dunia internet dapat menggunakannya untuk menggiring opini publik, menyebar luaskan informasi palsu atau hoax, dan melakukan tindak kriminal menggunakan identitas palsu. Tentu kejahatan ini sangat berbahaya. 

  1. Phising 

Kejahatan digital ini berbasis email atau unggahan di media sosial, dengan memancing korban untuk masuk ke dalam sebuah tautan lalu si pelaku akan mencuri data seperti akun dan informasi kartu kredit miliknya. Hal ini jelas sangat merugikan, karena banyaknya pelaku kejahatan yang sudah berkamuflase seolah tidak terlihat dan terkadang tak bisa diprediksi keberadaannya. 

Dampak dari AI bergantung bagaimana cara kita mempergunakannya. Sama seperti sebuah pisau, yang bernilai baik jika digunakan untuk hal-hal yang bermanfaat untuk manusia. Di setiap perkembangan teknologi, selain manfaatnya yang semakin banyak begitupun dengan sisi gelap dari kerugiannya. Hal yang bisa kita lakukan adalah selalu waspada dan jangan pernah memberi informasi pribadi pada siapapun, pastikan sistem perangkat lunak selalu diperbaharui, buat kombinasi angka dan huruf yang rumit untuk kata sandi, jaga privasi di media sosial, hati-hati dengan aplikasi apapun yang di unduh, serta pahami akan bahaya AI dan tingkatkan pengetahuan tentang praktik keamanan siber. 

Karena penjahat terus beradaptasi, maka kita harus selalu tingkatkan waspada ya!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun