Mohon tunggu...
Malika Nasya Putri Zahira
Malika Nasya Putri Zahira Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi Jurnalistik UIN SGD

It's me! Haii^^ Selamat datang di Cheonsa World! Tempat dimana aku menggaungkan narasi-narasi yang seringkali tidak mau diatur. Tempat bertumbuhnya kisah kisah yang terlahir dari pola pikirku sendiri, entah dari sudut pandang manapun yang aku mau. Aku ingin berbagi sebuah perasaan lewat tulisan sastra, tentang suatu hal yang sederhana. Mungkin akan sedikit sulit dicerna bagi siapapun yang tergesa, karena aku tidak ingin dikenang sebagai sesuatu yang sederhana saja. Singkatnya, mari berpetualang di duniaku. Tidak apa-apa untuk berliterasi sejenak. Aku tahu duniamu riuh, tapi tidak semua istirahat adalah tentang menutup mata dan bangun sebelum matahari kembali ke singgasana. Mari bernostalgia, lalu berpetualang di realita. Karena semakin menua, semakin kita menjejak jauh dari dunia. Aku ingin dunia tau kalau aku masih mengabadikan sebagian peristiwa yang tidak pernah ingin aku lupa.

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence Pilihan

Kehadiran AI bagai Pisau Bermata Dua

2 Agustus 2023   15:58 Diperbarui: 3 Juni 2024   18:43 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://id.pinterest.com/pin/796433515377122176/Input sumber gambar

Membantu Mengolah Data Penelitian dan Eksperimen

      4. Membantu Pengelolaan Lingkungan Pertanian dan Kehutanan 

Tentu masih banyak lagi manfaat dari kecerdasan buatan ini, yang penerapannya masih terus berkembang dan memberi kesempatan lebih besar untuk sektor lainnya. Selain itu, kita juga harus sadar akan beberapa bahaya yang juga menyertai perkembangan teknologi ini, yaitu : 

  1. Deepfake 

Sudah pernah dengar? Fitur ini dapat membuat sebuah video atau menciptakan audio palsu yang terlihat sangat nyata. Para penjahat dunia internet dapat menggunakannya untuk menggiring opini publik, menyebar luaskan informasi palsu atau hoax, dan melakukan tindak kriminal menggunakan identitas palsu. Tentu kejahatan ini sangat berbahaya. 

  1. Phising 

Kejahatan digital ini berbasis email atau unggahan di media sosial, dengan memancing korban untuk masuk ke dalam sebuah tautan lalu si pelaku akan mencuri data seperti akun dan informasi kartu kredit miliknya. Hal ini jelas sangat merugikan, karena banyaknya pelaku kejahatan yang sudah berkamuflase seolah tidak terlihat dan terkadang tak bisa diprediksi keberadaannya. 

Dampak dari AI bergantung bagaimana cara kita mempergunakannya. Sama seperti sebuah pisau, yang bernilai baik jika digunakan untuk hal-hal yang bermanfaat untuk manusia. Di setiap perkembangan teknologi, selain manfaatnya yang semakin banyak begitupun dengan sisi gelap dari kerugiannya. Hal yang bisa kita lakukan adalah selalu waspada dan jangan pernah memberi informasi pribadi pada siapapun, pastikan sistem perangkat lunak selalu diperbaharui, buat kombinasi angka dan huruf yang rumit untuk kata sandi, jaga privasi di media sosial, hati-hati dengan aplikasi apapun yang di unduh, serta pahami akan bahaya AI dan tingkatkan pengetahuan tentang praktik keamanan siber. 

Karena penjahat terus beradaptasi, maka kita harus selalu tingkatkan waspada ya!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun