Mohon tunggu...
Abdul Malik
Abdul Malik Mohon Tunggu... Guru - Guru Matematika di SMAN 1 Ropang

Bergerak untuk bermanfaat layaknya lebah yang selalu mengambil yang baik dan memberikan yang terbaik

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Aksi Nyata Visi Guru Penggerak

8 Desember 2021   19:05 Diperbarui: 8 Desember 2021   19:07 1164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

JURUS (Jum'at Religius) sebagai Upaya Penanaman Karakter Profil Pelajar Pancasila

LATAR BELAKANG

Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 3, menegaskan bahwa pendidikan nasional berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, yang bertujuan untuk  berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.  

Untuk mencapai tujuan tersebut pemerintah melalui kementerian Pendidikan dan Kebudayaan merumuskan nilai-nilai yang harus dimiliki oleh pelajar Indonesia yang disebut dengan profil pelajar Pancasila. 

Profil Pelajar Pancasila sesuai Visi dan Misi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sebagaimana tertuang dalam dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2020 tentang Rencana Strategis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2020-2024.

Poin pertama dari profil pelajar Pancasila adalah beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia. Pelajar Indonesia yang beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia adalah pelajar yang berakhlak dalam hubungannya dengan Tuhan Yang Maha Esa, memahami ajaran agama dan kepercayaannya serta menerapkan pemahaman tersebut dalam kehidupannya sehari-hari. Keimanan dan ketakwaannya termanifestasi dalam akhlak yang mulia terhadap diri sendiri, sesama manusia, alam, dan negaranya. 

Dalam upaya mewujudkan karakter beriman, bertakwa dan berakhlak mulia, sekolah memiliki peranan yang sangat penting. Sekolah hendaklah berperan aktif dalam menumbuhkan nilai karakter terutama pada nilai religius.

Dalam upaya mewujudkan tujuan tersebut dan berdasarkan potensi lokal, sekolah merumuskan visi untuk mewujudkan peserta didik yang religius berprestasi dan cinta lingkungan. 

Salah satu program yang dapat mendukung pencapaian visi relegius yang akan kami laksanakan melalui kegiatan aksi nyata adalah kegiatan Jum’at Religius yang disingkat Jurus mulai tahun pelajaran 2021/2022. 

Kegiatan Jum’at Religius (Jurus) dikembangkan dari kegiatan imtak yang telah dilaksnakan di sekolah selama ini dengan beberapa perubahan. Jurus dihajatkan untuk menumbuhkembangkan keimanan dan memperkuat implementasi ketakwaan semua warga sekolah kepada Tuhan Yang Maha Esa dan membudayakan prilaku mulia dan terpuji melalui pembiasaan. 

TUJUAN AKSI NYATA

Adapun Tujuan Aksi Nyata adalah :

  1. Meningkatkan pemahaman tentang ajaran agama

  2. Meningkatkan kualitas pengamalan ajaran agama

  3. Mengembangkan bakat, minat, dan keterampilan dalam upaya pembinaan kehidupan beragama

  4. Meningkatkan pemahaman dan pengamalan ajaran agama semua warga sekolah

  5. Meningkatkan kemampuan membaca dan menghafal Al-Qur’an

KEGIATAN DAN HASIL AKSI NYATA

Sebagai upaya menanggapi kondisi ini adapun langkah-langkah yang penulis lakukan adalah sebagai berikut :

  1. Melakukan konsultasi dengan kepala sekolah untuk mendapatkan dukungan dalam pelaksanaan. Hasil dari aksi nyata tersebut adalah adanya dukungan dari Kepala Sekolah untuk melaksanakan rangkaian aksi nyata pengambilan keputusan.

  2. Melakukan koordinasi dengan Guru PAI sebagai pembina kegiatan kerohanian untuk membahas konsep pelaksanaan Jurus. Hasil dari aksi ini adanya kesepakatan dengan guru PAI terkait pelaksanaan Jurus.

  3. Melakukan sosilasisi program jurus kepada rekan guru dan siswa. Sosialiasi kepada guru dilakukan pada rapat guru dan sosialisasi pada siswa dilakukan oleh masing-masing wali kelas.

  4. Pelaksanaan Jum’at Religius

Langkah pertama yang dilakukan setelah sosialisasi adalah memberikan kesempatan kepada pengurus Rohis (Rohani Islam) untuk membuat jadwal dan tema kultum. Setelah jadwal tersusun setiap kelas dengan bimbingan wali kelas menyepakati petugas yang terdiri atas, pembawa cara (MC), pemimpin pembacaan AL-Qur’an dan penceramah/petugas kultum. Adapun rangkaian kegiatan Jurus adalah sebagai berikut:

  • Pembukaan

  • Membaca Al-Qur’an

  • Shalawat Badar

  • Kultum dari siswa

  • Penguatan dari guru

  • Pembacaan Do’a

  • Menjalankan kotak amal

  • Evaluasi Hafalan Al-Qur’an.

Tema kultum ditentukan oleh Rohis sedangkan siswa yang bertugas diberikan kebebasan memilih judul sesuai dengan tema yang diberikan. Hafalan Al-Qur’an dimulai dari Jus 30. Siswa dibimbing menghafal minimal 1 ayat dalam sehari. 

Sehingga begitu lulus dari SMAN 1 Ropang siswa minimal sudah menghafal juz 30. Evaluasi hafalan dilakukan oleh guru yang sudah ditunjuk sesuai kelompok yang sudah dibagikan. Laporan hasil hafalan dilakukan secara tertulis ke masing-masing wali kelas setiap minggu dan disampaikan ke orang tua setiap 3 bulan.

REFLEKSI AKSI NYATA

Pembelajaran dari Keberhasilan :

Kegiatan aksi nyata ini telah memberikan pengalaman baru bagi Rohis dalam menyusun jadwal petugas dan mengelola suatu kegiatan. Secara umum siswa antusias mengikuti Jurus dan semangat dalam menghafal Al-Qur’an. Setelah berjalan 3 pekan alhamdulillah siswa terbiasa dengan kegiatan Jurus gaya baru. 

Setiap jum’at pagi, tanpa diperintah guru atau pembina, rohis sudah menyiapkan ruangan dan mengarahkan siswa lainnya untuk berkumpul di mushalla. Sesuai jadwal rangkaian kegiatan jurus berjalan walaupun tanpa campur tangan guru. 

Kultum memberikan pembelajaran bagi siswa untuk terbiasa berbicara di depan umum dan ini menjadi ajang pencarian bibit siswa yang ditugaskan menjadi pencermah pada kegiatan safari Ramadhan ke desa-desa di Kecamatan Ropang. 

Selain itu, hafalan siswa semakin meningkat setiap minggunya. Ini merupakan suatu keberhasilan menurut penulis. Jurus tidak hanya untuk mewujudkan profil beriman dan bertakwa serta berahlak mulia tetapi juga menanamkan sikap mandiri, berpikir kritis dan bertanggung jawab. 

Pembelajaran dari Kegagalan :

Walaupun kegiatan ini berjalan dengan cukup baik, namun masih ada beberapa hal yang perlu di tingkatkan. Salah satu hal yang saya tingkatkan adalah perlu adanya upaya yang lebih dalam menumbuhkan kesadaran siswa dalam melaksanaka tugas yang sudah disepakati atau di tetapkan. Karena dari hasil evaluasi ada beberapa siswa yang tidak hadir pada jadwal yang ditentukan sehingga harus digantikan oleh siswa lain di kelasnya. 

RENCANA PERBAIKAN

Agar kegiatan Jurus terlaksana sesuai rencana dan mencapai hasil yang diharapkan maka perlu melakukan perbaikan terhadap kekurangan yang ada. Komunikasi dengan wali kelas perlu ditingkatkan agar memastikan siswa yang bertugas bisa melaksanakan tugasnya dengan penuh tanggung jawab. Sebagai tambahan kegiatan kedepan diharapkan melaksanakan Sholat Dhuha. Sebelum evaluasi hafalan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun