Mohon tunggu...
Malikah Maryam Kaustar Ilmi
Malikah Maryam Kaustar Ilmi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Jurnalistik Prodi Ilmu Komunikasi UHAMKA

Hidup Mahasiswa! Hidup Rakyat Indonesia!

Selanjutnya

Tutup

Diary

Dari Paksaan menjadi Kesukaan

13 Juli 2022   19:32 Diperbarui: 13 Juli 2022   19:34 298
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ibu Malikah kerap memaksa agar Malikah mengikuti triningnya terlebih dahulu, baru kemudian memberikan kebebasan kepada Malikah untuk memilih melanjutkan atau tidak. Malikah pun diberikan pilihan jika untuk kembali ke Jakarta jika tidak ingin aktif di organisasi dan tidak mendapatkan pengalaman baru. Saat itu, Malikah berfikir dirinya tidak mampu dan malu jika bergabung di organisasi. Walau pribadinya mudah bergaul dan periang, dia takut bahwa dia tidak akan bisa beradaptasi.

Pada tahun 2017 bulan Desember, Malikah mengikuti pelatihan Basic Training PII Jawa Tengah di daerah Pemalang. Ia mengikuti pelatihan ini selama satu minggu lamanya. Pengalaman ini kemudian menjadi pengalaman yang sangat berharga untuk dirinya karena dia kini memiliki banyak teman se Jawa Tengah. Dia merasa bahwa sejak mengikuti pelatihan ini, menjadikan dirinya sebagai pribadi yang lebih baik lagi. Malikah menemukan teman yang membuat dirinya merasa nyaman karena saling mendukung serta saling menghargai selama mengikuti training walau Malikah masih harus belajar untuk memahami setiap bahasa yang mereka lontarkan.

Pelatihan Basic Training yang diadakan oleh PII bertujuan untuk melatih mental para pelajar dengan memberikan ilmu basic mengenai dunia keorganisasian. Malikah belajar banyak hal yang selama ini dia tidak mengetahuinya. Dalam pelatihan ini, Malikah bertemu dengan banyak jenis pelajar yang awalnya tidak mengetahui maksud dari kegiatan ini. Malikah juga berteman dengan pelajar dari beragam macam daerah dan sekolah. Mereka ada yang berasal dari pondok pesantren, sekolah umum, sekolah muhammadiyah, hingga sekolah Madrasah Aliyah. Disini, Malikah merasa bahwa toleransi yang ditetapkan oleh PII, sangatlah indah dan menakjubkan.

PII sendiri sebenarnya terbentuk karena adanya konflik antara pelajar pondok pesantren dan pelajar sekolah umum. Mereka tidak saling akur dan mengejek satu sama lain. Hingga akhirnya, PII menyatukan mereka semua selama ia adalah seorang yang beragama Islam dan ingin menjadi orang yang bermanfaat. Selama ia adalah seorang Muslim yang mau belajar dan berpedoman pada Al-Qur'an dan Hadist, maka ia bisa bergabung bersama PII. Pengajarannya pun, membuat para pelajar memiliki pengalaman yang luas dan luar biasa. Mereka saling melontarkan argumen yang berbeda ketika diskusi hingga akhirnya menjadi satu argumen yang dapat diterima oleh semua kalangan.

Dari pengalaman yang didapatkan setelah mengikuti jenjang training Basic Training (Batra) ini, Malikah mulai berkomitmen untuk mengikutinya dan berjuang demi masa depan Islam yang bertoleran.

Setelah mengikuti pelatihan Batra PII, Malikah melanjutkan jenjangnya ke jenjang Intra (Intermediet Traing) di Sragen pada tahun 2018. Intra ini jenjang setelah Batra yang mana nantinya, mereka diterjunkan kepada masyarakat dan membuat sebuah kegiatan yang bermanfaat untuk warga sekitar. Seperti mengajar ngaji kepada anak-anak, atau membersihkan daerah, serta banyak hal lainnya dengan waktu satu minggu lamanya. Untuk pelajar SMA, hal itu bukanlah hal yang mudah dilakukan. Karena mereka masih berstatus pelajar dan memiliki pengetahuan yang terbatas. Inilah yang diajarkan PII, yaitu membuat para pelajar ini berinovasi dan berfikir kreatif ketika dihadapkan dengan sesuatu yang bersangkutan dengan masyarakat. Ilmu yang diberikan oleh para pengurus Wilayah PII Jawa Tengah, setara dengan ilmu anak kuliahan ketika menghadapi polemik masyarakat. Kita disiapkan untuk menghadapi dunia yang sesungguhnya. Agar tidak terkecoh akan hal-hal yang berbau negatif, maka kita juga dibekalkan dengan ilmu dunia akhirat.  

Pada Desember 2018, Malikah mengikuti jenjang kursus di PII, yaitu Latihan Brigade Tingkat Dasar (LBTD). Disini, para pelajar diajarkan bagaimana jika kita dihadapkan dengan krisis keadaan. Kami diajarkan untuk siap hidup bagaimanapun keadaannya. Baik memiliki uang maupun tidak memiliki uang. Kami diajarkan untuk hidup di lingkungan bebas seperti hutan, gunung, atau lainnya yang berbaur dengan alam. Kursus ini diadakan dengan tujuan melatih mental dan pikiran pelajar untuk beradaptasi didunia bebas dan berpacu pada alam sekitar. Kegiatan ini sangatlah menyenangkan dan memberikan efek yang luar biasa terhadap kepribadian seseorang.

Berlatih dan terus berlatih untuk mengembangkan potensi diri, ialah hal yang harus dilakukan oleh seorang Pelajar jika ingin menjadi pelajar yang berintelektual dan bermanfaat. Banyak tokoh masyarakat Indonesia yang merupakan alumni dari pengkaderan PII. Hal ini membuat Malikah semakin jatuh hati kepada PII mengingat banyak tokoh yang dihasilkan PII dan membuatnya semakin ingin mengembangkan diri.  

Malikah yang sebelumnya adalah seorang menutupi pendapatnya karena malu di hadapan umum, kini menjadi Malikah yang berani menyampaikan argumennya dan berani untuk menebarkan kebaikan. Malikah juga mengambil bagian menjadi pengurus pada kepengurusan daerah PII di Bumiayu, yaitu PD PII Bumiayu dan menjadi Bendahara pada masa itu. 

Ibu Malikah mengatakan "Kalau ikut Organisasi pas SMA itu, berkesannya sampai tua, jadi Malikah harus bisa dapat pelajaran yang bermanfaat untuk masa depan" 

Setiap Malikah mengikuti kegiatan di luar sekolahnya itu, dia berkenalan dengan banyak pelajar dari sekolah yang berbeda. Malikah juga menyeimbangkan kebutuhan ilmu akan dirinya di sekolah, dengan kebutuhan akan pengalaman di organisasi luar sekolah. Nilainya tidak turun dan bahkan beberapa mengalami kenaikan. Karena menurut malikah, semua kegiatannya haruslah balance dan tidak berat sebelah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun