Halo, Salam Lestari!!!
Pasti tidak asing dari kita tentang tanaman bakau atau mangrove ini dan bagaimana ceritaku untuk mencoba mengambil peran dalam komunitas mangrove ini.
Bakau atau yang lebih dikenal dengan sebutan mangrove merupakan tumbuhan air yang tumbuh subur di zona pasang surut pantai tropis dan subtropis. Tanaman ini sering ditemui di pesisir pantai, muara sungai dan rawa gambut.
Spesies tanaman bakau/mangrove sering ditemui secara umum yaitu Rhizophora sp.
Pada awalnya aku tahu komunitas mangrove ini dari acara ospek tingkat fakultas tahun 2023 kemarin. Setiap UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa) mendirikan stand masing-masing dan kami sebagai mahasiswa baru harus mendatangi setiap UKM yang ada.
Salah satunya adalah UKM tentang mangrove yang bernama Mucronata. Mucronata ini yang paling menarik perhatianku dari UKM lainnya. Pasalnya Mucronata ini mendemonstrasikan kegiatan UKMnya dalam hal-hal lingkungan tentang mangrove yang belum pernah aku dengar sebelumnya.
Hal yang cukup membuatku kaget bahwa tanaman mangrove ini dapat dibuat menjadi sesuatu yang bermanfaat dan salah satunya adalah permen mangrove yang terbuat dari buah mangrove. Kegiatannya pun cukup seru salah satunya ada menanam mangrove.
Sejak saat itu aku membulatkan tekad untuk mengikuti UKM Mucronata ini untuk mengikutinya dan bisa mencoba permen mangrove dan diajarkan cara membuatnya.Â
Awalnya aku hanya berminat karena permen mangrovenya saja tapi semenjak mengikuti rangkaian kegiatan agar bisa menjadi anggotanya, melihat antusias teman-teman lain yang mendaftar pun membuatku sadar kalau isu lingkungan ini sangat perlu adanya.
Sebagai anak muda tentunya kita perlu menolong bumi kita agar menjaga dan sadar tentang masalah lingkungan saat ini.
Masalah mangrove di Indonesia cukup serius dan perlu adanya tindakan pada seluruh lapisan masyarakat. Pasalnya dalam beberapa dekade terakhir masalah mangrove di beberapa daerah menjadi sorotan.Â
Menurut National Geographic Indonesia, lebih dari 50% hutan bakau telah hilang dalam 30 tahun terakhir. Terhitung 80% hutan mangrove di Pulau Jawa ditemukan rusak. Hal ini disebabkan pembukaan lahan baru untuk budidaya perikanan tambak.
Melihat sisi lain fakta bahwa Indonesia memiliki cadangan mangrove terbesar di dunia, yang mencakup sekitar 3,5 juta hektar atau 20% daratan bumi, sungguh mengkhawatirkan dengan adanya kerusakan mangrove.
Aku memberanikan diri untuk mendaftar organisasi setelah bertahun-tahun hiatus dalam kegiatan keorganisasian dan kali ini di awal tahun 2024 untuk pertama kalinya aku diamanahkan dalam bidang humas (hubungan masyarakat) dalam periode keorganisasian Mucronata tahun ini.Â
Di dalam humas ini yang salah satu tanggung jawabku untuk mengelola informasi tentang Mucronata dan melakukan sosialisasi gerakan penanaman mangrove di pesisir untuk meningkatkan rasa cinta dan peduli mangrove.
Kehadiran mangrove mempunyai beberapa manfaat bagi lingkungan. Ekosistem ini dapat melindungi dari gelombang besar sehingga terhindar dari abrasi, mengelola arus pasang surut untuk meminimalkan risiko banjir, berfungsi sebagai penyerap karbon dalam mengurangi emisi rumah kaca, dan menyediakan habitat bagi berbagai spesies hewan (termasuk beberapa burung, ikan kecil dan kepiting).
Dengan begitu salah satu peranku untuk menjaga lingkungan mangrove sangat dibutuhkan. UKM Mucronata di fakultasku masih terhitung sepi peminat dan bahkan terbilang peminat saat aku masuk UKM ini menurun drastis dari tahun-tahun sebelumnya.
Di langkah awalku masuk dan mengikuti kegiatan ini diharapkan dapat menyadarkan diriku sendiri dan masyarakat dalam menjaga lingkungan secara berkelanjutan salah satunya dengan mangrove ini.
Sumber :Â
https://p3ekalimantan.menlhk.go.id/wp-content/uploads/2021/11/Mengenal-Mangrove.pdf
https://faperta.umsu.ac.id/2023/05/24/hutan-mangrove-pengertian-fungsi-ciri-ciri-dan-manfaatnya/
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI