Seorang anak yang bersekolah bukan hanya milik orang tua maupun guru yang mengajar. Lantas harus bagaimana keduanya?.Komunikasi yang efektif antara guru dan orang tua sangat penting dalam mendampingi perkembangan anak pada fase fondasi. Mengapa? Komunikasi antara orang tua dan guru sangat penting karena:
1. Mendukung perkembangan anak: Melalui komunikasi yang terbuka, orang tua dan guru dapat berbagi informasi mengenai perkembangan anak di sekolah dan di rumah, sehingga dapat memberikan dukungan yang konsisten dan terintegrasi.
2. Memahami kebutuhan individual anak: Melalui komunikasi, orang tua dan guru dapat saling memahami kebutuhan, minat, dan potensi unik anak, sehingga pendekatan pembelajaran dapat disesuaikan untuk mendukung perkembangan maksimal.
3. Menangani tantangan dengan efektif: Dengan berkomunikasi secara aktif, orang tua dan guru dapat bersama-sama mengidentifikasi dan mengatasi tantangan yang dihadapi anak, baik di bidang akademis maupun sosial.
4. Membentuk lingkungan belajar yang positif: Komunikasi yang baik antara orang tua dan guru menciptakan lingkungan belajar yang positif dan mendukung, yang dapat mempengaruhi motivasi dan keberhasilan belajar anak.
5. Mengoptimalkan proses pembelajaran: Dengan saling berbagi informasi, orang tua dan guru dapat mengetahui apa yang sedang dipelajari anak di sekolah dan bagaimana hal tersebut dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
6. Mendorong keterlibatan orang tua: Komunikasi yang baik dapat mendorong keterlibatan aktif orang tua dalam pendidikan anak, seperti membantu dengan tugas-tugas rumah, mengikuti acara sekolah, atau berpartisipasi dalam kegiatan ekstrakurikuler.
7. Menciptakan hubungan yang positif: Komunikasi yang terbuka dan positif antara orang tua dan guru dapat menciptakan hubungan yang harmonis dan saling percaya, yang berdampak positif pada pengalaman belajar anak.
Dengan adanya komunikasi yang efektif antara orang tua dan guru, kolaborasi dalam mendukung perkembangan anak menjadi lebih kuat, dan kesempatan untuk meraih kesuksesan akademis dan sosial pun meningkat.
 Beberapa hal yang dapat dilakukan adalah:
1. Pertemuan rutin: Gurudan orang tua sebaiknya mengadakan pertemuan rutin untuk berdiskusi tentang perkembangan anak, baik secara akademis maupun sosial.
2. Saluran komunikasi terbuka: Pastikan ada saluran komunikasi terbuka antara guru dan orang tua, sehingga masalah atau kekhawatiran segera dapat diatasi.
3. Pertukaran informasi: Guru dan orang tua harus saling berbagi informasi tentang perkembangan anak, baik di sekolah maupun di rumah.
4. Mengenali kebutuhan individual anak: Guru dan orang tua harus saling berkolaborasi untuk mengidentifikasi dan memahami kebutuhan individual anak dalam proses pembelajaran.
5. Dukungan bersama: Keduanya harus saling mendukung dalam membantu anak mengatasi tantangan dan meraih potensi terbaiknya.
6. Konsistensi: Guru dan orang tua harus memiliki kesepahaman tentang metode pendekatan yang digunakan untuk mendampingi perkembangan anak agar tidak ada perbedaan pendekatan yang membingungkan anak.
7. Mendorong partisipasi aktif: Dorong partisipasi aktif orang tua dalam kegiatan sekolah dan pembelajaran anak, seperti acara sekolah atau tugas rumah.
8. Menjaga sikap positif: Tetap berfokus pada hal-hal positif tentang perkembangan anak, namun tetap siap untuk mengatasi tantangan dengan konstruktif.
Dengan komunikasi yang baik antara guru dan orang tua, anak akan mendapatkan dukungan penuh dalam fase fondasi perkembangannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H