2. Saluran komunikasi terbuka: Pastikan ada saluran komunikasi terbuka antara guru dan orang tua, sehingga masalah atau kekhawatiran segera dapat diatasi.
3. Pertukaran informasi: Guru dan orang tua harus saling berbagi informasi tentang perkembangan anak, baik di sekolah maupun di rumah.
4. Mengenali kebutuhan individual anak: Guru dan orang tua harus saling berkolaborasi untuk mengidentifikasi dan memahami kebutuhan individual anak dalam proses pembelajaran.
5. Dukungan bersama: Keduanya harus saling mendukung dalam membantu anak mengatasi tantangan dan meraih potensi terbaiknya.
6. Konsistensi: Guru dan orang tua harus memiliki kesepahaman tentang metode pendekatan yang digunakan untuk mendampingi perkembangan anak agar tidak ada perbedaan pendekatan yang membingungkan anak.
7. Mendorong partisipasi aktif: Dorong partisipasi aktif orang tua dalam kegiatan sekolah dan pembelajaran anak, seperti acara sekolah atau tugas rumah.
8. Menjaga sikap positif: Tetap berfokus pada hal-hal positif tentang perkembangan anak, namun tetap siap untuk mengatasi tantangan dengan konstruktif.
Dengan komunikasi yang baik antara guru dan orang tua, anak akan mendapatkan dukungan penuh dalam fase fondasi perkembangannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H