Mohon tunggu...
M. Ali Amiruddin
M. Ali Amiruddin Mohon Tunggu... Guru - Guru SLB Negeri Metro, Ingin berbagi cerita setiap hari, terus berkarya dan bekerja, karena itu adalah ibadah.

Warga negara biasa yang selalu belajar menjadi pembelajar. Guru Penggerak Angkatan 8 Kota Metro. Tergerak, Bergerak dan Menggerakkan.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Pemanfaatan Sampah Plastik dalam Pembuatan Mobil-mobilan Bagi ABK (Program P5)

27 Oktober 2024   18:17 Diperbarui: 17 Desember 2024   20:36 190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kegiatan P5 dengan memanfaatkan sampah plastik di sekolah (dok. pribadi)

Sungguh menarik untuk ditulis di sini, bahwa sampai sejauh ini sampah merupakan bagian yang tidak bisa dihindarkan dalam keseharian hidup kita. 

Bahkan saking lengketnya dalam keseharian kita, persoalan sampah seakan-akan menjerat kaki-kaki dan tangan kita untuk terus berusaha bagaimana produk sisa aktivitas sehari-hari ini dapat dimusnahkan. 

Tidak sedikit yang berusaha untuk mengurangi limbah rumah tangga atau keseharian di manapun berada, tapi ada juga sebuah gagasan bagaimana memanfaatkannya menjadi produk yang berharga dan bernilai bagi kebutuhan hidup manusia. 

Bolehlah saya garis bawahi di sini, adanya limbah sampah plastik merupakan produk buangan yang awalnya tidak bermanfaat, dan berupaya bagaimana menjadi sumber dan kegiatan belajar bagi anak-anak berkebutuhan khusus. 

Selain sebagai sumber dan kegiatan belajar bagi peserta didik dengan hambatan intelegensi, fisik, sosial dan emosional tersebut, tentu saja hasilnya dapat menjadi sarana hiburan atau sarana bermain bagi anak-anak.

Dan bermula dari rasa prihatin mengapa sampah-sampah plastik begitu saja menumpuk di tempat sampah dan hanya mengganggu pemandangan, serta rasa sedih karena sampah-sampah itu hanya bisa dibakar yang tentunya turut menyumbang emisi gas beracun dan penyumbang produksi rumah kaca, yang tentu saja sampai sejauh ini semakin meningkatkan temperatur alam, yang kadangkala panasnya suhu seperti jauh dari kebiasaan atau ada perubahan iklim yang cukup mengkhawatirkan.

Sebagaimana dirilis oleh IDN Times tanggal 3 Maret 2023: "Banyak hal yang memengaruhi kualitas udara. Selain emisi kendaraan, aktivitas pabrik, dan rumah tangga, salah satu faktor yang dapat mencemari udara adalah akibat pembakaran sampah di ruang terbuka atau open burning waste."

Bahkan dari beberapa sumber terpercaya menyatakan bahwa akibat pembakaran sampah dapat mencemari udara dengan Karbondioksida (CO2) maupun karbon monoksida (CO) yang berbahaya bagi hewan dan manusia. Dan apabila sampah-sampah tersebut--khususnya sampah plastik--tentu sulit untuk diurai oleh pengurai dan dapat terurai dengan waktu yang relatif lama.

Boleh dikatakan bahwa sampah plastik merupakan sampah yang terus menghiasi rumah-rumah penduduk, pasar, pertokoan, warung makan dan semua tempat aktivitas manusia. Bahkan di dalam sebuah institusi pendidikan sampah pun menjadi salah satu hal yang terus ada tanpa bisa dihilangkan. Mengapa? Karena setiap hari kantin sekolah juga menjual produk-produk yang ada dalam kemasan plastik, seperti minuman, mie instant, bungkus makanan olahan, sedotan, bungkus kopi instant dan lain-lain yang semua itu kembali memenuhi tempat sampah.

Bahkan boleh jadi, keberadaan sampah-sampah itu semakin menggunung dan beraneka ragam jenisnya yang beriringan dengan terus menjamurnya industri makanan olahan yang menggunakan plastik sebagai wadahnya.

Nah, melihat begitu banyaknya sampah di sekitar kita, khususnya di sekolah, maka murid-murid pun dimintai ide bagaimana memanfaatkan sampah tersebut menjadi barang yang bermanfaat, paling tidak bisa dimanfaatkan sebagai media dan sumber belajar bagi anak-anak berkebutuhan khusus dan anak-anak pada umumnya.

Membuat Kegiatan Program P5 di Sekolah dengan Memanfaatkan Sampah

Kegiatan P5 atau Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila adalah kegiatan yang bertujuan mengembangkan karakter dan kompetensi peserta didik berdasarkan nilai-nilai Pancasila. Salah satunya adalah bagaimana meningkatkan pemahaman dan respons peserta didik terhadap masalah-masalah sosial dan bagaimana mencari solusi atas masalah yang ada.

Berdasarkan apa yang terjadi di tengah-tengah kita dan di lingkungan sekolah terkait sampah plastik yang menumpuk, berdasarkan obrolan antara guru dan murid-murid terdapat inspirasi, bagaimana memanfaatkan sampah tersebut agar bisa dibuat mainan. Bentuk mainan yang ingin dibuat adalah mainan mobil-mobilan.

Sejak disepakati bahwa kegiatan tersebut ingin memanfaatkan sampah plastik untuk membuat mobil-mobilan, akhirnya diputuskan kegiatan yang akan dilakukan yaitu:

Pertama; sebelum membuat mobil-mobilan anak-anak tersebut diajak untuk mengenali beragam jenis sampah, terutama sampah plastik yang bisa dijadikan bahan pembuatan. Setelah anak-anak mengetahui beragam jenis sampah dan sampah plastik guru memberikan asesmen terkait pengetahuan murid terkait sampah-sampah tersebut. Dan dapat diketahui bahwa secara umum anak-anak memahami bahwa ada beragam jenis sampah dan jenis sampah plastik yang bisa digunakan untuk membuat mainan.

Anak bisa memilih sendiri mana yang bisa dibuat mobil-mobilan dan mana yang tidak, berdasarkan instruksi dari guru dan pemahaman murid.

Kedua; setelah anak-anak mulai mengenal sampah dan jenis sampah plastik, anak-anak diajak untuk memilih jenis sampah botol plastik dan sedotan yang nantinya dapat dibuat mainan. 

Dari kegiatan ini anak-anak secara langsung memahami mana sampah organik dan an organik, bahkan anak-anak juga bisa membedakan kedua jenis sampah tersebut yang ada di lingkungan sekitar. Mengenal sampah plasti dan non plastik dan apakah sampah-sampah tersebut bisa dibuat mainan atau tidak. Yang pasti anak akan mendapatkan gambaran yang jelas mengenai bermacam-macam sampah di lingkungannya.

Ketiga; semua bahan secara bersama-sama dengan guru dibersihkan dengan air bersih dan dikeringkan. Sembari menunggu bahan-bahan tersebut kering, guru dan murid mempersiapkan alat-alat yang akan digunakan.

Kegiatan ini memberikan pengalaman pada murid-murid bagaimana mengenal cara membersihkan benda-benda dengan menggunakan air secara bersih, juga mengajarkan adanya rasa tanggung jawab terhadap apa yang menjadi rencana bersama.

Ketiga; melakukan pembuatan mobil-mobilan dimana guru mendampingi sepenuhnya dalam prosesnya, mengingat anak-anak adalah siswa berkebutuhan khusus jadi perlu didampingi dan diawasi agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

Dari semua kegiatan tersebut hal yang perlu terus ada adalah bagaimana membiasakan kerjasama dengan teman, saling membantu, mandiri dan saling bertanggung jawab atas apa yang menjadi tugasnya.

Setelah produk itu jadi, anak-anak bisa memanfaatkannya untuk pembelajaranan dengan tema mengenal bentuk-bentuk bangun datar, bangun ruang, warna, jumlah benda, gerak benda dan sebagainya. Selain itu mobil-mobilan tersebut bisa dimanfaatkan sebagai teman bermain ketika jam istirahat.


Demikan kegiatan sederhana dari Projek P5 di Kelas 5 Tuna Grahita, SLB Negeri Metro, yang harapannya anak-anak semakin mengenali sampah-sampah di sekitar dan memiliki kepekaan terhadap lingkungan dan sosial, serta bagaimana saling berkerjasama dalam memanfaatkan dan mengurangi sampah yang berbahaya bagi kesehatan, yang kemudian dapat memanfaatkannya dalam kegiatan sehari-hari.

Salam

Metro, 21.10.2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun