Nah, melihat begitu banyaknya sampah di sekitar kita, khususnya di sekolah, maka murid-murid pun dimintai ide bagaimana memanfaatkan sampah tersebut menjadi barang yang bermanfaat, paling tidak bisa dimanfaatkan sebagai media dan sumber belajar bagi anak-anak berkebutuhan khusus dan anak-anak pada umumnya.
Membuat Kegiatan Program P5 di Sekolah dengan Memanfaatkan Sampah
Kegiatan P5 atau Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila adalah kegiatan yang bertujuan mengembangkan karakter dan kompetensi peserta didik berdasarkan nilai-nilai Pancasila. Salah satunya adalah bagaimana meningkatkan pemahaman dan respons peserta didik terhadap masalah-masalah sosial dan bagaimana mencari solusi atas masalah yang ada.
Berdasarkan apa yang terjadi di tengah-tengah kita dan di lingkungan sekolah terkait sampah plastik yang menumpuk, berdasarkan obrolan antara guru dan murid-murid terdapat inspirasi, bagaimana memanfaatkan sampah tersebut agar bisa dibuat mainan. Bentuk mainan yang ingin dibuat adalah mainan mobil-mobilan.
Sejak disepakati bahwa kegiatan tersebut ingin memanfaatkan sampah plastik untuk membuat mobil-mobilan, akhirnya diputuskan kegiatan yang akan dilakukan yaitu:
Pertama; sebelum membuat mobil-mobilan anak-anak tersebut diajak untuk mengenali beragam jenis sampah, terutama sampah plastik yang bisa dijadikan bahan pembuatan. Setelah anak-anak mengetahui beragam jenis sampah dan sampah plastik guru memberikan asesmen terkait pengetahuan murid terkait sampah-sampah tersebut. Dan dapat diketahui bahwa secara umum anak-anak memahami bahwa ada beragam jenis sampah dan jenis sampah plastik yang bisa digunakan untuk membuat mainan.
Anak bisa memilih sendiri mana yang bisa dibuat mobil-mobilan dan mana yang tidak, berdasarkan instruksi dari guru dan pemahaman murid.
Kedua; setelah anak-anak mulai mengenal sampah dan jenis sampah plastik, anak-anak diajak untuk memilih jenis sampah botol plastik dan sedotan yang nantinya dapat dibuat mainan.Â
Dari kegiatan ini anak-anak secara langsung memahami mana sampah organik dan an organik, bahkan anak-anak juga bisa membedakan kedua jenis sampah tersebut yang ada di lingkungan sekitar. Mengenal sampah plasti dan non plastik dan apakah sampah-sampah tersebut bisa dibuat mainan atau tidak. Yang pasti anak akan mendapatkan gambaran yang jelas mengenai bermacam-macam sampah di lingkungannya.
Ketiga; semua bahan secara bersama-sama dengan guru dibersihkan dengan air bersih dan dikeringkan. Sembari menunggu bahan-bahan tersebut kering, guru dan murid mempersiapkan alat-alat yang akan digunakan.
Kegiatan ini memberikan pengalaman pada murid-murid bagaimana mengenal cara membersihkan benda-benda dengan menggunakan air secara bersih, juga mengajarkan adanya rasa tanggung jawab terhadap apa yang menjadi rencana bersama.
Ketiga; melakukan pembuatan mobil-mobilan dimana guru mendampingi sepenuhnya dalam prosesnya, mengingat anak-anak adalah siswa berkebutuhan khusus jadi perlu didampingi dan diawasi agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.