Ada hal yang baru penulis ikuti dan menarik untuk terus dijalani dan saat ini masih diselenggarakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud ristek), beberapa seri Bimbingan Teknis, Pendidikan dan Latihan secara daring.Â
Dua kegiatan yang penulis ikuti adalah Pengenalan Anak Kesulitan Belajar (AKB) dan PembaTIK 2024, yang teknik pembelajarannya full daring, dengan pembelajaran secara individual dan kolaboratif dan diskusi dengan sesama peserta maupun guru lain.Â
Sebuah pengalaman yang begitu berharga ketika dihadapkan dengan dunia pendidikan yang acapkali bahkan seringkali menemui anak-anak istimewa dan anak-anak yang memiliki hambatan belajar secara spesifik.Â
Bahkan dengan adanya pembelajaran berbasis TIK ini, para guru tentu mendapatkan beragam pengetahuan dan pengalaman yang sungguh berharga, betapa dunia pendidikan dan pengajaran itu semestinya terus melihat kebutuhan belajar murid dan mampu memaksimalkan potensi yang ada termasuk melimpahnya teknologi saat ini.
Bimtek Anak Kesulitan Belajar (AKB) dimaksudkan agar para guru mampu memahami anak-anak dengan kesulitan belajar, dan bagaimana mereka dapat mengelola pembelajaran agar sesuai dengan kebutuhan peserta didik tersebut.Â
Begitu pula dengan PembaTIK 2024 ini diarahkan agar para guru lebih memahami lagi bagaimana memanfaatkan TIK dalam pembelajarannya.Â
Di satu sisi guru dapat mengoptimalkan dalam pemanfaatan teknologi modern, di sisi lain peserta didik dapat mengenal teknologi tersebut sebagai sumber belajar.
Sistem pengembangan keprofesian berkelanjutan yang diikuti guru-guru seluruh Indonesia ini ternyata memancing dan melibatkan ribuan pendaftar dan telah mengikuti kegiatannya.Â
Guru memang sudah matang dalam pengetahuan dan pengalaman, tapi yang perlu dicatat adalah bahwa ada banyak pengetahuan berserakan di luar pemahaman kita, dan itu kita dapatkan dengan gratis karena mau mengikuti pendidikan dan latihan atau bimbingan teknis yang diadakan oleh pemerintah, khususnya Kemendikbudristek.