Mohon tunggu...
M. Ali Amiruddin
M. Ali Amiruddin Mohon Tunggu... Guru - Guru SLB Negeri Metro, Ingin berbagi cerita setiap hari, terus berkarya dan bekerja, karena itu adalah ibadah.

Warga negara biasa yang selalu belajar menjadi pembelajar. Guru Penggerak Angkatan 8 Kota Metro. Tergerak, Bergerak dan Menggerakkan.

Selanjutnya

Tutup

Music Pilihan

Mengambil Inspirasi dari Lagu "Asal Kau Bahagia"

21 Juni 2024   07:59 Diperbarui: 22 Juni 2024   23:18 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : youtube.com/armada

Pagi-pagi rasanya kita suka yang santai-santai. Ada yang mendengarkan musik sambil membaca koran atau majalah, yang saat ini digantikan oleh berita daring.  Ada kopi yang juga begitu nikmatnya diseruput sambil membuat rencana apa yang akan dilakukan di pagi yang cerah ini.  Mungkin saat ini banyak juga yang lagi menatap layar laptop dengan halaman yang muncul Kompasiana. Ya gak?

Selain menikmati aneka sajian tersebut, terkadang ada sebuah larik-larik dari syair lagu yang juga menjadi bahan renungan dan energi kita dalam menjalani kehidupan yang kadang labil (kadang kanan, kadang kiri) yang semua itu adalah sebuah perwujudan karakter manusia itu sendiri yang kadang begitu suka dengan hal-hal yang berbeda setiap harinya.

Daripada serius-serius kita menghadapi kenyataan hidup yang kadang tak sesuai dengan rencana dan harapan, elok kiranya jika saya ingin mengambil inspirasi dari sebuah lagu karya Armada Band dengan judul "Asal Kau Bahagia".

Lagu ini begitu terkenal dan merajai belantika musik di negeri ini. Bahkan di mancanegara lagu ini begitu banyak yang menggandrungi. 

Di YouTube sendiri lagu ini telah ditonton 450 jutaan orang dan dinyanyikan oleh beragam penyanyi band maupun penyanyi rumahan yang menghibur diri dengan speaker kecil.

Sebuah fenomena lagu yang ternyata turut membawa para penyukanya hadir dalam syair lagu yang dibawakan. Atau mungkin lagu ini sejalan dengan apa yang dijalaninya saat ini.

Apa yang menjadi alasan mengapa banyak orang begitu menggandrungi lagu ini? Tentu banyak alasan yang saya kira setiap orang begitu sulit dipahami apa alasannya kok begitu suka dengan lagu ini. Apakah hanya karena nada musik yang bagus, atau kedalaman isi dari syair-syair yang menggugah rasa melankolis dari pendengarnya. Seakan-akan mengingatkan dirinya pada sosok yang telah bermain di belakang meskipun mereka telah menjalin asmara.

Bolehlah saya tuliskan syair dari lagu Asal Kau Bahagia. Semoga apa yang saya tulis nanti bukan hal yang keliru, dan tentu saja ini hanya sebuah penerjemahan secara bebas atas makna yang terkandung di dalamnya.

Yang, kemarin ku melihatmu
Kau bertemu dengannya
Kurasa sekarang kau masih
Memikirkan tentang dia

Suatu ketika mungkin lagi berjalan sendirian, tiba-tiba ia melihat pasangannya berjalan berdua dengan penuh mesra. Apakah dia pasangan baru alias selingkuhan atau mungkin kisah lama yang masih terpendam dan kini justru terbuka lagi. Sebuah pemandangan yang begitu menyakitkan tentunya.

Maka ada dugaan bahwa pasangannya masih menyimpan rasa dengan sang mantan. Dan lebih parahnya lagi, perselingkuhan itu nampak sekali begitu membuatnya sesak di dada. Seolah-olah selama ini sang doi belum lepas ingatan dari mantannya itu. 

Apa kurangnya aku di dalam hidupmu?
Hingga kau curangi aku
 

Bait ini menceritakan betapa kecewanya sang penyanyi atau penciptanya karena kejujurannya yang telah dibuat kecewa. Kejujuran dalam menjaga ikatan hati harus dibuat kandas karena telah dikhianati. Dikhianati di sini bisa saja terjadi bagi kalangan muda-mudi dengan pasangannya, atau pasangan pernikahan yang sudah bermain mata dengan mantan atau orang baru dalam kehidupan mereka. 

Pihak pasangan, baik sang pria maupun wanita, seakan-akan merasa sudah memberikan segalanya, cinta, perhatian dan semua keinginan dari pasangannya tersebut. Bahkan boleh jadi apa yang menjadi keinginannya harus dibenamkan ke lumpur kepasrahan demi pasangannya bahagia.

Tapi apa yang terjadi, pengorbanan itu justru dicurangi, dikhianati seperti menumpahkan lumpur kotor pada kain yang bersih. Kesucian cinta yang telah diberikan ternyata harus dikotori sampai sekotor itu. Sampai-sampai rasa sakit hati begitu dalam.

Katakanlah sekarang bahwa kau tak bahagia
Aku punya ragamu tapi tidak hatimu
Kau tak perlu berbohong, kau masih menginginkannya
Ku rela kau dengannya, asalkan kau bahagia

Apa yang disiratkan dari syair ini adalah ia meminta sebuah kejujuran dari apa yang telah dilakukan. Sebuah kalimat yang mengisyaratkan bahwa ia sebenarnya ingin membuat pasangannya bahagia dengan segenap pengorbanannya. 

Namun apa yang telah ia korbankan, ternyata tidak seperti apa yang ia dapatkan. Makanya ia meminta pasangannya untuk berterus terang saja. Kalau memang tak lagi cinta ya mending terus terang saja. Untuk apa ditutup-tutupi dengan senyuman palsu. Di hadapan seakan-akan begitu perhatian, tapi di belakang justru bermain api.

Ia mengharapkan kejujuran yang hakiki, meskipun ia telah memiliki raganya tapi ternyata sejauh mereka menjalani hubungan tak juga menunjukkan kebahagiaan. Seolah-olah pasangannya berkata "aku rela memberikan tubuhku, tapi tidak untuk hatiku." 

Betapa ungkapan ini sungguh mengecewakan ya? Ia sudah begitu seutuhnya mencintai tapi cinta dan perhatiannya dianggap angin lalu. Ya, benar sih mereka menjalani hubungan sekian lama, tapi jika rasanya hampa, ya untuk apa dijalani. Ibarat membuat masakan kalau rasanya hambar tentu tak enak.

Jujur adalah lebih baik daripada memendam rasa sakit yang begitu lama. Senyuman mungkin selalu tersungging tapi wajah menunjukkan aura kekecewaan. Jika cinta pertama masih ada, biarkan saja diri dan jiwa melanglang pergi menuju kekasih yang saat ini masih ada dalam hatinya. Ibarat kata "lepaskan aku saja dan pergilah pada mantanmu." Begitulah kira-kira.

Ia pun menegaskan, gak apa-apa kamu pergi asal kamu bahagia bersamanya, dari pada di sini tapi hatimu di sana.


Oh-oh-uh

Katakanlah sekarang bahwa kau tak bahagia
Aku punya ragamu tapi tidak hatimu
Kau tak perlu berbohong, kau masih menginginkannya
Ku rela kau dengannya, asalkan kau bahagia

Sekali lagi, ia ingin pasangannya jujur berkata apa yang saat ini di dalam hatinya. Jika memang tak bahagia ya katakan saja. Tak usah ditutup-tupi dengan senyuman kebohongan.

Sama dengan syair di atas, bahwa ia tidak ingin kebohongan. Katakan sejujurnya apa yang ingin dilakukan. Jika kembali kepada sang mantan adalah keputusan terbaik, maka lakukanlah saja.

Oh, oh-uh
Asalkan kau bahagia

Di akhir lagu ini kembali si penyanyi atau pencipta lagu menitip pesan terdalam bahwa hakikatnya ia hanya ingin pasangannya bahagia. Entah dengan siapapun yang telah mengisi relung hatinya yang terdalam. 

Ia tak ingin kehidupannya menjadi kelam karena mempertahankan sesuatu yang tidak ingin ia rasakan. Bahka sejatinya hubungan itu jangan sampai ada perselingkuhan. Jangan ada udang di balik batu. Atau jangan ada orang ketiga yang merusak kebahagiaan mereka.

Makna kejujuran dalam kehidupan berpasangan

Membaca dan menafsirkan syair lagu dari Armada ini hakikatnya telah jelas bahwa sebaik-baik hubungan itu mesti ada keterbukaan dan saling menjaga komitmen. 

Jangan sampai di dalam hubungan itu ada sesuatu yang disembunyikan. Bahkan jangan sampai dalam hubungan yang telah terjalin lewat pernikahan harus dinodai dengan perselingkuhan atau adanya pihak ketiga yang turut merusak jalinan kebahagiaan.

Bahkan terlepas dari syair lagu ini, ada banyak ikatan perkawinan atau pernikahan, ternyata salah satu pihak masih menyimpan rasa yang selama ini disembunyikan dari orang pertama. 

Maka banyak di antara mereka yang sebenarnya tidak mencintai, tapi karena terpaksa harus menikah demi menyenangkan keluarga. 

Ada pula yang memaksa diri menikah karena telah lama menjalin asmara api tak juga direstui orang tua. Maka dari itu banyak pula pasangan yang begitu tersiksa dengan hubungan yang dijalani dan terus menikmati hari-hari dalam kebohongan.

Bahwa setiap pasangan meskipun itu terpaksa dijalani karena usia yang semakin dewasa atau karena faktor lain yang menuntutnya segera menikah, ada baiknya selesaikan dulu hubungan pertama. 

Jangan menyimpan memori kelam yang belum tertuntaskan di dalam jalinan pernikahan yang halal. Karena semua itu berdampak pada tidak harmonisnya hubungan yang telah dijalin dengan amat baiknya. Untuk apa menyimpan memori masa lalu untuk kemudian membawanya dalam kehidupan berkeluarga misalnya. Tentu ini amat menyakitkan. Ya kan?

Salam

Metro, 21/06/2024

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun