Mohon tunggu...
M. Ali Amiruddin
M. Ali Amiruddin Mohon Tunggu... Guru - Guru SLB Negeri Metro, Ingin berbagi cerita setiap hari, terus berkarya dan bekerja, karena itu adalah ibadah.

Warga negara biasa yang selalu belajar menjadi pembelajar. Guru Penggerak Angkatan 8 Kota Metro. Tergerak, Bergerak dan Menggerakkan.

Selanjutnya

Tutup

Horor Pilihan

Yah, Ada Om-om di Rumah Itu! Kami pun Kaget

20 Juni 2024   10:36 Diperbarui: 20 Juni 2024   10:49 331
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di sebuah rumah yang relatif sepuh, kami sekeluarga bermukim di situ. Rumah itu adalah rumah yang sengaja dibiarkan kosong karena kakek dan nenek telah wafat, sedangkan yang mewarisi rumah itu tinggal di kampung lain karena tugas dan karena ingin dekat dengan mertua yang juga renta.

Alhasil karena rumah itu juga terlalu lama tak ditinggali, akhirnya kondisinya semakin terlihat angker. Bagi masyarakat di sekitarnya pun dianggap horor. Meskipun bagi kami adalah biasa saja. Tidak ada yang perlu ditakuti dan tak perlu ada yang dikhawatirkan, meskipun ada hal-hal mistis yang terus mengganggu setiap malam.

Kenapa kami tinggal di rumah mistis itu, bermula karena kami masih nomaden alias belum memiliki rumah, dan kebetulan tempat bekerja juga tidak jauh dari situ, maka sang istri bersama saudara perempuannya mencari keberadaan rumah yang bisa disewa untuk beberapa tahun. Hal itu kami maksudkan agar kami bisa mengumpulkan seperak dua perak rupiah agar bisa segera membangun tempat berteduh di desa itu.

Awalnya belum ada minat untuk tinggal disana, karena kami masih mencari tempat tinggal yang lain. Namun karena nilai kontrak di desa itu lumayan cukup menguras isi dompet, akhirnya kami putuskan untuk melobi rumah tua itu untuk kami jadikan tempat tinggal.

Bau menyengat dan aura mistis begitu kerasa. Belum lagi karena lama tak terawat, akhirnya rumput-rumput pun begitu tebal dan hampir menutupi rumah tua itu. 

Selain rumah yang lumayan angker, karena disisinya terdapat rumah tua yang juga tidak pernah ditinggali, dan ternyata di dalamnya sungguh membuat hati bimbang, apakah akan meneruskan tinggal di sana atau membatalkan saja.

"Sudah gak apa-apa, kalau cuman kotor bisa kita bersihkan." Kataku ketika bertemu dengan perwakilan pemilik rumah.

"Bagaimana pak? Apa bisa kami sewa?" Lanjutku lagi.

"Enggak usah, Mas. Cukup dirawat saja karena nanti kami juga akan menempati rumah itu." Jawab pemiliknya dari balik telepon.

"Maksud saya, saya mau bayar saja, tapi rumahnya dibersihkan dulu dan dibikin rapi." Pintaku lagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Horor Selengkapnya
Lihat Horor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun