Mohon tunggu...
M. Ali Amiruddin
M. Ali Amiruddin Mohon Tunggu... Guru - Guru SLB Negeri Metro, Ingin berbagi cerita setiap hari, terus berkarya dan bekerja, karena itu adalah ibadah.

Warga negara biasa yang selalu belajar menjadi pembelajar. Guru Penggerak Angkatan 8 Kota Metro. Tergerak, Bergerak dan Menggerakkan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Menyoal Makna Pengangguran di Sekitar Kita

18 Juni 2024   20:54 Diperbarui: 19 Juni 2024   11:30 414
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ILUSTRASI Pengangguran | by karlyukav on Freepik

Padangan inilah yang membuat masyarakat semakin terpuruk dan negeri tercinta kita selalu dianggap banyak pengangguran, padahal faktanya mereka yang dianggap pengangguran justru penghasilannya juga tidak kalah dengan mereka yang diagung-agungkan.

Sumber: defimedia.info
Sumber: defimedia.info

Menjadi kreatif adalah sebuah usaha agar tidak dianggap "Menganggur"

Kita atau sebagian besar dari kita pastilah punya usaha kreatif yang memiliki penghasilan, dan tidak berpangku tangan dengan mengharapkan bantuan orang lain. 

Tentu saja fakta ini menunjukkan bahwa masyarakat kita sudah memiliki pandangan yang luas, bahwa bekerja itu bisa dimana saja, kapan saja dan dengan siapa saja serta dengan gaji pake uang apa saja. Ya kan? Dimana saja bisa di lintas usaha baik formal atau non formal atau informal yang mengandalkan skill kreatif di dalam rumah. 

Bukan hanya pekerjaan yang berpakaian formal semata, tapi pekerjaan yang bisa saja yang memakai kaos, badan kotor, tapi ada uangnya. Sebut saja usaha bata atau batako, usaha gerabah dsb. Mereka berusaha bukan mengandalkan gaji dari pemerintah atau swasta, tapi murni usaha mengandalkan transaksi atas produk yang dihasilkan. 

Atau saat ini yang lagi trend adalah menjadi reseller dari media sosial. Banyak anak muda yang awalnya tidak punya apa-apa, karena kegigihan mereka mampu menjualkan produk dan ia mendapatkan bonus atas suksesnya penjualan. 

Saya ingat ada seorang praktisi entrepreneurship yang berpesan, bekerjalah dan cari uanglah meskipun tanpa modal. Saya kira usaha ini mulai menggeliat. Meskipun tidak benar-benar nol tanpa modal, karena dibalik usaha dalam menawarkan produk orang lain tentu mereka membutuhkan biaya untuk beli ponsel dan yang pasti kuota.

Lebih jauh lagi ketika kita mengenal pekerjaan yang bisa dilakukan dengan siapa saja, adalah kita bisa saja seorang pengangguran, tapi karena pernah menempuh pendidikan, kita pun bisa menulis. Dari sana ada banyak komunitas menulis yang bisa menjadi tempat belajar. Boleh saya sebutkan KBM atau Komunitas Bisa Menulis dan Blog bersama Kompasiana. 

Jika ketekunan dan kemampuan mengolah kata-kata, maka tulisanmu yang bergenre fiksi maupun non fiksi bisa saja menjadi ladang cuan. Banyak kok penulis pemula yang tiba-tiba naik daun dan kini mampu membahagiakan diri sendiri dan keluarganya. 

Atau usaha lain di bidang jasa, saya memiliki teman yang mempunyai banyak keahlian, salah satunya pandai mencukur atau pangkas rambut. Dari sana uang pun mengalir. Setiap sekali potong rambut ia mendapatkan upah sepuluh ribu rupiah untuk orang dewasa, sedangkan untuk anak-anak membayar lima ribu saja. 

Gak usah muluk-muluk jika sehari bisa mencukur minimal 10 orang, tentu seratus ribu bisa di tangan. Bukankah ini adalah usaha kreatif dan tidak perlu mendaftar dan memerlukan pendidikan tinggi? 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun