Mohon tunggu...
M. Ali Amiruddin
M. Ali Amiruddin Mohon Tunggu... Guru - Penulis Biasa

Warga negara biasa yang selalu belajar menjadi pembelajar. Guru Penggerak Angkatan 8 Kota Metro. Tergerak, Bergerak dan Menggerakkan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Ikut Pendidikan Guru Penggerak Gak Dapat Apa-apa, Benarkah?

11 Juni 2024   23:32 Diperbarui: 20 Juni 2024   11:14 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar : Diskusi bersama guru CGP Angkatan 8 Kota Metro (dok. pribadi)

Pernahkah kita mendengar keluh kesah seseorang dalam berbagai kesempatan dan kondisi yang menyertainya? Atau lebih khusus dalam sebuah pendidikan dan pelatihan yang diselenggarakan oleh pemerintah berupa Pendidikan Guru Penggerak (PGP) atau pendidikan dan pelatihan yang lainnya? 

Saya kira dan para pembaca mungkin pernah mendengar itu. Meskipun faktanya setiap kita diikutsertakan dalam kegiatan keilmuan pastilah mendapatkan beragam keuntungan.

Terlepas ada pihak-pihak yang mungkin saja menilai kegiatan tersebut kurang memberikan keuntungan secara spesifik menurut selera yang mengikutinya, bagi saya hal itu tentu sangat berbeda. Ada banyak keuntungan dan keutamaan yang kita dapat dari kegiatan tersebut. Apa keuntungan-keuntungannya?

Pertama, dapat ilmu dan pengalaman baru

Siapa yang menolak ketika diberi ilmu dan pengalaman baru? Saya kira semua orang menginginkannya bukan? Mendapatkan ilmu dan pengalaman baru adalah keinginan semua orang.

Gambar : Diskusi bersama guru CGP Angkatan 8 Kota Metro (dok. pribadi)
Gambar : Diskusi bersama guru CGP Angkatan 8 Kota Metro (dok. pribadi)


Kita pun sering mendengar sebuah hadis "tuntutlah ilmu walau sampai ke negeri China" walaupun hadits ini ada yang menganggap sebagai hadis palsu. Tapi bagi saya pengalaman mengikuti kegiatan tersebut memberikan banyak sekali kucuran ilmu pengetahuan yang sama sekali belum pernah saya dapatkan, baik selama saya menempuh bangku kuliah dan ketika saya menjadi pendidik di sekolah dimana kami mengajar. 

Bagaimana tidak, ketika baru mulai memasuki tahapan seleksi saya harus belajar bagaimana membuat essay yang sesuai dengan pengalaman yang telah dilakukan. Essay itu bukan sebuah rencana dari apa yang kita lakukan, akan tetapi pengalaman-pengalaman apa yang pernah kita lakukan sebagai bagian peran kita sebagai pendidik atau anggota masyarakat dan komunitas di sekitarnya. 

Banyak hal yang semula tidak begitu penting, ternyata ketika berhubungan dengan essay itu saya menyadari bahwa kita memang perlu punya peran dan kiprah dalam masyarakat, lebih khusus dunia pendidikan. 

Bagaimana pengalaman dalam membangun relasi antara guru dan kepala sekolah dan semua warga sekolah, serta pengalaman bagaimana kemampuan dalam memimpin pembelajaran dan menciptakan pembelajaran yang efektif dan berpihak pada murid.

Selain itu pengalaman apa yang telah kita alami ketika menemukan masalah-masalah spesifik dalam bidang tugas kita sebagai pendidik, dimana ada hubungan yang erat antara peran pendidik dengan murid-murid dan bagaimana menjaga hubungan yang dekat dan saling kolaboratif dengan wali murid atau orang tua siswa. Itu semua adalah gambaran reel yang memang dibutuhkan dalam dunia pendidikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun