Mohon tunggu...
M. Ali Amiruddin
M. Ali Amiruddin Mohon Tunggu... Guru - Guru SLB Negeri Metro, Ingin berbagi cerita setiap hari, terus berkarya dan bekerja, karena itu adalah ibadah.

Warga negara biasa yang selalu belajar menjadi pembelajar. Guru Penggerak Angkatan 8 Kota Metro. Tergerak, Bergerak dan Menggerakkan.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Ingin Dukung Indonesia Sehat? Ayo Pelihara Ayam Buras di Pekarangan!

3 Januari 2023   10:38 Diperbarui: 3 Januari 2023   10:41 515
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Memelihara ayam di pekarangan, solusi mudah memenuhi kebutuhan gizi keluarga (dokumen pribadi)

Siapa yang tidak ingin menjadi bagian warga negara Indonesia yang sehat? Sepertinya kita semua ingin sehat bukan? Yap. Tidak ada masyarakat di belahan bumi mana pun yang tak ingin sehat. Baik sehat jasmani, rohani. Sehat secara finansial atau ekonomi, termasuk kesehatan dalam kondisi fisik secara khusus, pemenuhan gizi keluarga.

Dan kita sependapat bahwa masyarakat di negeri ini sudah sangat maju dan paham bagaimana mencukupi kebutuhan keluarga. Namun dalam tulisan kali ini saya membahas bagaimana mencari solusi memenuhi kebutuhan gizi pangan yang berasal dari pekarangan rumah.

Pernah saya bahas tentang aneka tulisan yang berkaitan bercocok tanam di pekarangan sempit dengan aneka sayuran atau buah-buahan, seperti dalam tulisan yang berjudul  Sesibuk Apapun Pekerjaamu, Bercocoktanamlah! dan tulisan yang terserak di Kompasiana. karena saya merasa perlu membagikan pengalaman sederhana sebagai warga kota pinggiran persawahan yang notabene banyak disibukkan dengan pekerjaan dan juga waktu kosong sepulang beraktivitas. Karena bagi masyarakat kota dengan sedikit pekarangan, harus banyak-banyak membuat solusi atau antisipasi supaya kebutuhan keluarga tetap terpenuhi.

Oleh karena itu, seperti dalam  tulisan-tulisan lain, banyak hal yang remeh-temeh dibahas agar pengalaman itu bisa terbagi pada sesama masyarakat yang tidak cukup memiliki penghasilan yang besar dan lahan pertanian yang luas. Jika anda memiliki penghasilan yang besar dengan dua digit angka atau pekarangan dan lahan pertanian yang luas ala-ala bos perkebunan, tentu hal ini bukan termasuk passion anda. Meskipun tidak salah pula jika mau memanfaatkannya di rumah sebagai aktivitas mengisi kekosongan atau kegabutan karena tidak ada kegiatan setelah aktivitas di luar rumah.

Saya izin mengutip apa yang disampaikan oleh Kementerian Pertanian dalam laman situs Pustaka.Setjen.Pertanian.go.id bahwa "Saat ini banyak resto yang menghadirkan menu makanan berbahan ayam kampung, tahukah sahabat, ayam kampung atau biasa disebut Ayam buras  merupakan ayam lokal yang memiliki potensi di daerah masing-masing."

Maka dari itu, keunggulan yang dimiliki masyarakat kampung atau desa sejatinya merupakan hal yang sangat potensial untuk terus dikembangkan. Apalagi pemeliharaan ayam buras atau ayam kampung ini amat mudah untuk dilakukan. Tidak  membutuhkan biaya yang besar untuk dikembangkan dan tentu saja manfaat secara ekonomis dan pemenuhan gizi sangat bisa diandalkan.

Bahkan di situs Kementan juga disebutkan bahwa :

Keunggulan memelihara ayam ini adalah,  mudah dipelihara dan sudah sering dilakukan oleh masyarakat di pedesaan, cepat beradaptasi dengan lingkungan dan umumnya tahan terhadap penyakit tertentu,  daging dan telur ayam buras lebih disukai masyarakat, karena dagingnya kenyal dan tidak berlemak seperti ayam ras, selain itu daging ayam buras mengandung 19 protein dan asam amino yang tinggi. 

Sudah jelas bahwa pembudidayaan ayam buras di pekarangan amatlah sangat baik untuk dikembangkan. Selain mudah, murah dan menghasilkan sumber bahan pangan bergizi bagi rakyat, tentu upaya ini mesti terus dikembangkan secara berkelanjutan. Apalagi masyarakat pedesaan amat identik dengan hewan peliharaan dan hewan ternak. 

Berbeda dengan masyarakat kota yang sangat terikat dengan tata ruang dan tata kota yang lebih ketat. Selain itu memelihara ayam di kota amat mungkin mendapatkan pertentangan di masyarakat jika bau kotorannya sangat mengganggu. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun