Mohon tunggu...
M. Ali Amiruddin
M. Ali Amiruddin Mohon Tunggu... Guru - Guru SLB Negeri Metro, Ingin berbagi cerita setiap hari, terus berkarya dan bekerja, karena itu adalah ibadah.

Warga negara biasa yang selalu belajar menjadi pembelajar. Guru Penggerak Angkatan 8 Kota Metro. Tergerak, Bergerak dan Menggerakkan.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Artikel Utama

Kelinci dan Hobi Mainan Anak-anak yang Anti Mainstream

8 Mei 2022   08:10 Diperbarui: 10 Mei 2022   01:05 822
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kelinci sebagai salah satu hewan peliharaan yang disukai anak-anak (dokumen pribadi)

Alhamdulillah lebaran Hari Raya Idul FItri 1443 H telah sepekan ini berlalu. Tepatnya hari ini sudah memasuki hari kupatan. Hari kupatan diisitilahkan sebagai hari di mana masyarakat muslim membuat kupat atau ketupat sebagai tanda bahwa hari lebaran sudah memasuki hari ke tujuh di hari lebaran ini. 

Hari yang dimaksudkan sebagai ungkapan rasa syukur karena telah menyelesaikan sebulan penuh puasa Ramadhan dan berpuasa sunnah selama enam hari di bulan syawal.

Selain karena telah memasuki hari ke tujuh tersebut, ada yang menarik dari perayaan hari kemenangan bagi umat Islam adalah ketika anak-anak mendapatkan aneka bingkisan atau uang sekedarnya dari saudara-saudara ketika berlebaran. 

Bagi masyarakat golongan atas, untuk bingkisan ini nilainya bisa jutaan rupiah. Tapi bagi masyarakat kebanyakan ya sekedarnya, hanya sebagai pelengkap rutinitas ketika anak-anak berlebaran.

Bingkisan ini biasanya sejumlah uang yang jumlahnya tidak ditentukan. Para orang tua memang sengaja memberikan bingkisan ini kepada anak-anak lantaran mereka ingin berbagi kebahagiaan dan memberikan kesan mendalam tentang kedekatan emosi antara orang tua dan anak, anak-anak dengan keluarga, dan tentunya juga antara anak-anak dengan saudara muslim lainnya.

Meskipun terkadang bingkisan ini dianggap  negatif oleh sebagian orang, tapi bagi umat Islam sendiri pemberian ini murni ingin berbagi dan sebuah ungkapan kebanggaan karena anak-anak  mampu melaksanakan puasa. Baik berpuasa secara full selama sehari maupun puasa bedug. Karena hakekatnya puasa anak-anak adalah puasa belajar dan mengenalkan salah satu rukun Islam ini.

Terlepas dari apapun makna dari bingkisan atau THR bagi anak-anak ini adalah untuk apakah uang yang diperoleh anak-anak tadi? Apakah sekedar untuk jajan, beli pakaian, mainan atau yang lainnya. Dan ternyata anak-anak kami lebih memilih menggunakannya untuk membeli kelinci sebagai hewan peliharaan atau syukur-syukur bisa diternakkan.

Kelinci ternyata menarik perhatian anak-anak sejak lama. Dan kebetulan di hari nan fitri ini keinginan mereka membeli dari uang saku tersebut bisa tercapai. Tentu saja sebagai orang tua sangat mendukung keinginan mereka.

Beruntungnya di daerah kami, ada pusat jual beli hewan peliharaan yaitu di Kelurahan Ganjar Agung 14/1, Kota Metro. Meskipun awalnya kami sempat bingung mencari kelinci, sebab tempat yang biasanya mereka berjualan saat ini telah ditutup. Beruntungnya ada pasar burung yang ternyata terdapat penjual yang juga menawarkan kelinci. 

Dengan harga 225 ribu rupiah, empat ekor atau dua pasang kelinci akhirnya berhasil kami bawa pulang.

Kelinci dan dunia hobi permainan anak-anak yang anti mainstream

Di antara anak-anak di belahan dunia manapun, memiliki kecenderungan yang berbeda terkait benda atau hewan kesayangan mereka. Ada yang memang hobi banget dengan mainan seperti tembak-tembakan, mobil-mobilan maupun permainan robot yang tentu harganya lebih mahal. Meskipun mahal anak-anak dapat diberikan pengertian alternatif permainan yang baik dan sesuai dengan isi kantung celana.

Jangan sampai permainan tersebut menguras uang belanja dan tentu saja menghindari alat-alat permainan yang membahayakan. Mudah kita temui jenis permainan yang membahayakan, seperti pistol-pistolan dengan peluru keras. Permainan ini telah banyak memakan korban kecelakaan pada anak-anak. Ada yang pelurunya tertelan, adapula yang harus dirawat di rumah sakit karena mata yang terluka akibat peluru yang nyasar.

Orang tua memang berusaha mencarikan jenis mainan yang menarik, awet dan merangsang kemampuan motorik mereka. Namun jika akibatnya berbahaya maka memilih mainan yang lebih aman adalah pilihan.

Permainan pistol-pistolan sangat menarik dan menantang, tapi jika membahayakan tentu sangat wajib untuk dihindari, bukan? 

Yap, dunia anak-anak memang dunia bermain, dan pilihan alat-alat permainan sangat variatif, tergantung seperti apa alat permainan itu. Ada yang benda mati, atau mahluk hidup seperti kelinci tadi.

Memiliki dan memelihara kelinci sebenarnya tidak seberapa lazim bagi anak-anak. Kenapa? Sebab memiliki kelinci juga butuh perawatan dan pemeliharatan yang benar. Jika perawatan dan pemeliharaannya sudah benar, maka kelinci-kelinci tersebut akan bisa terus hidup dan berkembang biak. Apalagi jika memang anak-anak ingin kelinci-kelinci itu berkembang biak dan beranak pinak, tentu bisa menjadi sumber penghasilan pula.

Namun, apa yang menurut kami paling penting dari keinginan anak-anak membeli kelinci tersebut adalah karena mereka menyukai hewan peliharaan. Seperti di rumah juga terdapat kucing yang juga sangat mereka sayangi.

Mengenal hewan peliharaan sekaligus memupuk rasa cinta pada makhluk  ciptaan Tuhan dan mengajarkan mereka  pengetahuan tentang hewan di sekitarnya. Apalagi saat ini anak-anak sekolah dasar pun dituntut mengenal aneka hewan peliharaan, bagaimana merawatnya, dan tentu bagaimana bisa membudidayakannya dengan baik dan benar. 

Selain mengenalkan mereka tentang makhluk ciptaan Tuhan ini, paling tidak anak-anak sedikit banyak mengurangi penggunaan gawai dalam aktivitas sehari-hari mereka dengan menyalurkan hobi memelihara kelinci di rumah.

Salam

Metro, 8/5/2022

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun