Mohon tunggu...
M. Ali Amiruddin
M. Ali Amiruddin Mohon Tunggu... Guru - Guru SLB Negeri Metro, Ingin berbagi cerita setiap hari, terus berkarya dan bekerja, karena itu adalah ibadah.

Warga negara biasa yang selalu belajar menjadi pembelajar. Guru Penggerak Angkatan 8 Kota Metro. Tergerak, Bergerak dan Menggerakkan.

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Ngabuburit di Lapangan Kecamatan, Menikmati Indahnya Ramadhan

14 April 2022   21:51 Diperbarui: 14 April 2022   22:12 706
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apa yang paling banyak dibicarakan ketika Ramadhan tiba? Apakah menu berbuka saja, atau hal lainnya? Nah, sudah menjadi tradisi bahwa setiap Ramadan tiba umat Islam menghabiskan waktu-waktu menjelang berbukan menikmati indahnya senja hari bersama keluarga, teman atau seorang diri di sebuah taman wisata. 

Seperti halnya kami yang kemarin menyengaja keluar rumah demi ikut ngabuburit bersama di lapangan kota. Lapangan yang kini disulap menjadi sebuah taman bermain ini berada di Kelurahan Mulyojati, Kec. Metro Barat, Kota Metro. Tepatnya di Jalan Sukarno Hatta yang berdekatan dengan terminal bis kota.

Pada mula dibangunnya taman wisata ini, situasinya sangat ramai. Banyak masyarakat yang berduyun-duyun mendatangi tempat yang menjadi salah satu ikon di Kecamatan Metro Barat ini. Namun, beberapa tahun mengalami kesepian lantaran pemerintah daerah membatasi atau melarang aktivitas di luar rumah, yang imbasnya semua tempat hiburan dan taman wisata ikut sepi seperti kuburan.

Tempat wisata gratis yang sangat mudah ditemui ini seperti kembali menggeliat karena mulai ada saja pengunjung ke tempat ini. Apalagi di saat Ramadan, kembali berjajar makanan-makanan berbuka puasa yang dijajakan masyarakat setempat. Tentu keadaan ini semakin menambah aura kehidupan sebuah kota setelah dua tahunan seperti mati suri.

Jika dilihat dari bentuknya, sebenarnya biasa-biasa saja. Namun karena dilengkapi dengan bunga-bunga, lapangan basket yang juga memang di sisinya adalah lapangan bola, amat pantas jika tidak hanya tempat jalan-jalan. Karena kawula muda bisa menghabiskan waktu senja bersama teman-teman bermain basket, sambil mengisi waktu menunggu waktu berbuka puasa.

Apakah anak-anak juga ada? Tentu saja banyak anak-anak yang ditemani para orang tua menikmati arena bermain di sana. Seperti prusutan dan ayunan yang juga tersedia. Uniknya ketika kami mengunjungi tempat ini, kebanyakan anak-anak ditemani sang ayah. Dugaan kami para ibu tengah sibuk memasak atau membuat olahan untuk berbuka. Jadi daripada merepotkan dan mengganggu ibu di dapur, lebih baik anak-anak diajak sang ayah menikmati tempat hiburan tersebut. 

Sekian lama terbengkalai, kondisi taman bermain nampak kotor

Seperti kurang pantas jika keadaan negatif ini saya tulis di sini. Namun karena setiap pengunjung menghendaki tempat yang nyaman dan bersih, maka saya pun berhak untuk mengungkapkan keadaan yang sebenarnya.

Jika kita masuk ke arena bermain yang di sini terdapat ayunan dan prusutan, maka kita akan disuguhkan oleh sampah dedaunan yang berserakan. Nampaklah tempat ini begitu kotor dan terasa kurang nyaman untuk berlama-lama di sana.

Entahlah, apakah karena musim mulai kemarau, jadi guguran dedaunan lebih banyak dari biasanya. 

Ngabuburit ditemani suasana taman yang nampak kotor (dok.pribadi)
Ngabuburit ditemani suasana taman yang nampak kotor (dok.pribadi)

Namun, jika melihat aturan daerah Kota Metro, masalah kesehatan dan kebersihan adalah yang paling utama. Sebab kebersihan kota adalah satu pusat perhatian masyarakat yang berkunjung ke sana. Jika kebersihan saja belum terjaga, bagaimana masyarakat akan tertarik jika lingkungan sekitar kurang begitu peduli akan kebersihannya. Lebih khusus petugas kebersihan yang juga terus menjaga kebersihan kota dari sampah-sampah yang berserakan.

Sebenarnya kami ingin berlama-lama menikmati ngabuburit ini, tapi karena suasana kurang nyaman, akhirnya kami memutuskan meninggalkan tempat ini lebih cepat. Semoga pihak Pemda kembali memberikan perhatian pada tempat ini.

Aneka makanan berjajar di sisi jalan, melihat tingkat ketersediaan menu berbuka dan keamanan pengendara.

Sudah menjadi tradisi, bahwa di setiap Ramadan di mana-mana mudah kita temukan aneka jajanan di sisi jalan raya. Karena memang pada saat inilah para pembeli begitu antusias mencari makanan untuk berbuka, selain dari hidangan yang sudah diolah sendiri. Seperti kolak, jus, bakso, somay, nasi dengan aneka lauknya pun ada di sini. Tentu menjadikan tempat ini semakin ramai dikunjungi demi mencari santapan berbuka nanti.

Suasana nampak belum ramai, tapi ketika mendekati maghrib, trotoar dan pintu masuk mulai dipenuhi pedagang-pedagang yang berjualan (dok. pribadi)
Suasana nampak belum ramai, tapi ketika mendekati maghrib, trotoar dan pintu masuk mulai dipenuhi pedagang-pedagang yang berjualan (dok. pribadi)

Dari segi ekonomi, keberadaan pedagang-pedagang di sisi jalan memang bisa menambah penghasilan bagi penjualnya, dan tentu saja mempermudah konsumen mencari makanan yang diinginkan. 

Sayangnya, karena penataan penjualan tidak berada di tempat semestinya, kesannya justru mengganggu bagi pengunjung dan pengguna jalan. Akan mudah kita temui para pedagang yang memajak jajanan di trotoar yang sudah tentu mengganggu pengguna jalan lain. Dan anehnya di antara mereka pun ada yang dengan menutup akses jalan ke arah taman. 

Tentu saja keberadaan mereka sangat mengganggu pengunjung yang datang, dan sudah pasti sangat mengganggu pengguna jalan yang bisa berakibat kecelakaan di jalan raya.

Jika Ramadan bulannya untuk ngabuburit dan kesempatan untuk berbisnis, semestinya tetap menjaga lingkungan tetap kondusif. Karena apa artinya ingin berbisnis jika malah mengganggu pengunjung dan pengguna jalan.

Kita boleh mencari uang karena itu kewajiban, tapi jika harus mengganggu orang lain tentu tidak dibenarkan.

Salam 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun